BENCI TAPI RINDU__ dua hari lagi perempuan itu akan pergi keluar negri , bermodal bea-siswa yang dia peroleh dengan perjuangan. Namun itu tidak membuat nya senang dan malah kebalikan nya, rasa sakit akan kehilangannya seseorang yang menghilang begitu saja tanpa kabar, menghilang sebelum dia menyatakan perasaan nya, meski sebenarnya dia benci dengan perasaan nya ini. Rasa ini tidak bisa disangkal lagi, dia rindu akan seseorang itu.
"Ali, kamu dimana. Aku rindu." Berkata perempuan itu dalam hati.
belum lama, terdengar suara notifikasi dari handphone miliknya. Terlihat nama 'Rendi' memberi pesan.
"Selamat malam nisa,"
"kamu besok pergi ke kampus kan?!, mau diantar tidak?". Tawar rendi kepada perempuan yang bernama nisa itu, tapi bukan rendi yang diharapkannya. Melainkan seseorang yang bernama ali itu. Namun Nisa mengiyakan tawaran rendi , lumayan buat mengirit uang jajannya.Malam yang teramat berat baginya, walaupun bulan dan bintang-bintang terlihatbersinar lebih terang dari pada malam kemarin, cahaya nya terang membalutidunia malam, seolah mengatakan kepadanya untuk 'bertahan'.
Keesokan nya nisa berangkat ke kampus diantar oleh rendi. Rendi bukansiapa-siapanya, tapi nisa tahu akan sikap dia terhadapnya, bahwa ada maksudlain dari sikapnya rendi. Cinta. Tapi nisa tidak mempedulikannya, sepanjangperjalanan nisa hanya diam menatap jalanlalu lintas diluar jendela. Tidak ada percakapan sepanjang jalan itu, tiba dikampus rendi hanya mengantar nya sampai gerbang kampus, karena dia sendiri adakeperluan lain. Dan nisa mengiyakan tidak peduli, tidak sengaja dilorongkoridor kampus nisa melihat pria yang amat dia kenal, berharap bahwa orang yangdirindukan nya ada bersama pria itu.
"Arul" teriaknya pelan yakin bahwa pria itu adalah arul teman sma nya dulu,membuat pria yang diteriaki itu menoleh.
pria yang bernama arul itu sempat kaget sama orang yang memanggilnya.
"eh, Nisa."
"apa kabar, kebetulan sekali bisa ketemu, udah berapa lama ya nggak ketemu"kata arul sambil tertawa kecil.
nisa juga tertawa kecil senang bisa bertemu dengan nya, dan menjawab perkataanarul. Dikampus nisa ditemani arul hingga siang hari.
sebelum hendak pulang nisa hamper lupa dengan apa yang ingin ditanyakan nyakepada arul
"Ali kemana?!." terucap pertanyaan yang selalu dipikirkan nisa, berharap diamemang ada. Karena dia tahu, kalau arul adalah sepupu nya ali.
"kamu tidak tahu nis?, Ali sudah pergi keluar negri, dia dapet bea-siswa dua tahunkemarin. Dan sekarang aku mau nyusul dia".
"oh iya, kamu juga dapet bea-siswa kan, kemana nis"
nisa kaget mendengarnya, ali yang dia rindukan selama ini sudah pergimenghilang meninggalkan nya tanpa jejak, tapi sekarang ada kemungkinan untukbisa menemuinya.
"ali bea-siswa, masa. Wahh, padahal dulu dia anak yang paling bandel bahkansering bolos." Nisa tertawa."oh iya, aku nanti ke paris, kamu kemana rul?."
"sama dong aku juga" jawab arul tertawa
Degg!! Nisa kaget, ada rasa senang juga di dalam hatinya, karena jika arul ke paris berarti ali,
"Ali juga disana nis" sontak perkataan arul itu membuat nisa semakin yakin, dan senang.
"kalo ketemu dia, ingin sekali akau pukul dia pake sandal."kata nisa tertawa, menyembunyikan rasanya kepada ali dihadapan arul, tapi mau bagaimanapun arul sudah tau tentang rasanya kepada ali, begitu juga ali yang sebenarnya punya rasa yang sama dengan nisa.
MENGEJAR__ Cahaya bulan dan bintang-bintang masih terang seperti kemarin, dengkuran kodok dan suara jangkrik terdengar membisikan malam, semalaman itu nisa mengobrol dengan arul, menceritakan masa-masanya sma dulu, nisa yang dulu selalu kesal dengan sikap ali, sekarang berubah menjadi rindu yang selalu menjadi lara di hatinya, tapi kini telah pupus karena tahu akan keberadaan ali. Satu hari terakhir di tanah kelahiran nya tetangga-tetangga mengunjungi rumah nisa dengan maksud bersilaturhmi karena tahu akan kepergiannya belajar diluar negri, pagi hingga siang hari itu padat dengan kunjungan tetangga bahkan sodara, sore hari nisa berpergian ke rumah teman-teman nya waktu sma. Malam itu juga nisa mengatakan perpisahan dan rasa terimakasih kepada rendi atas sikap nya yang selalu ada untuk nya dan mengatakan agar tidak repot untuk melakukan hal yang sebenarnya tidak diinginkan nisa.Besok hari detik kepergiannya nisa berangkat bersama keluarga menuju bandara, hingga gerbang bandara nisa bertemu dengan arul di barengi keluarganya juga, tangis sedu dalam dada, sakit. Setelah berpamitan nisa berangkat menuju pesawat. Baginya itu adalah untuk yang pertama kalinya menaiki kendaraan terbang itu, dia termangu menatap besarnya pesawat itu dari dekat, arul yang disebelahnya tertawa pelan
"biasa aja kali."
nisa tertawa, menonjok pelan bahu kiri arul. Selama didalam nisa kembali bercerita tentang bagaimana dia dapet bea-siswa, begitu juga arul. Selebih nya mereka tertidur lelap.PARIS_ mereka lega, begitu sampai ditempat yang mereka kagum, Sungguh, mimpi yang dulu hanya angan-angan itu kini terwujud. Nisa tarik napas dalam-dalam dan menghembuskan perlahan menghirup udara sejuk dinegara asing yang baru dia pijakan, ada rasa senang dalam hatinya, di gerbang bandara itu mereka dijemput pak hamid yang sudah diprogram untuk menjemput anak-anak. Nisa tidak sabar akan pertemuan nya bersama ali, entah apa yang bakal dia lakukan nanti, sebelumnya juga arul memberitahu akan kedatangan nya ke paris, hanya menunggu waktu kapan akan bertemu dengan nya. Karena arul berniat ingin mempertemukan nisa dengan ali.
arul berencana akan bertemu dengan ali di museum louvre, bekas istana bersejarah yang menyimpan segudang koleksi seni, hingga patung romawi dan foto 'mona lisa' da vinci, mereka berniat bertemu di tugu patung kuda yang berada didepan museum itu, arul tidak mengajak nisa untuk bertemu dengan ali disitu, arul tidak memberitahu ali tentang datang nya dia bersama nisa, arul berancana mempertemukan nya dengan nisa di menara Eiffel.TEMU_ keesokan harinya, arul bersiap-siap berangkat untuk menemui ali, diantara nisa dan ali tidak ada yang tahu akan rencana arul yang akan mempertemukan meraka, arul beralasan kepada nisa akan mempertemukannya dengan ali lain waktu, arul menyuruh nisa untuk pergi ke menara Eiffel siang menjelang sore nanti, nisa hanya mengiyakan setelah diberitahu arahan rute-rute menuju ke menara Eiffel dari arul, nisa tinggal menyebutkan tujuan pada taksi nanti.
arul pergi keluar apartemen mencari taksi untuk menemui ali di museum louvre, taksi itu melaju cukup kencang, sepanjang jalanan arul menatap takjub melihat bangunan-banguan disana, banyak taman yang dia lewati, juga bangunan bersejarah. Tidak terasa perjalanan yang cukup panjang sudah dia laluim akhirnya dia sampai di meseum louvre , tempat itu ramai pengunjung, juga pelajar yang datang untuk study tour arul mencari tugu patung kuda di sekitar itu dan akhirnya ketemu, tatapan nya focus tertuju kepada pria yang amat dia kenal, sepupu nya sendiri. Ali.
"ALI,"teriak arul, ali menoleh tersenyum, sudah dua tahun silam mereka tidak bertemu, sepasang saudara berpelukan senang.
" enggak nyangka ya, kamu bisa nyusul aku sampai sini". Ali tertawa senang akan kedatangan sepupunya disana.
"iyalah, udah jadi mimpi aku sejak lama, aku ingin keliling banyak negri li".
"oh iya, sebelum kesini aku bertemu dengan nisa, kamu masih ingat li ?". arul menceritakan pertemuannya dengan nissa, tapi arul sengaja tidak menceritakan kedatangannya bersama nissa, yang ali tahu dari ceritanya arul hanya datang kesini sendiri. Ali bertanya-tanya kabar di tanah kelahirannya yang sudah dia tginggalkan. Mereka saling bercerita hingga tidak terasa hari sudah siang.
"li, ajak aku keliling sini yuk, kamu kan udah lama disini,"
"kemana"
"menara Eiffel "
"oke"Mereka langsung pergi ke menara Eiffel menaiki taksi, diperjalanan arul melewati tempat bersejarah itu lagi yang membuat dia takjub, tidak banyak percakan dalam perjalanan itu, arul hanya menanyakan tenteng bangunan dan kegiatan penduduk sekitar di Negara ini.
sesampai disana sudah menginjak waktu sore, arul tiba-tiba izin menjauh dari ali beralasan mau menelopon seseorang, arul menelopon nissa, yang sudah menunggu disana beberapa menit yang lalu, dia mencari keberadaan nissa dan menyuruhnya untuk pergi menemuinya dikolong menara Eiffel. Arul langsung menutup panggilan tersebut dan menghampiri ali, dia menyuruh ali untuk menunggu nya dikolong menara Eiffel, sedangkan dia akan membeli beberapa roti, karena dia belum makan sejak pagi tadi.
nissa yang pergi ke kolong menara itu kesal karena tidak melihat arul disana, hingga langkah nya terhenti matanya terlihat menatap seseorang yang amat dia kenal di depan nya begitu juga dengan orang itu yang melihat nissa mereka tersenyum tipis, nissa berlari kecil menuju orang itu dan memeluknya erat."ali, aku rindu" nissa senang juga sedih, air matanya turun membasahi wajah nya itu begitu juga ali,
"aku juga".Sore itu terlihat indah, menara Eiffel yang dibasuhi cahaya senja itu terlihat begitu menakjubkan. Arul tersenyum tipis melihat sepasang kekasih yang merindu saling berpelukan senang dalam indah nya cahaya senja.
yaahhh udahan cerita nya, heheheh
kasih saran nya kak, bagi yang udah baca!!!ikuti juga facebook ku sama instagram ku
fb:dehamba daffa
ig:dehambadaffa