Malam hari setalah selesai makan malam di ruangan terbuka, mereka akhirnya mulai bersantai di ruangan lainnya sambil melihat keindahan pantai di malam hari ini, Bimo dan giring sedang duduk bersama datanglah shanez yang juga ikut bergabung dengan mereka, duduk di sisi Bimo yang sekarang sedang mengupas kulit 🥜 kacang.
" Bim, Mana Reno." Tanya shanez sambil celingukan mencari orang ingin di cari saat ini.
" Belum lihat, mungkin di kamar adiknya kali." Tebak Bimo yang asal saja.
" Hem... Kalian berdua sedang apa di sini, bukannya tidur." Tanya kembali shanez seraya menjatuhkan tubuh tepat di samping Bimo.
"Hey~ nez kalo mau duduk tuh permisi dulu, main jatuh-jatuh saja. Ini orang lah bukan bantal." Protes Bimo yang langsung menegur shanez."Tapi muka mu emang mirip bantal sih, jadi gak heran kalo aku langsung dudukkan." Pembelaan shanez tak merasa bersalah sama sekali, itu membuat Bimo sedikit kesal juga.
Terlihatlah Reno yang baru keluar dari lorong arah kamar adiknya, sambil berjalan menuju mereka yang sedang masih di teras ruang santai."Woy ren, sini." Teriak Bimo yang melihat Reno yang baru keluar.
Akhirnya reno mendekati mereka yang sedang asyik bersantai-santai disana. "Ada apa?." Tanya jutek Reno pada Bimo yang saat ini sedang berjalan.
"Dari mana lu, gak kelihatan dari makan malam tadi, adik kamu nggak apa-apa kan." Tanya Bimo yang mengatakan seperti menyindir Reno."Tidak apa-apa hanya saja dia sedang kebingungan." Jawab Reno seraya langsung duduk di kursi dan memakan kacang di depannya.
"Kebingung kenapa?." Tanya Bimo yang juga penasaran dengan kebingungan Reno saat ini.
Reno sekilas melihat shanez yang sepertinya terus menerus menatap diam-diam dirinya, sedangkan Bimo sedang mengupas kulit kacatang untuk shanez. "Karena kamu yang terlalu besar ucapan kecil dalam tindakan." Ucap Reno yang membuat kesal Bimo."Apa maksudnya? Kok jadi aku yang kena getahnya sih, kadang aku kurang faham sama apa yang kamu katakan itu ren." Jawab Bimo yang gagal memahami apa yang di tunjukan reno.
"Karena kau terlalu bodoh, tidak mengerti apa yang terjadi saat ini, apakah saat mau lulus sarjana gelar dokter mu itu pasti kamu membayar seseorang agar kau bisa lulus dengan predikat tertinggi dan terbaik." Sambung Reno yang semakin membuat Bimo kesal tapi Bimo langsung menyadari apa yang di maksdkan oleh Reno saat ini."Sembarangan saja kalo ngomong asal jeplak, di pikir dulu kenapa sih ren kamu telah menyakiti hatiku yang rapuh ini." Kata Bimo meredam emosi dengan suara ia netral kembali, dan langsung merlirik pada shanez.
"Woy nez, itukan kacang-kacang yang aku kupas kenapa kamu yang makan sih, nih kupas sendiri manja bener apa harus aku juga yang melakukan segala sesuatunya yang kamu butuhkan itu." Kata Bimo yang langsung menegur shanez."He? Aku pikir kamu sengaja mengupaskan untukku, lalu kenapa kamu tidak langsung memakannya saja, kenapa harus kamu kumpulkan dulu." Ujar shanez membela diri.
"Itu karena aku mau memakannya setelah sudah banyak yang aku kumpulkan." Jawab ngeles Bimo.
Reno tersenyum tipis, sedangkan giring malah sibuk dengan kamera yah, yang memotret pemandangan di pantai dengan langit indah malam hari yang sangat kuat biasa, beralih padangan pada saat mendengar percakapan Meraka seketika saat melihat padangan kebersamaan mereka saat ini, giring jadi mengalihkan lensa kamera ke arah Bimo, shanez dan Reno saat ini sedang bercanda bersama.Bersambung...
Terimakasih atas kunjungan Anda ke cerita saya jangan lupa untuk like share and masukan komentarnya.
Sabtu 27 February 2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melamarmu Dengan Bismillah (Review Dulu)
RomanceKisah seorang gadis bernama Annisa yang sedang mencari-cari arti sebuah kehidupan dan sebuah keluarga, hingga nasib dan takdir yang di tulis oleh sang pencipta alam semesta ini, iya juga harus berjuang untuk hidup di dunia yang begitu keras, menguru...