24. Sensitif

3.7K 398 184
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
















Tanisha dan Jaehyun masih berada di kediaman Bara dan Tiara, sementara Johnny, Keandra, serta putra semata wayang mereka telah pulang sejak satu jam yang lalu. Berada di rumah orang tua sebenarnya bukan sesuatu yang terlalu menyenangkan bagi Tanisha, apalagi dalam kondisi seperti ini. Tanisha masih ingat betul percakapan Jaehyun bersama Johnny dan Kun semalam, yang membuatnya hampir tidak bisa tidur saat Jaehyun sudah tidur nyenyak di sampingnya.

Tanisha mengembuskan napas berat, mencoba menenangkan diri sambil menikmati air yang mengalir di tangannya saat mencuci piring setelah selesai sarapan. Di samping Tanisha ada Tiara yang membuat jamu, tentu untuk beliau sendiri yang sedang menjaga kesehatannya di usia yang tidak lagi muda. Tiara melirik putrinya yang sibuk, lebih tepatnya fokus pada perut Tanisha yang tengah mengandung.

"Ada keluhan?" tanya Tiara yang menyadari kalau beliau belum sempat bicara dekat perihal kehamilan Tanisha selain memberikan beberapa tips untuk putrinya. "Trimester pertama cukup rentan, ada morning sickness, sensitif sama bau-bau tertentu, kadang juga jadi kurang semangat. Kamu ngerasain hal itu?"

"Biasa aja," jawabnya, "selain nafsu makan aku yang lebih tinggi."

Tiara tertawa pelan karena beliau pun merasakan hal itu di awal-awal kehamilan. "Mama dengar ada ciri-ciri tertentu yang artinya kamu lagi hamil anak laki-laki. Mama tahu itu mitos, tapi mungkin kamu ngalamin ciri-ciri itu dan bakal punya anak laki-laki. Bayangin kalau kamu sama Jaehyun punya anak laki-laki yang gemas, pasti ganteng kayak Jaehyun. Kalau nanti anak kalian lahir, Mama bakal bantu jagain. Mama pengen banget punya cucu laki-laki. Rasanya jadi nggak sabar nunggu anak kamu lahir."

Tanisha pikir, kebiasaan Tiara yang selalu mendewakan anak laki-laki bisa berhenti seiring bertambahnya usia beliau. Nyatanya setelah Tanisha hamil pun, Tiara masih sering melakukan hal tersebut dan sejujurnya ... cukup mengusik Tanisha. Meski begitu, Tanisha tidak mencoba untuk berkomentar karena cara Tiara bicara masih bisa ia tolerir.

"Jaehyun selalu baik sama kamu 'kan, Sha? Pasti baiklah, ya. Mama nggak pernah raguin Jaehyun, jadi pasti dia jagain kamu selama hamil ini. Tapi kamu juga nggak terlalu repotin, 'kan? Yah, sebenarnya wajar sih kalau ibu hamil agak repotin, apalagi pas ngidam. Mama bisa ngerti, kok. Katanya kalau ibu hamil agak repotin, berarti hamilnya anak laki-laki. Kalau beneran anak laki-laki, Mama bakal senang banget."

"Kalau anak perempuan?" Tanisha bertanya sambil membilas tangannya setelah selesai mencuci. "Kalau anak aku perempuan, apa Mama bakal senang juga?" tanya Tanisha lagi sambil menatap Tiara yang sedang meminum jamunya.

"Senang." Kalimat Tiara yang menggantung dan ekspresi ganjilnya membuat Tanisha ragu kalau ibunya sendiri tulus. "Tapi kalau anak pertama lebih bagus laki-laki, Sha. Kamu tahu sendiri kalau ayah Jaehyun punya bisnis di bidang furnitur yang sukses dan bakal diwarisin ke Jaehyun. Suatu saat Jaehyun juga bakal warisin itu ke anak kalian dan harus laki-laki."

Second Lead (OPEN PO DI SHOPEE ANDROBOOKS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang