"Taehyung.. aku mau 'kita' berhenti" kata Hoseok, mereka bahkan belum menginjakkan kaki ke hotel yang seharusnya dituju mereka.
"Kenapa lagi? Kamu memutuskan ini tidak terlalu cepat kah? Kemarin juga baru diputusin, sekarang mau diputusin lagi" jawab Taehyung perlahan, tatapannya masih terfokus pada jalanan yang terbentang, ia mengendarai mobil itu juga perlahan tanpa diburu. Karena dia tau ini akan jadi pembicaraan yang cukup panjang.
"Kamu mengatakannya seperti aku sedang memutuskan kamu dalam konteks kita berpacaran" kata Hoseok dengan tawa kecil mengikuti di belakang.
Hoseok menghela napas pelan, lalu mengangkat bahunya malas, "yah.. begitulah aku hanya ingin" jawab Hoseok atas pertanyaan Taehyung.
"Karena Soonyoung?"
Hoseok menatap Taehyung yang masih fokus pada jalanan,
"Kamu tahu tidak sih? Aku merasa seperti orang ketiga.. padahal aku bahkan tidak punya hubungan apapun dengan kalian"Taehyung mengernyit, wajahnya seperti heran dan kesal, ia menatap singkat Hoseok, "kamu punya hubungan dengan ku, maksudku toh kamu bukan tidak mengenal kami" kata Taehyung.
"Iya, tapi kamu pasti sadar kita hubungan kita tidak bisa disebut hanya 'teman', rasanya harusnya waktu itu kita tidak melewati batas dengan aku yang mendengarkan keluh kesahmu" kata Hoseok
"Jadi kamu menyesal jadi pendengar ku?" Tanya Taehyung, dan pertanyaan Taehyung malah buat kepala Hoseok sakit. Dia bukannya tidak menyukai perannya sebagai pendengar, tentu bukan suatu masalah mendengarkan cerita dari sosok seperti Taehyung. Tapi yang membedakan disini adalah sosok Soonyoungnya.
"Kau tahu, kemarin aku sempat mengobrol dengan Soonyoung. Aku tidak tahu sejauh mana dia mempersepsikan hubungan antara kamu dan aku, dan yang aku tahu pasti, dia tidak menyukai hal itu" kata Hoseok.
Dia menghela napas kembali.
Hoseok bahkan sama sekali tidak memahami mengapa tidak ada angin dan tidak ada hujan, tiba-tiba Soonyoung menyinggung hal mengenai 'berubah'. Hoseok mencoba memahami, mungkin maksud Soonyoung, Hoseok mempengaruhi Taehyung untuk berubah, entah berubahnya bagaimana, tapi yah begitulah, Hoseok merasa seperti disalahkan.
Dan tentu tebakan dia benar adanya, Soonyoung menatap jauh, senyum kecil terpatri diwajahnya dan dia berkata, "Aku mencintai Taehyung, Hyung. Ini terdengar bodoh, tapi aku cemburu melihat kamu dan Taehyung. Sebut aku overthinking Hyung, aku benci, benci hanya karena membayangkan kamu dan Taehyung. Karena kalau teman, Taehyung sudah pasti ceritakan tentang Hyung padaku, mulai dari hari pertama kalian mulai berkenalan. Mungkin tidak Hyung sadari, tapi rasanya dia melangkah menjauh"
"Ini memang sangat bodoh dan terlalu bodoh. Aku berpikir Hyung ingin mengambil Taehyung dan membiarkan aku tersesat dalam karirku seperti tadi.. yah mungkin aku terlalu overthinking dan terdengar seperti anak kecil sekarang" lanjutnya.
Mendengar rentetan kalimat tidak masuk akal itu membuat Hoseok mengernyit. Ada rasa kesal yang membara, bagaimana Hoseok mau hancurkan karir Soonyoung ketika yang dia lakukan adalah terus memback-up juniornya itu? Dan diantara itu semua, dia lebih heran lagi, Soonyoung katakan ia mencintai Taehyung. Jadi? Tidakkah ini membingungkan?
"Kamu punya rasa hormatku Soonyoung, tapi jika pemikiranmu seburuk itu, rasanya bahkan namamu tidak pantas aku sebut. Aku tidak tahu hubunganmu sampai mana dengan Taehyung, tapi aku bukan orang bodoh berotak kurang ajar yang akan melakukan apapun untuk menghancurkanmu. Aku tidak membencimu, dan aku harap kamu tidak membuatku merubah pikiranku. " Kata Hoseok, kalimatnya hanya sekali tarikan napas. Sungguh dia harap kalimat itu sedikit menyadarkan Soonyoung, Hoseok bahkan gunakan nada yang tenang. Ia mengerjap perlahan, mengatur napasnya dan raut wajahnya yang sebenarnya kesal.
"Dan satu lagi Soon, if you two falling in love, just be on love you fuckers. Jadilah sepasang kekasih tanpa melibatkan orang lain, brengsek" kata Hoseok.
Tadinya dia kira dia tidak akan mengumpat, dia kira dia sudah tenang. Tapi malah kepergiannya diakhiri umpatan dan dengan Soonyoung yang nampak terkejut.
"He already said that he love you to me.. berarti dia cemburu.. dan berarti lagi dia siap menjalin hubungan denganmu, maksudku sebagai sepasang kekasih. Cobalah untuk menyatakan perasaanmu kembali padanya" kata Hoseok cepat
"He hates me so much sampai otaknya jadi gila dan kotor" kata Hoseok, masih ada rasa kesal sisa kemarin karena bagaimana Soonyoung mengatakan hal bodoh itu dengan gamblangnya.
"Dan yah, begitulah. Aku akan mundur. Eh.. bukan.. maksudku kita selesaikan hubungan diantara kita. Karena kecil kemungkinan kamu akan ditolak" kata Hoseok lagi.
Taehyung hanya terdiam, seperti banyak pikiran menyeruak dalam kepalanya.
Kejadian minggu malam itu, ketika Taehyung bertengkar hebat dengan Soonyoung.
"....keinginanmu akan sakiti aku Soon"
Taehyung ingat sekali, alasan yang buat Soonyoung mungkin menjadi terguncang. Karena setelah dia katakan keinginan Soonyoung akan sakiti dirinya, Taehyung kembali lemparkan bom.
"Kamu tidak mencintaiku, bahkan tidak sebagai teman. Kamu menikmati kehadiran dan cinta yang terus aku berikan padamu. Dan kamu? Kamu tidak membalasnya kembali Soon, kamu lakukan hal paling mudah yang bisa kamu lakukan, bertanya tentang kabar dan sekedar menelepon. Kamu sadar Soon kamu lakukan itu untuk apa? Kamu lakukan itu hanya untuk mempertahankan aku disisimu. Kamu mempertahankan hubungan dengan usaha minimalis"
Yah, tentu. Masih membekas juga dikepala Taehyung, saat setelah ia ungkapkan kalimat yang bahkan ia terkejut sendiri tentang isinya, Soonyoung menangis. Menangis dengan keras. Dan bahkan yang lebih mengejutkan lagi, diantara tangis Soonyoung itu, dengan tegasnya Taehyung beranjak dan berkata,
"Hoseok membutuhkan aku, aku pamit pulang"
Nama Hoseok terlontar begitu saja, bahkan tidak dia pikirkan 2 kali. Menyebut nama Hoseok didepan Soonyoung, seperti sudah nyatakan bahwa prioritas Taehyung bukan lagi Soonyoung.
Ya, Taehyung adalah alasan Soonyoung meledak pada Hoseok.
Hoseok menepuk pundak Taehyung, membangunkan Taehyung dari dia yang tenggelam dalam pikirannya sendiri.
"Taehyung kalau benar-benar cinta, kamu harus berusaha yah. Setidaknya pengorbanan ku sampai dibenci Soonyoung seperti ini, harus membuahkan hasil" kekeh Hoseok perlahan.
Next Chapter 🔜
YOU ARE READING
조명 - Untitled
ФанфикNothing really feels like you. Tentang keduanya yang berlari kedalam pelukan masing-masing. Tapi tidak dilupakan mereka awal dari semua ini. Awal yang bawa mereka berdiri saling bertatapan. Awal yang masih mengikat kaki mereka erat. Ini tentang Hos...