Satu minggu, bisa dibilang waktu yang lama dan yang dia lakukan hanya diam sambil memandangi wajah pucat yang damai di depannya.
Seharusnya hari ini dia masuk sekolah, mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Di saat orang-orang seumurannya sedang asyik dengan kegiatan MPLS yang sediakan oleh panitia, OSIS, dan lainnya, tapi dia hanya bisa menghela napas sambil terus mengucapkan doa untuk orang yang ada di depannya. Bagaimana pun juga, orang yang di depannya lebih utama dari sekolahnya.
Ini hanya pengenalan lingkungan sekolah saja bukan? Hanya orientasi siswa agar lebih mengenal sekolahnya? Di lain waktu dia akan tahu sendiri sekolahnya bagaimana dan ada apa di dalamnya. Yang sekarang ia pikirkan hanyalah kesembuhan orang yang sangat dicintainya.
Om Akbar
Assalamu'alaikum
Wa'alaikumussalam
Om, maaf ganggu
Aku izin nggak masuk sekolah buat ikutan MPLS boleh, ya? Tadi malam ibu kejang-kejang, sekarang lagi
kritis..
Innalillahi..
Kenapa baru kasih tau sekarang?Maaf...
Yaudah gpp, nanti om izinin sama panitianya
Jam 9 nanti om ke sana sama tante.Oke, sekali lagi maaf, Om
Iya gpp
Jaga mama kamu baik-baik.
Hanya sampai sana, tapi bisa membuatnya sedikit lega. Apa gue salah?●●●
Hari pertama sekolah resmi dilaksanakan setelah seminggu penuh bergelut dengan kegiatan MPLS. Dari hari pertama MPLS mereka sudah dibagi kelas tetap, tidak ada acara perubahan kelas.
SMA NEOSANTARA, tapi orang-orang lebih mengenalnya dengan SMA NEO. Sekolah favorit yang sudah banyak melahirkan alumni yang berbakat, berprestasi, dan juga sukses. Tempatnya bukan di daerah perkotaan, tapi sekolah ini mampu membuat sekolahnya bersaing dengan sekolah-sekolah di perkotaan. Sekolah unggulan!
Sekolah unggulan. Iya, ini sekolah unggulan. Karena itulah mereka tidak memisahkan siswa 'pintar' dan siswa 'biasa saja'. Mereka mencampur semuanya tanpa memandang seberapa pintar dia, atau seberapa kaya dia. Diingatkan kembali, jika boleh digaris bawahi. Tidak ada kelas unggulan, tapi sekolah ini sekolah unggulan.
Semua orang di kelas 10 IPA 1 sedang disibukkan dengan kegiatan mereka masing-masing. Baca buku, menata meja supaya terlihat rapi, piket kelas, bergosip, dan juga tidur. Mereka memang baru kenal seminggu, tapi itu cukup untuk mereka membentuk keluarga baru. Iya, secepat itu.
Dengan berbagai sifat mereka, mereka mampu membentuknya. Dari MPLS kemarin mereka belajar kompak, bekerja sama, dan saling menghargai. Hebat bukan?
"GAAAAISE!"
Teriakan Adnan yang baru datang langsung membuatnya jadi objek perhatian. Ia terengah-engah, mungkin habis berlari? "G-gue adah beritah baruh, haaaaah!" sambungnya masih terengah.
"Apa, Nan?" tanya Dikta —ketua kelas— menepuk bahunya dari belakang.
"Bentar, gue minum dulu —
Adnan membuat kelas hening, menunggu kalimat Adnan selanjutnya.
"—Kalian inget sama nama Zeline Zakeisha?" tanyanya. Sekarang tidak terengah-engah seperti tadi. Dengan serentak mereka mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
GaZeeKa
Teen FictionBagaimana jika tiga orang yang saling bertolak belakang bertemu? Saat pertama kali menginjakan kakinya di SMA NEO, apa yang dia harapkan hanya bisa menjadi angan-angannya saja. Yang seharusnya menyenangkan malah menjadi menyesakkan. Entah bagaimana...