CASTLE's GAMES - 00

195 23 13
                                    


Park Chanyeol, cucu kedua kakek Park yang saat ini sudah hampir dua bulan berada di Australia untuk urusan bisnis perusahaan harus segera terbang pulang ke korea selatan dengan penerbangan yang terburu-buru, disisi lain kota metropolitan Seoul ada Park Jimin, yang merupakan cucu ketiga kakek Park harus dengan rela meninggalkan pasangan one night stand-nya sendirian di hotel berbintang lima yang bahkan belum sempat disentuhnya itu. Yang ketiga ada aktris papan atas Park Minyoung yang harus memberhentikan syuting filmnya di hari itu, status Minyoung sebenarnya merupakan cucu pertama dari kakek Park namun seakan posisinya tergeser hanya karena gendernya sebagai cucu generasi Park yang dianggap paling rendah kekuasaannya di Istana Park dan segala isinya.

Semua itu karena mereka dihubungi oleh orang tua mereka masing-masing atas meninggalnya kakek Park, sang tuan tanah Park Castle dan pemilik perusahaan raksasa Treasure Group yang mengejutkan se-isi Park's Castle.

Semua itu karena mereka dihubungi oleh orang tua mereka masing-masing atas meninggalnya kakek Park, sang tuan tanah Park Castle dan pemilik perusahaan raksasa Treasure Group yang mengejutkan se-isi Park's Castle

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu bulan kemudian setelah masa berkabung atas kepergiannya kakek Park

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu bulan kemudian setelah masa berkabung atas kepergiannya kakek Park. Seluruh anggota keluarga yang mendiami Park's Castle termasuk keluarga Chanyeol dan Minyoung yang terdiri dari ibu dan ayah mereka masing-masing, serta Jimin bersama orang tuanya dan adik bungsunya Jaemin yang baru berusia dua belas tahun duduk berjajar di ruang keluarga yang luasnya hampir setara dengan setengah lapangan sepak bola olimpiade.

Tidak hanya terdiri dari tiga keluarga besar itu, tentunya masih ada nenek Park atau disebut Mi Kyung sang istri tercinta dari kakek Park yang harus terduduk di kursi roda meskipun tampak luar dari penampilan beliau yang masih terlihat sehat untuk berada diposisi seperti itu. Disebelah nenek Park ada asisten serta tangan kanan kakek Park bernama Haejoon saat pria itu masih hidup dan ditemani dua orang pengacara dari keluarga mereka.

"Apakah kita akan segera membahas pembagian warisan sekarang...?" Ujar Putra kedua kakek Park sekaligus ayah Jimin dan Jaemin, bernama Hyungsuk. "Ternyata lebih cepat dari yang kukira." Sambung Hyungsuk sambil tertawa sendirian yang malah membuat dia menjadi canggung karena semua pandangan tertuju padanya. Istri Hyungsuk ikut tertawa dengan khas tawa yang seperti dibuat-buat serta mencubit pinggang suaminya itu.

"Ibu, apa sebenarnya alasan kami harus berkumpul disini ?" Ucap Putra pertama kakek Park bernama Sooman sekaligus ayah Minyoung.

"Ya, Chanyeol dan Jimin juga sepertinya harus segera ke kantor untuk pertemuan penting dengan mitra dari Perancis yang sempat tertunda bulan lalu." Sambung Putra bungsu dari keluarga Park bernama Jinyoung yang sekaligus merupakan Ayah dari Chanyeol.

Chanyeol dan Jimin yang memang sedari tadi adalah dua orang yang paling tidak antusias dan terlihat tampak bosan dengan pertemuan keluarga yang dirasa seakan telah membuang-buang waktu ini baru saja akan beranjak dari sofa tempat mereka duduk, tapi harus terhenti dengan ucapan nenek Park.

"Ah..ah..tidak..tidak. Justru mereka berdualah yang harus tetap berada disini." Ucap nenek Park.

Chanyeol dan Jimin pun sekilas saling pandang memandang penuh kebingungan diwajah mereka, dan memilih kembali duduk.

Dengan isyarat yang diberikan Nenek Park kepada asisten Haejoon. Haejoon pun mulai mengambil alih pembicaraan. "Ya. Seperti yang kalian semua tau, Tuan Park telah merencanakan pewaris untuk kelangsungan Treasure Group serta penurus dari kepala keluarga yang akan bertanggung jawab di Park Castle ini."

"Oke. Kita semua tahu tentang itu. Tapi apa intinya?". Tanya Minyoung yang tidak ingin pertemuan ini lebih bertele-tele lagi, sambil meraba-raba jam tangan 24 karat edisi terbaru buatan Tiffany & Co miliknya.

"Baiklah. Sebelum beliau meninggal, beliau sepenuhnya memegang 75% saham dari Treasure Group. Dan saat ini akan memberi masing-masing keluarga yang berada di Park's Castle sebesar 20% saham. Dan sisanya 15% akan diberikan kepada cucu Tuan Park yang nantinya akan menjadi CEO diperusahaan. Yang secara tidak langsung anggota keluarganya pun akan bertanggung jawab sebagai kepala di Park's Castle." Jelas Haejoon panjang lebar yang disambut dengan anggukkan dari semua anggota keluarga Park.

"Jadi maksudmu. 15% itu hanya akan didapat oleh salah satu dari antara Aku, Jimin, Jaemin dan Minyoung ?" Ucap Chanyeol dengan ketus. "Yang benar saja..." ucap Chanyeol setelah melihat anggukan Haejoon.

"Oh, Aku kira aku tidak menjadi kandidat dalam kompetisi ini. Bukankah begitu ?" Sambung Minyoung dengan sinis.

"Ku pikir juga begitu, my sister." Ucap Jimin yang menggoda Minyoung dengan kedipan matanya.

"Tentu saja kau termasuk. Jaemin masih terlalu dini untuk hal semacam ini." Ucap Haejoon.

"Oh. aku yakin aku tidak menawarkan diri untuk ini, Paman." Balas Jaemin yang merasa hal ini sebenarnya bukan menjadi urusannya untuk terlibat dalam urusan orang dewasa. "Ayolah, aku ingin segera pergi bermain game."

"Jadi, hal apa itu ?" Ujar Hyungsuk yang tidak sabaran.

"Hal Pernikahan." Jawab Haejoon dengan cepat.

"Kau pasti bercanda, kan ?" Ucap Jimin yang meledek dengan tawaan. Karena merasa perkataan Haejoon merupakan lelucon of the year. Karena pernikahan tidak pernah ada dalam dalam kamusnya selama ini.

"Tidak. Saya serius. Dan sesuai amanat yang tertulis, beliau menginginkan anak pertama dari pernikahan kalian harus seorang putra. Jika salah satu dari kalian sesuai rencana, maka seluruh penghuni Park's Castle sudah tahu siapa yang berhak menjadi pewaris urama." Ujar Haejoon dengan senyuman.

"Ini benar-benar konyol." Ujar Chanyeol yang segera berdiri untuk meninggalkan pertemuan keluarga itu.

"Tapi ini amanat kakekmu Chanyeol. Tolong jaga sikapmu." Ucap Mi Kyung.

"Ya, aku sadar. Dan sepertinya pertemuan ini sudah selesai kan ?" Ucap Chanyeol yang kemudian berjalan pergi meninggalkan ruang keluarga itu yang disusul oleh Jimin dibelakangnya. Di belakang mereka berdua ada Jaemin yang kemudian berbelok ke kanan menuju kembali ke kamarnya untuk lanjut bermain game. Minyoung pun tidak ingin membuang-buang waktunya dan ikut meninggalkan ruangan itu.

"Ibu tenang saja, kami akan membantu memberikan cicit pertama untuk ibu." Ucap ibu Chanyeol dengan senyuman antusias. "Benarkan sayang." Wanita itu memberi isyarat pada sang suami dengan menyikunya.

"Ya, Jinhee benar ibu." Ujar Jinyoung.

"Tapi putramu sepertinya menolak hal ini. " Ledekan Hyungsuk pada ucapan adiknya yang hanya terpaut dua tahun darinya itu.

"Oh ayolah, ingat bahwa putramu lah orang pertama yang menunjukkan penolakan, Hyungsuk". Sambung Sooman yang kemudian berjalan bersama istrinya meninggalkan ruangan tersebut.

Lanjut ?? Yay or Nay ??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lanjut ?? Yay or Nay ??

CASTLE's GAMESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang