◇Tawa◇

71 21 10
                                    

Setelah kejadian hari itu, beberapa hari Irene menjadi pendiam. Sehun yang melihat hal tersebut sangat khawatir dengan kondisi Irene.

Pada akhirnya Sehun terus menemani Irene. Mengajaknya bicara bahkan pergi keluar untuk sekedar menemani Irene mencari udara segar.

Sampai pada saat mereka sedang melihat bintang-bintang di malam hari. Irene secara tiba-tiba menangis setelah melihat bintang jatuh.

Ia merindukan rumahnya, tapi ia juga tidak ingin meninggalkan bumi. Ia senang bertemu dengan manusia-manusia bumi, terutama Sehun dan Jaemin.

Irene sangat senang berada di dekat mereka. Selalu merasa nyaman dan aman jika berada di dekat mereka.

Dan setelah malam itu berakhir, Irene kembali seperti awal mereka bertemu. Irene kembali ceria setelah mengatakan keluh kesahnya malam itu.

Pagi ini setelah matahari terbit, Irene bangun lebih awal dari yang lain. Irene membuka gorden kamarnya.

Tanpa alas kaki Irene melangkah secara perlahan. Ia menuju kamar Sehun.

Memang beberapa hari terakhir Irene sangat suka membangunkan Sehun. Entahlah, Irene merasa sangat menyukai suara khas Sehun saat bangun tidur.

Seperti biasa, pintu kamar Sehun selalu tidak terkunci. Irene masuk ke dalam dengan sangat mudah.

Irene tersenyum, ia berjalan cepat ke arah tempat tidur Sehun. Irene dengan cepat membuka selimut itu.

Ia kira Sehun ada di dalamnya tapi ternyata tidak ada. Irene menatap hal tersebut bingung.

Baru saja Irene akan berbalik. Tapi tiba-tiba Sehun mengagetinya, Sehun mengangkat tubuh Irene dan menghempaskannya ke tempat tidur. Sehun menggelitikannya.

"Sehun!" Pekik Irene geli.

Sehun tertawa. "Aku tau kau akan membangunkan ku lagi."

"Sudah-sudah, ini sangat geli." Ujar Irene.

"Minta maaf dulu padaku." Sahut Sehun yang masih menggelitiki Irene.

"Baiklah-baiklah. Aku minta maaf, sungguh." Kata Irene cepat.

Sehun menyudahi menggelitiki Irene, ia ikut berbaring di sebalah Irene karena lelah. Irene melihat Sehun geli.

"Kau lelah?" Tanya Irene.

Sehun mengangguk dan menghembuskan nafasnya. "Sedikit."

"Berarti kau sudah tua." Kata Irene yang segera bangkit untuk melarikan diri.

Sehun melotot mendengar hal tersebut. Ia ikut bangkit dan mengejar Irene yang pergi keluar menuju halaman yang terletak di belakang rumahnya.

"Irene jangan kabur!" Ujar Sehun.

Irene yang berada di ujung kolam renang tertawa melihat Sehun yang terlihat marah. Sehun menunjuk Irene agar tetap di tempatnya.

"Diam disana!"

Irene menjulurkan lidahnya. "Wlee. Enggak mau!"

Sehun seketika bertolak pinggang. Sejak kapan Irene menjadi jail seperti ini.

Jaemin yang baru bangun tidur dan sedang memainkan ponselnya sedikit terusik dengan suara keributan itu. Jaemin berjalan ke arah jendela dan membukanya.

Ia yang melihat Irene tengah menjaili Sehun tertawa keras. Sehun dan Irene mendongak melihat Jaemin yang sedang berdiri di balkon kamarnya.

"Yak, hyung. Bagaimana bisa kau kalah melawan Irene?" Tanya Jaemin dengan tawanya.

You Are From The Cloud {HUNRENE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang