Suatu ketika.Suatu ketika, dua remaja berusia 15 tahun bertemu ditoko barang barang mewah di mall yang juga terkenal mewah.
Yang satu adalah remaja pria yang nampak sangat angkuh karena lahir dikeluarga kelas atas yang kaya raya, sedang satunya adalah gadis yang tak hanya cantik namun juga menggemaskan.
"Nong, Kuberikan kau apapun yang kau mau. Tapi antarkan aku ketempat yang tak terduga disini". Ucap Dhanin Chearavanont, atau yang dikenal juga dengan nama An.
Archita Patcharapa, yang merasa aneh dengan permintaan remaja sombong didepannya membalas dengan tatapan tajam ke arahnya. "Nong?". Ucap archi mengekrutkan dahinya menatap remaja yang bahkan terlihat masih bocah dimatanya. "Berapa usiamu?".
"15". Jawab An.
"Sungguh?. Kau seperti masih berusia 13 tahun!".
"Apa kau tidak bisa berkaca?. Kau bahkan terlihat masih 12 tahun". Jawabnya santai.
"Aku 15 tahun!". Archi meneriaki an tak perduli status sosial An yang sesungguhnya jauh diatasnya.
Benar.
Archi juga gadis yang hidup dengam kemewahan namun dengan usahanya sendiri. Namun tetap saja, kelas An jauh berbeda dari archi.
"Aw gemasnya.... lihat, dua anak itu berkelahi". Tanpa mereka sadari, mereka sudah menjadi tontonan banyak orang.
"Tsk!". Archi mendelik kesal dan pergi meninggalkan An yang terdiam bingung.
Hari itu, adalah pertemuan pertama antara dua manusia bernama Dhanin Chearavanont dan Archita Patcharapa.
*********
Keesokan harinya, dua manusia itu kembali dipertemukan.
"Namaku Dhanin Chearavanont. Salam kenal". Seorang remaja bergaya arogan memperkenalkan dirinya sebagai siswa baru disalah satu sekolah ternama.
"Wait!. Bukankah dia anak sombong kemarin?". Pikir archi tak yakin.
"Kau.......". Pandangan An tanpa sengaja bergeser menatap sosok yang familiar.
"Oh?. Nong dhanin?. Kau mengenal kebanggaan sekolah kami?". Tanya pak guru pada an.
"Kebanggaan?". Tanyanya dengan kerutan didahinya.
"Iya. Archi adalah musisi dan model terkenal yang sangat populer. Bukan begitu anak anak?". Ucapan pak guru serentak disetujui teman teman sekelas archi.
Sedikit yang mereka tidak tau, bahwa sesungguhnya archi yang mereka kenal sesungguhnya adalah gadis tempramental dan sangat berambisius. Achi sangat jauh dari konsep polos dan baik hati seperti yang selama ini mereka kira.
**********
"Sial!. Kenapa jemputanku belum datang!. Dasar orang orang tidak berguna!". Archi mengutuk kesal namun menjaga volume suaranya tak ingin ada yang mendengarnya.
"Oi muka dua!. Hati hati ada yang tau sifat aslimu!". An menangkap basah archi.
"Tsk!". Archi mendelik kesal namun segera merubah ekspresinya menjadi terlihat lugu dan ramah.
"Wah!. Kau harus coba berakting. Skillmu sangat luar biasa". An merasa takjub dengan skill archi merubah ekspresinya.
"Heh!, urus urusanmu sendiri!. Jangan ganggu aku!". Bisik archi melalui bibirnya yang sedikit dia rapatkan tak ingin ada yang mendengarnya.
An tersenyum remeh mendengar ancaman archi padanya. "Berbaik baiklah denganku nong archi. Aku bisa lebih baik bahkan lebih menakutkan dari yang kau kira". Ucapnya cukup kuat hingga menarik perhatian beberapa siswa.