E

3.4K 512 68
                                    


Every Day Every Moment

Seojun x Suho

.

.

.

.

.

"Gila lo anjing h-ha hahha"

Suho mengatupkan bibirnya saat Seojun sama sekali tak tertawa, pemuda Han itu masih dalam posisinya dengan raut tenang. Suho membuang pandangannya malu, merutuki mulutnya yang kadang tak sejalan dengan hati dan otaknya.

"S-sorry, maksud gua kita itu-"

"Gua tau" potong Seojun, ia tampak tertawa kecil "Mungkin gua aneh karena gua ngomong gitu, tapi gua gak bohong kalau gua pengen punya hubungan lebih sama lo" Seojun menjatuhkan pandangannya pada manik Suho yang bergerak kesana-kemari.

"Seojun" panggil Suho gugup.

"Gua gak maksa Suho, lo santai aja kali" Seojun menepuk pundak pemuda di depannya pelan. Sungguh Suho tampak seperti maling yang tertangkap basah.

"Ada makanan gak Ho? Gua laper nih" Seojun beranjak dari kasur sambil menepuk perutnya. Ia jadi lapar setelah mengatakan hal tadi.

"Gak tau diri lo anjir, jaim dikit kek dirumah orang" Suho mengekor dibelakang Seojun, sedikit tenang karean Seojun tampak santai.

Padahal Suho kira Seojun akan langsung pamit pulang lalu tak menghubunginya lagi.

Suho dan imajinasinya.

"Gua emang terbuka orangnya, biar pas pdkt sama jadian gak beda sifatnya" sahut Seojun.

"Mantan lo banyak berarti" Suho memberi isyarat agar Seojun duduk di meja makan, sedangkan ia mengeluarkan piring dari rak penyimpanan. Diatas meja ada tudung saji, biasanya pembantu dirumah Suho akan memasak makan siang sebelum pulang.

"Cuma enam kok"

Suho hampir menjatuhkan piring ditanganya, cuma enam katanya? Cuma? Enam?

Apa kabar dirinya yang satu saja tak punya?

"Sini gua lempar piring ke mulut lo Jun, emosi gua dengernya" Suho membuat gerakan akan memukul Seojun dengan piring, sedangkan Seojun hanya memasang cengiran yang tampak menyebalkan dimata Suho.

"Gua gak tau si bibi masak apa jadi lo nikmatin aja" kata Suho setelah duduk diseberang Seojun. Ia mengulurkan tanganya untuk membuka tudung saji ditengah-tengah mereka.

Krik...

Kosong ternyata.

"Lo nyuruh gua makan angin atau emang cuma gua yang gak bisa liat makananya?"

Suho menepuk dahinya, lupa jika pembantunya akan pulang kampung hari ini, ia sendiri yang memberi ijin kemarin. "Gua lupa bibi pulang kampung hari ini" kata Suho.

"Kalau Indomie ada, lo mau gak?" Suho memberi tawaran.

"Dikulkas lo gak ada bahan makanan gitu? Bisa makin bego gua makan micin mulu"

Every Day Every Moment || Seojun x Suho ||END||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang