Mila Koma

5.5K 177 15
                                    

Prilly dan keluarganya yang baru saja tiba di rumah sakit segera berlari kearah ruangan operasi,dibelakang mereka keluarga Ali yang ikut ke rumah sakit terlihat melangkah cepat mengikuti mereka.Diperjalanan tadi Chandra, Papa Kevin, menelpon mereka dan memberitahu bahwa Mila harus dioperasi segera karena luka tusuknya ternyata sangat dalam dan dia sudah kehabisan banyak darah.

"Chandra, gimana keadaan Mila?" Tanya mama Mila sedikit berteriak saat sudah sampai didepan ruangan operasi dan melihat papa Kevin sedang duduk di ruang tunggu.

"Kami belum tahu, Ly, zal, operasinya baru saja dimulai tapi menurut dokter luka Mila cukup dalam dan ada kemungkinan mengenai bagian vital tubuhnya" ucap Papa Kevin sambil tertunduk dengan muka sedih.

"Apa?" Teriak Mama Mila histeris." Bagaimana...bagaimana ini bisa terjadi? Siapa pelakunya, Chan? " tanyanya kemudian semakin bercucuran air mata dan mencengkram lengan Papa Kevin kuat.

"Aku tidak tau, ly, sewaktu kejadian kami tidak bersama Mila, tapi menurut para kru yang melihat kejadian itu, Mila ditusuk oleh seorang wanita berkerudung dan aku belum tahu apakah wanita itu sudah tertangkap atau belum, tapi tadi beberapa kru sudah mengejarnya" jawab Papa Kevin lirih membuat mama Mila  histeris seketika.

"Siapa? Siapa yang tega sama anak kita pa?" Tangis mamanya lirih membuat Prilly yang daritadi hanya diam berdiri memeluk mamanya dan ikut menangis. "Apa salah Mila pa? Mila itu gadis baik, apa salahnya? Pa, apa salahnya" teriak mamanya semakin histeris.

"Ma, sudah tenang, lebih baik kita pikirin soal operasi Mila dulu, soal pelaku dan bagaimana kejadiannya lebih baik kita serahkan pada pihak yang berwenang, semoga saja pelakunya tertangkap oleh kru yang mengejar malam ini" ucap papa mila berusaha tenang sambil memeluk istri dan anak bungsunya.

Ali dan keluarganya yang menyaksikan kejadian itu hanya dapat terdiam dan ikut merasakan kesedihan mereka. Ali kemudian memperhatikan sekelilingnya mencari Kevin, dia yakin lelaki itu juga pasti sedang ada disini dengan perasaan kalut dan hancur, dan ternyata keyakinannya tidak salah, didekat pintu ruang operasi berdiri seorang lelaki dengan rambut acak-acakan, matanya terlihat bengkak dan sayu, kemeja putihnya penuh dengan darah. Ali kemudian menghampiri Kevin yang hanya diam dan memandang kosong pintu operasi berharap gadis yang baru saja akan di operasi tadi tiba-tiba muncul sambil tersenyum manis dan mengatakan keadaannya baik-baik saja.

"Loe harus kuat bro" ucapnya sambil menepuk bahu Kevin pelan. Kevin yang melihat kehadiran Ali berusaha untuk tersenyum namun kemudian tubuhnya merosot dan dia kembali menitikkan air mata.

"Gur gak bisa kehilangan dia li, gue gak bisa" tangisnya lirih. "Dia adalah gadis satu-satunya yang gue sayangi di dunia ini, dia adalah dunia gue, tanpa dia gue berasa mati, li, gue harus gimana? Gue takut dia ninggalin gue, li" ucapnya kemudian sedangkan Ali hanya bisa diam ikut duduk disamping sahabatnya tersebut.

"Gud tahu perasaan loe bro, gue turut prihatin buat Mila" ucapnya kemudian sambil kembali menepuk bahu sahabatnya itu.

-----------

Sudah 2 jam semenjak operasi tadi dimulai namun tanda-tanda operasi akan selesai belum juga terlihat. Kevin dan papanya, Yuni, Ali, serta Prilly dan Orangtuanya masih setia menunggu sedangkan Orangtua Ali serta kakak dan abangnya sudah pulang dan akan menjenguk Mila keesokan harinya.

"Prill, sudah malam, kamu pulang ya, istirahat dirumah, kamu kan masi sakit dek" Mama Prilly yang melihat Prilly sedang berusaha menahan kantuknya akhirnya menyuruhnya pulang karena masih khawatir dengan kesehatan anaknya tersebut. Prilly hanya menggeleng pelan dan mengatakan dirinya baik-baik saja dan bersikeras untuk tetap tinggal yang membuat mamanya pasrah dan mengizinkannya tinggal.

"Tante, Yuni beliin teh hangat diluar ya, buat tambah tenaga" ucap Yuni kemudian yang hanya dibalas anggukan oleh Tante Ully. Yuni kemudian beranjak pergi kearah parkiran mobilnya untuk membeli teh hangat dan beberapa makanan ringan untuk mereka semua.

Ketika Cinta BerbicaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang