Laisya tengah menyender pada tiang balkon keluarga Ranjaya sambil terus mengawasi gerbang menunggu kepulangan Tio.
Ya, semenjak Tio meninggalkan nya di sekolah sampai sore hari Tio belum juga pulang, membuat Laisya cemas dengan keadaan Tio yang berkendara dengan baju yang basah, ia takut jika Tio sampai sakit karna berkendara dengan baju yang basah.
"Ck.. Tio ini kemana sih?, di telpon gak di angkat, dia chat gak di bales"gerutu Laisya ketika sambungan telpon nya pada Tio lagi-lagi tak di angkat oleh Tio.
"Gue harus jujur tentang kondisi gue hari ini ke Tio, ya harus jujur"ucap Laisya pada dirinya sendiri, ia tak mau terus berbohong ia akan jujur pada Tio hari ini itu keputusan nya.
Sampai Laisya medengar suara motor yang tak asing di telinganya, ia langsung melihat ke arah gerbang benar dugaan nya itu memang Tio yang baru sampai di rumah pada sore hari.
Laisya langsung berlari menuruni tangga, berhenti tepat di hadapan Tio yang baru memasuki rumah dengan baju yang sudah sedikit kering mungkin kering karena angin dari berkendara.
"Lo kemana aja sih?, kenapa telpon gue gak di jawab?, chat gue juga gak di bales?, gue nungguin lo dari tadi yo, lo kemana dengan baju yang basah kuyup kayak gini?." Tanya Laisya mencerca Tio sambil mengikuti Tio yang berjalan ke dapur menuju kulkas, lalu ia mengeluarkan sebotol air dingin kemudian menegak nya langsung dari botol dan melangkah pergi membuat Laisya menatap tak percaya karna di acuhkan oleh Tio.
"Tio, lo denger gue gak sih?!!"tanya Laisya dengan nada kesal membuat Tio berbalik badan untuk menatap Laisya.
"Denger"jawab Tio singkat lalu melanjutkan langkah nya menaiki tangga.
"Gue mau ngomong sama lo"ucap Laisya.
"gue dengerin"jawab Tio lagi-lagi singkat.
Laisya yang tak terima di acuhkan langsung menghadang langkah Tio membuat Tio menatap malas pada nya.
"apa lagi?"tanya Tio.
"Gue bilang, gue mau ngomong sama lo"
"Yaudah ngomong!!"
Laisya meraih tangan Tio untuk ia genggam dan menatap Tio dengan lembut sedangkan Tio menatap nya datar.
"Gue mau jelasin tentang hubungan gue sama Arrano, gue sama arrano itu cuman temanan karna gue terpaksa Yo"jelas Laisya malah mendapatkan senyum miring dari Tio.
"Sya, lo itu orang nya gampang untuk berteman. Jadi malah mungkin lo terpaksa berteman sama orang"ujar Tio tak percaya.
"Ya tapi memang itu kenyataan nya, gue memang terpaksa temanan sama Arrano"ujar Laisya ngotot.
"Kalo begitu apa alasan nya sampai lo harus berteman terpaksa dengan Arrano?"tanya Tio berhasil membuat Laisya bungkam seketika dengan tangan nya yang perlahan tak mengengam tangan Tio lagi.
"Ayok Sya, lo tinggal ngomong yang sejujur nya sama Tio tentang kondisi lo. Lo gak mau terus bohongin Tio kan' tapi.. gue gak bisa melanggar janji"perang batin Laisya di mulai kembali.
"Gak bisa jawab kan, sekarang lebih baik lo minggir. Gue Mau ganti baju"ujar Tio dengan nada yang dingin.
Tio melewati Laisya yang masih terdiam di tangga begitu saja, Laisya terus menatap punggung Tio yang perlahan hilang karna Tio menutup pintu kamar nya.
Laisya mengusap kasar wajah nya "bego, kenapa sih susah banget buat diri lo jujur tentang kondisi lo ke Tio"gumam Laisya yang kecewa pada dirinya sendiri.
~•~
Sedangkan Tio berjalan menuju kasur sambil membuka semua kancing seragam nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY I Love You
Novela JuvenilQalaisya bintang rainandi seorang remaja perempuan yang menyandang status yatim piatu dan bergantung hidup pada mesin. Di saat ia merasa sediri dan putus asa atas Kehidup nya tuhan mengirimkan orang-orang yang berbaik hati ingin mengisi kesedirian d...