.
.
.
.
Suasana riuh didalam laboratorium yang diisi oleh para mahasiswa praktikum membuat Jaemin jengah. Selaku teknisi yang memberikan arahan pada kegiatan praktik mahasiswa ia merasa sedikit kewalahan dengan tingkah mahasiswanya.
Sebagian dari mereka mengeluh mengenai topik praktikum yang rumit, dan sebagian lagi sibuk mencari perhatiannya. Salah satunya adalah si pintar Huang Renjun yang berhasil mendapat atensinya.
Mahasiswa manis itu berulang kali menanyakan hal tidak penting disertai kerlingan nakal, membuat si teknisi tampan merotasikan matanya lelah, disisi lain juga jantungnya ikut berdegup kencang karena, hell, siapa yang tidak tergoda dengan lelaki manis sekelas Huang Renjun? Jaemin sangat yakin semua orang yang bertemu dengan sosok itu pasti akan terhasut oleh pesonanya.
" Pak Na, berapa persen konsentrasi yang digunakan untuk membuat larutan ini? " tanya Renjun dengan nada manjanya seraya menggerakan gelas labu yang berisi cairan berwarna biru.
Teknisi muda itu berdeham sebentar seraya menetralkan pikiran kotornya sebelum akhirnya kembali menjelaskan pertanyaan mahasiswa manis yang tengah memperhatikannya dengan tatapan intens.
Praktikum terus berlanjut selama dua jam hingga akhirnya jam menunjukkan pukul 17.00 yang menandakan telah berakhirnya kelas praktikum hari ini. Semua mahasiswa membereskan alat dan bahan yang telah digunakan kemudian beranjak meninggalkan laboratorium.
" Huang Renjun " panggil Teknisi tampan itu dengan rambutnya yang sedikit berantakan. Mahasiswa manis yang tengah melepas jas putihnya itu menoleh dan mendapati sosok yang lebih tua darinya sedang menghampiri dengan membawa seberkas kertas.
" Ya? " gumam Renjun singkat dengan wajah polosnya. Sangat berbeda dengan Renjun beberapa saat lalu yang kerap melemparkan kerlingan dan tatapan nakal pada teknisi muda itu.
Na Jaemin tersenyum melihat sosok manis yang masih sibuk memberesi barang-barangnya. " Tolong antarkan berkas ini ke Lab. A ya, saya masih harus memeriksa alat-alat praktikum " ujarnya dengan senyuman yang tak jua luntur.
Renjun membalas senyum, menerima berkas yang diberikan dan mengangguk patuh. " Baik, pak " Renjun mendongakkan wajahnya guna menatap mata yang lebih tua dan memberikan senyuman yang membuat Jaemin terkesiap hingga kehilangan kata-kata.
Jaemin adalah teknisi laboratorium yang baru 2 tahun ini mengabdikan diri di universitas tempat Renjun menuntut ilmu. Pria berusia 25 tahun itu sudah terpikat dengan sosok Huang Renjun sejak awal pertama ia menjadi teknisi di kampus ini.
Senyum manis yang pertama kali Renjun tujukan padanya entah mengapa mampu membuat teknisi muda itu gugup saat perkenalan awalnya didepan banyak mahasiswa. Hingga pada iringnya waktu sosok manis itu kerap kali menggodanya didepan mahasiswa, membuat semua orang mempercayai bahwa ada kedekatan diantara keduanya, walaupun sebenarnya tidak.
Mahasiswa dengan postur tubuh ramping dan berparas manis itu memasuki laboratorium untuk meletakkan berkas yang dititipkan padanya. Renjun memasuki ruangan dan mencari meja dengan papan nama 'Na Jaemin', senyum terulas ketika mata berkilaunya mendapati meja tersebut berada dipojok ruangan.
Ketika dirinya sudah hendak beranjak meninggalkan ruangan, sosok yang tadi menitipkan berkas padanya justru muncul memasuki ruangan.
" Eh? " heran Renjun ketika mendapati sosok yang lebih tua menghampirinya sembari tersenyum. Spontan Renjun turut membalas dengan senyuman khasnya, namun hal itu tak bertahan lama ketika sosok yang lebih tinggi dengan tiba-tiba mendorongnya hingga ia harus terhimpit diantara tubuh Na Jaemin dan meja kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJUN ONESHOOT COLLECTION
Fanfictionrenjun submissive x nct dream member Pair of the stories are depends on author's mood (mostly noren). Every stories contain adult scene/sex or everything that labelled on 🔞 NO MINOR! please 🙏 be wise, what's in fiction stay in fiction. there's no...