AMAH [2]

421 27 39
                                    

Kini sudah genap 1 minggu pertemanan antara Bintang dan Adel. Bahkan mereka sudah tidak canggung lagi seperti sebelumnya. Hampir setiap hari Bintang mengantar serta menjemput Adel. Dan itu sukses membuat Adel bahagia.

Tin tin tin

Suara klakson motor terdengar diindra pendengaran Adel, gadis itu dengan cepat menghabiskan makanannya. Ia segera bergegas mengambil tas ransel nya dan tak lupa mengunci pintu sebelum berangkat. Jika kalian bertanya dimana Kirana, wanita paruh baya itu sudah berangkat terlebih dahulu ke kantor.

Adel berjalan mendekati Bintang, kedatangan Adel disambut senyum hangat dari Bintang, Adel membalas senyum Bintang tak kalah manis.

"Yaudah yuk berangkat." ujar Bintang lalu memasangkan helm bogo kepada Adel.

"Makasih, Bintang." ujar Adel dengan tulus

Bintang mengerutkan dahinya bingung. "Untuk?"

"Karena udah mau jadi sahabat gue."

Bintang tersenyum. Senyum yang tak pernah ia tampakkan pada orang lain selain Adel dan ibunya. Senyum yang begitu manis dan tulus.

"Santai aja kali, gue juga seneng bisa jadi sahabat lo."

"Yaudah yok naik!" ujar Bintang dan langsung diangguki oleh Adel

Keduanya sedang berada didalam perjalanan menuju sekolah. Dan selama perjalanan itu pula keduanya tak berhenti bercanda.

Semenjak kehadiran Bintang, senyum Adel tak pernah pudar menghiasi wajah cantiknya. Bibir mungilnya selalu melengkung jika bersama Bintang. Ntahlah, Adel sangat bersyukur mempunyai sahabat seperti Bintangnya.

Kini keduanya sudah sampai dipekarangan sekolah. Mereka bergandengan disepanjang koridor, hingga mereka terpisah ketika Adel lebih dulu masuk kedalam kelasnya.

"Belajar yang benar, jangan bolos, apalagi malas-malasan!" tegas Bintang pada sahabatnya

Adel mengangguk mantap. "Siap boss!"

Bintang tersenyum, tangannya mengacak rambut Adel dan itu membuat Adel sebal. "Ihhh, Bintang! Kenapa diacak-acak sih?! Nanti jelek, Tang!"

Bintang terkekeh lalu merapikan kembali rambut Adel yang sempat ia acak-acak tadi. "Yaudah masuk gih! Gue mau ke kelas."

"Oke, bye Bintang!"

"Bye!"

Adel melangkah masuk kedalam kelasnya yang sudah ramai. Seperti biasa, tatapan sinis sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Adel.

Tanpa memperdulikan orang disekitarnya, Adel melangkah menuju kursi tempatnya duduk, dengan berjalan menunduk.

Tiba-tiba Alda mendorong bahu Adel dengan begitu kuat dari arah belakang. Adel tersungkur, Gelak tawa memenuhi kelas mereka. Adel benci situasi seperti ini! Situasi dimana dirinya selalu menjadi bahan bully dikelasnya, situasi dimana dirinya ditertawai, situasi dimana dirinya yang selalu digunakan untuk menjadi hiburan mereka dengan cara membully! Adel bencii situasi seperti itu! Bahkan sangat benci!

"Haha, mampus!"

"Mati aja lo sekalian!"

"Ngeyel sih, suruh pindah kaga mau!"

"Kenapa nggak mati sekalian sih!"

"Dasar anak haram!"

"Jijik gue sama lo!"

"Benci banget gue sama lo!"

"Haha, mampus!"

"Dasar anak pelacur!"

Kira-kira seperti itu cacian yang mereka lontarkan kepada Adel. Sedangkan Alda? Wanita ular itu sedang mencengkram kuat dagu Adel.

Mata nya yang tajam menusuk diindra pengelihatan Adel. "Udah berapa kali gue bilang, hah?! Pindah, dan nggak usah ada disini lagi! Lo itu cuma benalu sekaligus pembawa sial!" ketus Alda tepat didepan wajah Adel

"Hajar terus Al!"

"Kasih pelajaran aja biar kapok dia!"

"Terus Al, jangan kasih ampun!"

Alda menatap tajam orang yang sedari tadi tiada hentinya berbicara. Sedangkan orang tersebut sudah kicep hanya dengan tatapan Alda yang begitu menusuk.

"PINDAH DARI SEKOLAH INI, ATAU HIDUP LO NGGAK BAKAL TENANG?!" tanya Alda tepat di

"G-gue nggak ma-mau!" ujar Adel terbata-bata

Plak

Alda menampar Adel dengan begitu kuat. Adel hanya diam ketika mendapatkan tamparan itu. Gadis itu sudah kebal dengan yang namanya tamparan!

"PINDAH, ATAU LO NGGAK TENANG SEKOLAH DISINI?!"

"G-gue te-te-tep ng-gak mau pindah!"

Plak

"MASIH NGGAK MAU PINDAH, HAH?!"

Adel menggeleng lemah. Tatapan matanya kosong, ia lelah. Lelah akan takdir tuhan yang selalu tidak adil kepadanya, Lelah akan semua orang yang membencinya, lelah akan kekasaran semua orang yang dilakukan kepadanya.

Plak plak plak

Lagi, lagi, lagi, dan lagi tamparan mendarat dipipi mulus Adel. Gadis itu hanya menangis dalam batin. Ia tidak mau menangis didepan iblis yang berada disekitarnya. Bisa-bisa mereka malah tersenyum kemenangan.

"PINDAH, ANJING! PINDAH DOANG APA SUSAHNYA SIH!"

Adel diam, gadis itu tak mau menjawab ucapan Alda. Dan itu sukses membuat Alda semakin geram.

Tanpa diduga, Alda menarik rambut Adel tanpa ada rasa kasihan. "PINDAH, ADELIA!"

Ketika melihat wajah Adel yang terkihat ketakutan. Alda melepas jambakannya dan langsung mencengkram dagu Adel dengan sekuat tenaga.

Darah segar mengalir didagu Adel akibat cengkraman kuku Alda yang begitu kuat dan panjang.

Adel tersenyum menatap semua orang berada dikelasnya. Air matanya mengalir tanpa diminta. Dan itu sukses membuat semua orang diam. Pasalnya baru kali ini mereka melihat Adel menangis. "Gue punya salah apa sama kalian? Iya gue tau, gue itu anak haram. Tapi, apa kalian nggak tau bahwa anak haram itu juga sesama manusia yang masih punya perasaan? Asal kalian tau, gue juga nggak pernah mau dilahirin sebagai anak haram! Gue juga mau dilahirin dengan keadaan mempunya ayah! Kalo boleh jujur, gue iri sama kalian semua. Disaat kalian mendapatkan kasih sayang seorang ayah dan ibu, maka gue nggak pernah. Gue bahkan nggak tau gimana rasanya disayang orang tua, dimanja orang tua, dan dipeluk ayah serta bunda. Boro-boro bisa kaya gitu, ngobrol aja gue nggak pernah." Adel terkekeh miris. Gadis itu menatap Alda yang hanya diam mematung. "Al, gue nggak mau pindah dari sini. Gue belajar mati-matian buat bisa masuk disekolah ini. Gue cuma mau sukses! Gue sekolah niatnya belajar. Seterah lo dan teman-teman lo mau bully gue atau nggak. Gue nggak peduli!"

-------------~♥~-------------

Apakabar semua?

Semoga kalian selalu dalam lindungam ALLAH  SWT ya.

Aamiin......

Menurut kalian, apa Alda dkk bakal bully Adel lagi?

Jawabannya......nggak tau. Kita liat aja di part selanjutnya!

Jangan pernah bosen baca cerita AMAH yee😭❤

Bye bye guys

See you next part!😍🌼

Salam:

Mila tukang halu!💞

Air Mata Anak Haram [Update Setiap Hari!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang