DIA-1

9 3 2
                                    

Pusing. Spesial rasa yang muncul bila ketemu dia. Mantan guru yang sekarang jadi Teman seprofesi. Senior. 2 tahun lagi pensiun. Tapi semangatnya selalu luar biasa. Kali ini dia mengenalkan aku pada teman baru. Namanya pentigraf.

Ribet. Itu kesan pertama ketemu dia. Teman baruku itu.  Bagaimana tidak? Memang Aku hobi buat cerpen, karena cerpen itu asyik. Bisa membuat kita puas menuangkan rasa yang berkecamuk di dada. Tapi teman baruku itu, membatasi imaginasiku hanya dengan 3   paragraf. Pusing kan?  Dia dan dia. Mereka benar-benar pengganggu. Sepertinya tidak tenang kalau melihat aku hanya nyaman berdiam diri hari ini.

Dua bulan berlalu, dia dan dia tak lagi menganggu. Tapi hari ini, tanpa diduga,
dia, lagi-lagi  mengusik. Kali ini dengan teriakan khasnya. Aku beranjak dengan begitu malas. Tapi Raut tanpa ekspresiku tiba-tiba 'Boom'. Dia, si tukang paket senyum-senyum tak mengerti ketika kuucapkan terimakasih berulang kali. Saat aku menerima kiriman buku antologi pentigraf pertamaku darinya.

DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang