Vinegar

2.8K 186 30
                                    

Holaaaa Reci ...

Welcome back to my story ihiiyy ...

Hmm author bingung nih dipart - part setelah ini dibikin detail atau banyakin skip aja yaaa biar cepet end ceritanya.

Menurut kalian gimana???

Kasih masukan para Reci dikolom komentar yah ^^

Okeyy langsung saja scroll down ⬇️

Happy Reading :*

~~~~~

Masalah, adalah ujian pendewasaan. Tidak ada alasan menyalahkan orang lain, benahi diri sendiri dan jadilah pribadi yang dewasa.

Mereka yang berbahagia adalah mereka yang mampu mengubah masalah menjadi hikmah.

Tinggalkan pikiran yang membuatmu lemah, dan peganglah pikiran yang memberi kekuatan bagimu.

~~~~~

Jika pagi identik dengan awal untuk memulai hari baru yang diharapkan dapat mengubah kesedihan, maka berbeda dengan kali ini.

Pagi yang diharapkan indah ternyata tidak datang, bayangan memulai hari dengan senyuman akhirnya tertampar dengan kenyataan.

Allena yang sudah bangun dari tidurnya dengan malas meraih ponsel yang sejak tadi bergetar menganggu kehidupan didunia mimpinya.

Dengan mata yang masihh setengah terbuka tangannya meraba meja untuk meraih ponsel.

Dilihatnya ada notifikasi dari aplikasi instagram dan pesan dari orang yang sama saat mengirimkan pesan kemarin.

"Ada apa lagi sih ini." Ucapnya dalam hati lalu membuka pesan tersebut.

Nyawa yang tadinya belum terkumpul sempurna tiba - tiba dipaksa masuk ketubuh Al, tubuhnya terduduk dengan mata memicing agar terfokus pada foto yang saat ini ia lihat.

Tanpa berpikir panjang Al langsung masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan bersiap untuk pergi menghampiri Zen.

~~~~~

1 jam berlalu, Al kini sudah tiba diapartment milik Zen. Namun setibanya disana Al tidak melihat si pemilik tempat tersebut.

"Dimana dia?." Ucap Al yang baru saja melihat kedalam kamar.

Meski dikunci, tapi Al bisa dengan bebas masuk kesana karna Zen sendiri yang memberitahukan password apartmentnya.

"Eh sayang , tumben pagi-pagi udah disini." Tanya Zen yang baru saja tiba dan melihat Al yang duduk di kursi minibar.

"Gak papa, mau aja. Kamu darimana?." Tanya Al sambil menatap Zen sedikit tajam.

"Aku dari mini market beli ini nih." Jawabnya sambil memperlihatkan bag makanan.

"Kamu udah sarapan belum?."

Al hanya menggeleng menanggapi pertanyaan Zen.

"Yaudah, sarapan dulu yuk sama aku." Ucapnya yang langsung mengeluarkan sandwich dan menatanya diatas meja.

Selama sarapan Al hanya diam sembari mengunyah sarapannya. Tak jarang manik mata hazelnya melirik Zen yang juga terlihat tenang menyantap sandwich nya pagi ini.

"Kenapa hum? Kayaknya kamu mau ngomong sesuatu." Akhirnya Zen menyadari sesuatu dari gelagat Al.

Al menghela nafas sejenak lalu meletakkan sandwich diatas piringnya lagi.

"DOMINO" [ GxG COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang