Rinai - Beneran Suami

70 12 6
                                    

17+
Mohon bijak dalam membaca ya readers..
____________________________________

Kebaya putih itu membalut tubuh Rinai dengan sempurna, di dalam kamarnya kini ia tengah menunggu dengan gugup acara akad yang akan dimulai beberapa menit lagi.

" Rinai.. Oh My God, lo cantik banget." Heboh Mita dan Rasya saat masuk kedalam kamar itu,

"Aduh mbak, jangan kenceng-kenceng meluknya. Ini nanti riasannya pada rusak." Seru seorang Mua membuat kedua gadis itu cengengesan meminta maaf.

Setelah para penata rias itu keluar, tinggalah mereka bertiga di dalam kamar yang nantinya akan menjadi kamar pengantin itu.

" nay, lo gugup?" Tanya Rasya,

" ya iya lah ra, masih tanya." Kesal Rinai.

" lo gugup karena apa nay? Karena mau nikah atau entar setelah nikah?" Goda Mita dengan muka mesumnya,

Mendengar itu Rinai semakin gugup, sial. Ia tidak kepikiran sampai sana, kenapa dia jadi takut sekarang.

" nay, entar kalo udah. Lo cerita ya, bagi-bagi pengalaman lah sama kita ini." Sambung Rasya membuat wajah Rinai semakin merah,

" sumpah ya lo berdua, gara-gara lo kan gue jadi tambah deg deg an nih." Rengek Rinai membuat kedua sahabatnya itu tertawa.

" eh tapi beneran deh, emang kalo udah nikah harus malam pertama ya?" Tanya Rinai, sedangkan Rasya kembali tertawa terbahak-bahak. Lain lagi dengan Mita, gadis itu dengan kesal menjitak kepala sahabatnya itu gemas.

" ya iyalah nay, terus kalo bukan malam pertama malam apa lagi? Malam jumat, apa malam minggu? Ngaco lo kadang-kadang." Gemas Mita.

" udah, kalo menurut teori yang gue baca sih. Nanti malem, lo cukup rileks dan biarkan semuanya mengalir aja." Tambah Mita,

" sumpah mit, teori lo banyak ya soal begituan." Ucap Rasya yang diangguki Rinai.

" yaya dong, harus. Meskipun gue belum nikah, tapi harus bawa bekal teori dulu kali."

Tidak lama setelah itu ibu Yanti masuk ke dalam kamar dan duduk disebelah putri nya, dari luar terdengar acara akad sudah dimulai membuat Rinai kembali gugup takut laki-laki itu salah mengucap kata.

" Saya terima nikah dan kawinnya, Rinai Swara binti Anggara Nugroho dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

Setelah terdengar suara para saksi berkata 'SAH' dilanjut dengan pembacaan doa, Rinai tidak kuasa menahan air mata harunya.

Mendengar suara laki-laki itu menyebut namanya dengan binti ayahnya dalam satu tarikan nafas, tanpa kesalahan dan penuh keyakinan membuatnya merasa bahagia melebihi apapun.

Bu Yanti segera mengajak putrinya itu keluar dari kamar, dengan diampit kedua sahabatnya Rinai berjalan menghampiri laki-laki itu.

Laki-laki yang dulu mengisi masa remajanya, mengajarkan apa itu bahagia dan juga rasa sakit. Laki-laki itu kini berdiri disana, dengan setelah jas dan juga peci hitam. Rasa haru Rinai semakin jadi saat dirinya mencium tangan laki-laki yang kini sudah sah menjadi suaminya. Laki-laki itu Kenzo Aquino.

.....

Resepsi mereka dilaksanakan langsung setelah acara akad, dimana mereka menyewa MC yang sama dengan yang di sewa kedua orang tua Kenzo dulu.

" sekarang coba masnya cium kening mbaknya." ucap MC di susul siulan para tamu, lebih tepatnya Satya cs.

Dengan malu-malu Kenzo mencium kening Rinai, sedangkan Rinai sampai memejamkan mata menikmati kenyamanan itu.

OURSide 💞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang