14

7.6K 398 6
                                    

"Lo mau ngajarin Keira masak atau ada niatan lain?"

-Claudia-


---

Keira dan Riska berjalan menuju swalayan yang berada satu gedung  dengan apartemen mereka. Tidak ada percakapan diantara mereka. Mereka berdua hanya saling diam satu sama lain.

"Keira!"

Langkah Keira dan Riska berhenti ketika mendengar panggilan dari seseorang. Keira langsung mengalihkan pandangannya ke sumber suara.

Dia tersenyum tipis ketika melihat siapa yang memanggil dirinya. Keira melambaikan tangannya kepada sahabatnya itu.

Claudia berjalan dengan cepat dan menghampiri mereka berdua. Dia menatap Riska dengan pandangan yang tidak bersahabat.

"Clau.. lo ngapain disini?" Tanya Keira.

"Gue mau ke tempat Lo. Lo ngapain berduaan sama dia?" Tanya balik Claudia.

Riska yang mendengar itu hanya bisa tersenyum miris. Dia sangat mengerti kenapa Claudia bersikap seperti ini kepadanya.

"Riska mau ngajarin gue masak. Tapi bahan makanan gue enggak ada. Makannya kami mau belanja dulu. Lo mau ikut? Pasti seru kalau lo ikut juga. Sekalian lo belajar masak juga." Jelas Keira.

Claudia menatap Riska dari atas hingga bawah. "Lo mau ngajarin Keira masak atau ada niatan lain?"

"Clau.." Keira mencoba untuk menghentikan Claudia.

"Gak papa Kei. Gue ngerti kok kenapa Claudia bersikap seperti ini. Sama seperti Lo tadi. Tapi gue sama sekali enggak ada niatan lain. Gue memang mau ngajarin Keira masak." Ucap Riska dengan lembut.

"Mana ada maling yang ngaku. Lo itu hampir ngehancurin hubungan mereka. Gak ada yang bisa jamin kalau Lo gak akan ngelakuin itu lagi kan? Gue gak polos kayak Keira. Gue tau Lo pasti ada niatan lain."

"Clau. Cukup!"

Keira tidak percaya kalau Claudia bisa bicara seperti itu.

"Lo belain dia Kei? Lo belain orang yang hampir buat Lo hancur?"

"Bukan gitu maksudnya. Tapi gak enak kita berdebat disini." Keira mencoba untuk menenangkan Claudia.

Riska hanya diam tanpa berkata sepatah kata pun. Jika berurusan dengan Claudia, dia lebih baik diam.

"Yaudah. Kalau gitu gue ikut sama kalian. Gue gak mau Lo berduaan aja sama dia. Nanti Lo diapa-apain lagi sama nih cewek." Putus Claudia. Setelah mengatakan itu, Claudia berjalan duluan meninggalkan Riska dan Keira.

Keira yang melihat itu jadi merasa bersalah kepada Riksa. Dia menoleh ke arah Riska.

"Maaf ya Ris.. Claudia emang gitu orangnya. Suka ceplas-ceplos." Ucap Claudia. Riska tersenyum tipis mendengar perkataan Keira.

"Gak papa Kei.. mungkin gue juga akan kayak gitu kalau sahabat gue dijahatin. Gue ngerti kok perasaan Claudia. Dia mau ngejagain Lo aja." Balas Riska. Dia sebenarnya sangat iri dengan persahabatan Keira dan Claudia.

"KEI! Cepetan." Perintah Claudia. Dia sudah sangat kesal sekarang.

Melihat itu, Riska dan Keira langsung berjalan menghampiri Claudia.

---

Keira tersenyum menatap Claudia yang membeli beberapa mainan dan meletakkannya di dalam troli. Semua mainan yang ia beli di dominasi oleh mobil-mobilan dan robot. Claudia sangat semangat memasukkan beberapa mainan itu kedalam troli.

"Untuk siapa Clau?" Tanya Keira lembut.

"Untuk ponakan gue lah. Bentar lagi kan dia mau lahir.." balasnya.

"Lo tau dari mana anak gue laki-laki?" Tanya Keira lagi.

"Ya tau lah Kei. Gue ini udah punya feeling kalau Lo bakal punya anak laki-laki. Dan Lo tau feeling gue gak pernah salah."

Keira hanya bisa tersenyum mendengar perkataan Claudia yang sangat pede tersebut.

"Hm.. apa gue harus beli mainan juga?" Tanya Riska sedikit canggung.

Claudia yang mendengar itu langsung menoleh ke arah Riska dan menatap nya tajam.

"Gak boleh!" Jawab Claudia dengan cepat.

"Kenapa?" Tanya Riska dengan wajah bingungnya. Keira juga merasa sangat was-was sekarang. Dia tau jika ucapan Claudia kadang akan menyakitkan. Terlebih lagi jika dengan Riska.

"Gak boleh ada yang beli mainan kecuali gue. Lo bisa beli yang lain.. baju mungkin. Gue gak mau nanti mainan pemberian dari gue dibandingin sama punya Lo. Lo harus kreatif dong! Cari hadiah yang lain gih. Banyak kok.." ucap Claudia sinis.

Keira dan Riska tersenyum mendengar penuturan Claudia. Mereka saling tatap dan melemparkan senyuman mereka. Sedangkan Claudia, dia masih terus sibuk mencari mainan yang akan ia beli.

"Yaudah kalau gitu kita cari bahan makanan aja yok, Kei." Ajak Riska kepada Keira. Mereka sudah lama berdiri di tempat mainan ini.

"Tunggu. Gue ikut. Keira gak boleh pergi berdua sama Lo doang. Dia harus sama gue." Cegah Claudia. Ia pun langsung memasukkan mainan yang ia ambil ke dalam troli lagi.

Claudia sedikit menundukkan kepalanya dan menghadap ke perut Keira.

"Nanti Aunty beli lagi ya sayang.. sekarang segini dulu. Ok?" Tutur Claudia.

Riska yang melihat itu langsung tersenyum. Dia sangat iri kepada persahabatan dari kedua sahabat ini.

"Iya Aunty.." balas Keira yang menirukan suara seperti anak kecil. Setelah itu Claudia berdiri dan menggandeng tangan Keira dan mendorong troli. Keira yang melihat itu, langsung menggandeng tangan Riska.

Keira tidak mengatakan apapun, dia hanya tersenyum lembut kepada Riska.

Riska tidak dapat mendeskripsikan perasaannya sekarang. Dia belum pernah memiliki seorang sahabat wanita sebelumnya. Tetapi mendapatkan perlakuan dari Keira membuatnya bisa merasakan  bagaimana jika ia menjadi sahabat dari Keira dan Claudia.

Rasanya sangat menyenangkan.

---

Hei Yoo! Aku kambek!

Maaf banget lama update, aku tau kalian pasti nungguin kan? Heheh..

Jangan lupa untuk kasih bintang komentar dan juga tambahin just me ke reading list kalian ya..

Love u all!

Medan, 9 Maret 2021

Just Me? [Sequel Me Or Your bestfriend]  {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang