"Arggh!"
Jintan mengerang keras dengan keringat bercucuran membasahi pelipisnya. Usahanya memutuskan tali rantai dengan kapak tersebut akhirnya membuahkan hasil juga. Jintan terduduk lelah, dengan sisa tenaga mendekati Thayang yang masih tak sadarkan diri.
"Tha ...hh Thaya bangun!"
Jintan terlihat putus asa, tiba-tiba terdengar suara seruan dari pintu atas.
"Bang!"
Jintan menengadah untuk melihat, raut wajah penuh harap Jintan begitu kentara saat melihat Koko turun ke ruang bawah tanah itu.
"Ko, lo kenapa bisa—"
"Jangan tanya itu dulu. Kita harus segera keluar dari sini sebelum Zeron berhasil halangin kita. I-itu kak Thaya ...."
"Gue nggak tau dia masih hidup atau enggak. Yang jelas kita harus keluar," sahut Jintan. Koko mengangguk.
"Woy! Cepetan keluar!" seru Jimino yang ada di atas.
"Ambilin kain panjang atau tali! Kita perlu bawa Thayang ke atas," sahut Jintan.
"Oke!"
Jimino keluar dari ruangan tersebut menuju kamar Ishabella. Sebuah pemandangan yang membuat Jimino bagai butiran debu di tengah hamparan bunga, Royjoon dan Ishabella berpelukan.
"Kain panjang! Kain panjang! Bantu cari kain panjang! Ada nyawa yang perlu ditolong segera dari pada berpelukan!" sewot Jimino sambil membuka lemari.
Royjoon dan Ishabella melepas pelukan mereka. Lantas Ishabella membantu Jimino mencari kain.
"Bilang ae elu iri, Jim. Secara lima pacar lo kagak sebening calon bini gue," celetuk Royjoon.
"Berisik lo! Bantuin!"
"Elah—"
Brak
Mereka bertiga terkejut mendengar suara pintu yang didobrak paksa. Mata Royjoon melotot ketika teringat Zeron.
"Min, cepetan lo bantuin mereka naik. Gue kunci pintu ruangan begitu lo masuk. Jadi biar gue dan Bebep Ibell yang hadang Zeron," panik Royjoon.
"Ini kainnya cukup panjang," ucap Ishabella menyerahkan pasa Jimino.
"Oke. Gue berangkat. Lo tahan Zeron sebentar," ucap Jimino segera masuk ke dalam ruangan itu kembali. Dengan cepat Royjoon menguncinya.
"Yang, ini kita harus gimana?" tanya Ishabella panik.
"Kamu tenang—"
"KALIAN SEMUA KE MANA, BANGSAT!"
Royjoon dan Ishabella seketika menegang. Suara teriakan Zeron menggema dari luar pintu.
"Yang, aku takut—"
Brak
Sekali lagi pintu kamar Ishabella dibuka paksa. Zeron datang dengan tatapan emosi yang sudah tak terkendalikan lagi. Dengan cepat Zeron menyerang Royjoon. Beberapa pukulan Royjoon dapatkan walau sempat menghindar beberapa kali. Sebab tak ada keahlian beladiri, membuat Royjoon hanya mengandalkan teknik hindaran dan melempar sesuatu ke arah Zeron.
"Sekarang lo bilang sama gue! Di mana teman-teman bangsat lo itu!" teriak Zeron sengit.
"Tuh, ada di dalam sana," sahut Royjoon menunjuk ruangan yang sudah terkunci. Ishabella menatap tak percaya pada Royjoon.
Zeron mencoba membuka pintu dengan brutal, namun ia sadar kalau pintu itu terkunci. Tapi belum sempat ia berpikir, sesuatu yang keras menghantap tengkuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosan 7 Pintu? [COMPLETED]
HorrorKosan 7 Pintu? Katanya kosan itu hanya terdapat 7 pintu dan dihuni oleh pria saja. 7 kamar tersebut sudah terisi penuh dengan penghuni terakhir bernama Thayang. Hanya ia yang tahu, di dalam kosan itu ternyata ada satu kamar lagi dan satu gadis canti...