Episode 5 "Ingatan dan hati"

1K 119 29
                                    

Sekarang jam pelajaran matematika dan waktunya memulai rencana. Angin sepoi-sepoi membuat suasana kelas menjadi lebih sejuk. Ya, tubuh mereka sejuk tapi otak mereka ngebul.

"Argh..." Malaysia mengacak-acak rambutnya melihat soal matematika di atas meja.

Yang lainnya tampak fokus dengan soal masing-masing dan diam. Tapi...

"Weh! Baru hari pertama masuk sekolah langsung matematika"

"Inginku bakar tapi nanti ga dapet nilai"

"Nasib-nasib :')"

"Yuk lah, gaskeun..."

EU hanya tersenyum tipis mendengar umpatan-umpatan murid-muridnya. Dia bisa mendengarnya.

"Indonesia...tahan...argh...tolong aku...tolong...."

Indonesia tertunduk sambil memegang kepalanya, air matanya berjatuhan. Bukan karena tidak bisa menjawab soal. Tapi...

"Hahaha! Kau tidak akan bisa lari dariku!"

"Cepat pergi!"

"Selama kau belum membalaskan dendam itu aku tidak akan pergi atau menghilang"

"Kenapa? Apakah ini adalah hukuman? Karena aku-"

"Indi-eh, Indonesia apakah kau baik-baik saja?" Tanya Netherlands.

Indonesia mengangguk lemas lalu mengambil pulpennya. Netherlands hanya melihatnya.

"Maafkan aku, tolong..."

"Netherlands?"

Netherlands langsung melihat ke arah EU. Tatapan tajam terpancar dari matanya.

"Pak, sepertinya Indo-"

"Aku baik-baik saja"

"Tapi kenapa kertasmu basah? Apakah kau me-"

"Sudah kubilang, aku baik-baik saja!" Indonesia berteriak dan mendapat perhatian dari seluruh CH yang ada di kelas.

"Kau yakin?" Tanya France sambil mendekati Indonesia dan memegang dahinya.

"Sudah kubilang aku baik-baik saja" Indonesia mendongak. Melihat France. Matanya berkaca-kaca.

"Pak boleh saya ke toilet!" Netherlands mengangkat tangan. Meminta izin.

"Tentu"

Netherlands dengan cepat keluar kelas.

"Sebenarnya apa yang terjadi?"

Netherlands POV

"Ini salahku. Maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku"

Aku melangkahkan kakiku menuju ke toilet sebenarnya aku tidak ingin kencing. Tapi untuk menghindari sesuatu.

Brak!

"Ha...he...ha"

Aku melihat wajahku sendiri di cermin. Wajahku basah. Mataku runyam. Pikiranku kacau. Hatiku sakit.

"Netherlands...kau harus membayar ini"

"Aku tau, kau tidak perlu memberitahuku"

Mungkin permintaan maaf cukup bagi rakyatnya, tapi jika dirinya. Aku memang terlalu dingin.

"Kau ini selalu terlihat dingin, Netherlands"

Setiap orang selalu mengatakan kata-kata itu kepadaku. Tak terkecuali Willem-Alexander. Aku beberapa kali menyangkalnya, tapi sekarang aku tidak bisa. Aku harus memperbaiki ini, harus.

Please, Help me...|| Countryhumans Netherlands x Indonesia [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang