Happy Reading Guys 🤗🤗💙
.
.
.
.
.
'Hari ku akan merepotkan bila bertemu dengan mu.'
~RAN~Hangatnya sinar matahari menyambut hari baru. Seperti biasa kebo ini tidak kunjung terbangun dari ranjangnya yang empuk. Bertemankan bantal, guling, dan tak lupa selimut hangat yang melingkar di tubuhnya.
Rangga sedari tadi tengah mengendap-endap ke dalam kamar kakaknya dan mendapati Ranya tengah tertidur pulas. Sudah pasti, di mana ada Rangga, maka di situ lah kedamaian akan sirna.
"BANJIRR..." teriak Rangga dengan keras.
Spontan Ranya terkejut dan terbangun dari tidurnya, "HAH? MANA BANJIR? MANA? IBU KAMAR RA_"
Ranya berhenti berteriak, "Bentar, kamar gue ada di lantai dua, gimana bisa banjir?" pikir Ranya linglung dengan wajah berantakan dan rambut sliwiran.
"Pufftt, hahaha... Dasar bego!" ejek Rangga penuh kemenangan, "HAH? MANA BANJIR?" Rangga menirukan gerakan Ranya saat kaget.
"RANGGAA!!" teriak Ranya saat Rangga berlari keluar kamarnya. Memang ya, alarm baru ini berteriak tak wajar.
Ranya segera bersiap memakai seragam Pramuka lengkap lalu turun ke bawah untuk sarapan dan berangkat ke sekolah. Setiap hari sabtu, Ranya habiskan untuk latihan Pramuka hanya saja hari ini ia mencium aroma tidak biasa selama berjalannya latihan, pasti ada yang tidak beres.
PRIT, PRIT, PPRRIITT!!
Pluit dibunyikan bagai alarm panggilan Tuhan, sebagai instruksi semua anggota lari terbirit-birit berbaris di depan Pradana(ketua).
Memang benar, setiap H-1 bulan perkemahan pasti anggota di absen dan di bagi sesuai tugasnya.
"HEY! KAMU BISA BARIS NGGAK?!" bentak salah seorang senior.
'Bener, kan dugaan gue, pasti ada yang nggak beres. Belum apa-apa udah disembut. Ini, nih, tanda-tanda trining tipis-tipisan.' gumam Ranya hingga tidak menyadari bila tidak lurus dengan barisan sampingnya.
"KAMU BISA BARIS APA NGGAK?! UDAH TOLEH KE KANAN TAPI NGGAK LURUS, KAMU NGLAMUNIN APA, HAH?!" bentaknya dan kali ini Ranya hanya terdiam seribu bahasa karena memang ia bersalah.
Saat senior galak itu berjalan menjauh, akhirnya Ranya memberanikan diri untuk meliriknya.
Memang pemandangan yang suram, ia melihat cowok tinggi berambut hitam lebat berparas songong, memakai kaos PDL dan tak lupa topi yang ia pakai, tapi satu masalahnya orang itu adalah Aril.
"Saya tidak mau ada kesalahan seperti ini lagi, khususnya untuk kelas sebelas, kalian itu sudah besar harus bisa memberikan contoh yang baik bagi adek-adek kelas kalian!" ceramah Aril membuat pasukannya tak bisa berkutik, "Sekali lagi saya melihat ada kesalahan, kalian akan terima konsekuansinya di bumi perkemahan, PAHAM! " ancam Aril saat pandangannya berpusat pada Ranya.
"PAHAM!" jawab satu pasukan secara serentak.
Kini pendapat Ranya mengenai Aril terbukti benar, ia memang seorang cowok angkuh dan kejam di mata sejuta umat, tapi terkadang Ranya heran tentang sikap seniornya yang GJ bgt!
KAMU SEDANG MEMBACA
RANARIL ||✔️
Novela Juvenil[⚠!️WARNING!⚠️] [CERITA MENGANDUNG UNSUR CANDU DAN BIKIN KAKU, AWAS ENTAR BAPER![ [MENURUT IMAJINASI AUTHOR, BUKAN "MENURUT ATURAN KELUARGA," KALAU ITU NAMANYA DWISATYA.] [MAAF BILA ADA KESALAHAN DALAM KEPENULISAN, MAKLUM LAH KARYA PERTAMA😆😆] Aril...