'3

5.4K 595 170
                                    

Vote before you read!!

⊙︿⊙⊙︿⊙⊙︿⊙

"MEMbosankan."

Satu kalimat terdengar dengan lirih disertai helaan nafas kelelahan. Menjauhkan sedikit kursi Gaming milik lelaki tersebut yang tengah didudukinya dari tempat awal. Sudah hampir tiga jam mereka bersama, Dikamar Park Jino.

Setelah sejam berdiskusi penting tentang Project masa depan, Dua jam setelahnya mereka menetapkan untuk beristirahat. Park Jino, Bermain Game. Sedangkan Kim Haru, Tengah memegang dua tablet berukuran besar diatas kasur. Satu tablet berisi Pertanyaan Matematika yang entah dapat dari mana, dan satunya kembali ia gunakan sebagai media hitung manual untuk menyelesaikan soal tersebut.

Tentu saja membuat Park Jino merasa tersuduti. Mereka berdua memang pintar, Haru bahkan selalu berada diurutan kedua setelah Jino dengan perbedaan selisih nilai yang luar biasa, tidak lebih dari dua. Mereka sama sama unggul. Nilai nilai anak konglomerat ini memang tidak pernah mengecewakan.

"Tekad mu besar sekali. Ingin mengalahkan Nilai ku, Haru?." Jeda Jino sembari berdecih, Terbangun dari kursinya hingga mendekati Haru perlahan. Jino sedikit penasaran, tentang apa yang sedang temannya itu kerjakan. Karena dia yakin, Tidak ada Tugas Rumah sedari kemarin. "Kegiatan mu bahkan lebih membosankan dari bermain Game. Apa masih lama?, Harus sekali dikerjakan sekarang?."

"Hm, Bahkan baru 30 menit aku mengerjakannya." sahut Haru tidak terganggu sama sekali. Tatapannya masih serius, Menghitung dan menjawab.

"Berapa soal yang sudah kau kerjakan sejauh ini?."

"24 soal. Memang tidak secepat dirimu yang bisa menyelesaikan soal tersulit dalam 1 menit. Kau dan aku tentu berbeda... aku lebih berperasaan, Jino-ya. Mengerjakan setiap soal secara perlahan, dan lebih menghayatinya. Tidak seperti kau yang seakan dikejar hantu." Haru menjawab, sedikit mencibir.

Jino berdecih kembali. Mengambil alih Tablet berisi soal yang tengah Haru pegang. Menelaah nya beberapa detik sebelum tertawa lirih, "Matematika.. Kutebak, ini bukan soal untuk kelas kita Kim Haru. Walau aku juga bisa mengerjakan nya dengan mudah, Tetapi bukahkah Materi Soal itu untuk Kelas Akhir? Bahkan masih 4 tahun lagi jika harus mendapatkan nya. Ini jelas tidak resmi, Apa kau mencuri di Kantor sekolah?."

Haru memutar bola matanya sungkan, Enggan menjawab pertanyaan Jino, tetapi tidak terima dirinya harus di tuduh seperti ini. Membuat ia menghela nafas panjang sebelum kembali meneladeni.

"Kita selalu bersama disekolah, Park Jino. Apakah aku terlihat seperti seseorang yang memiliki waktu untuk mengendap endap di Kantor sekolah hanya untuk mencari Materi Ilegal?, Kau bahkan tau, IT kantor Appa ku bisa meretas semua informasi. Mengapa harus sekali ku kotori tangan ku jika bisa melakukannya tanpa sentuhan?." Seru Anak kecil tersebut yang baru saja protes dengan menggemaskan.

"Lalu?."

"Taeyong Uncle, Aku mengandalkan nya. Karena dia berhasil menjadi Dosen di Universitas Inggris. Membuatku bisa bertanya lebih tentang Materi materi ini. Dari berbagai tingkatan pertahun. Aku bahkan diajari Pelajaran di perkuliahan kemarin. Beserta penjelasan yang sangat rinci. Akan ku Backup jika kau mau, Park Jino." usul Haru setelahnya.

Jino menghela nafas. Mengembalikan kembali Tablet itu dengan utuh, Sebelum ia beralih mengambil Ponsel mahal nya diatas meja. Haru mengerutkan kening kemudian, Tengah berfikir tentang apa yang ingin Jino lakukan setelah ini.

"Sedang melakukan apa?." Tanya Haru kemudian.

"Orang tua mu dan aku, Masih berbincang serius diruang tamu, terlihat dari CCTV rumah di ponsel ku yang kuretas langsung kemarin. Mungkin kita masih memiliki waktu sekitar 30 menit lagi. Mari memanfaatkan kesempatan hari ini," Jeda Jino sembari tertawa lirih, "Sebagai teman yang baik, Akan ku kugunakan kepintaran ku untuk mengisi hari kita disini."

Hiraeth • Pjm Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang