ꉂ ⫹⫺ꜛ holiday(n.)
⌗。 a day of festivity or recreation when no work is done.
⌗。 spring, relaxation.
⌗。 "i’m here".
────────────── ・ ・ ・ ・ⓕ✦Pukul 18:57 tanggal 16 Agustus, Jaemin pergi ke rumah sakit untuk menjemput Renjun. Semua perawat mengucapkan selamat tinggal saat Jaemin perlahan mendorong kursi rodanya keluar dari rumah sakit. Seperti yang di janjikan mereka sebelumnya, Renjun akan menemani Jaemin menghabiskan liburan musim panasnya kali ini.
Untuk hari pertama mereka akan menginap di rumah Jaemin lalu selanjutnya mereka akan melakukan perjalanan selama seminggu kedepan.
Renjun membawa sebuah tas punggung yang penuh dengan pakaian dan juga manga. Menyanyikan beberapa lagu bertema musim panas dan terlihat menikmatinya. Jaemin yang berada di belakangnya hanya diam mendengarkan nyanyian Renjun, lagu-lagu itu terdegar tidak asing di telinga Jaemin tapi tidak cukup untuk membuatnya ikut bernyanyi bersama.
Tidak banyak orang yang berlalu lalang di trotoar, kebanyakan dari mereka memilih untuk menghabiskan waktunya berada di rumah bersama dengan keluarga.
Jaemin melihat seorang gadis kecil berlari dengan bangga di trotoar di depan orang tuanya, diam-diam berharap jika seandainya Ayahnya tidak terjebak di Taiwan sekarang mungkin mereka bisa bersenang-senang bersama.
"Selamat liburan musim panas!" Renjun terseyum di balik syalnya. Meskipun sedang musim panas, udara malam sudah mulai dingin sekarang, "terima kasih karena telah melakukan ini, Jaemin." ujar Renjun masih dengan wajah tersenyum.
"Tidak masalah." jawab Jaemin.
Ada keheningan saat mereka terus berjalan. Renjun menghirup dan menghembuskan napasnya sebelum mulai bernyanyi lagi, sesekali Jaemin menimpali nyanyiannya membuat Renjun gembira bukan main. Suara Renjun rendah juga halus, dan Jaemin menyukainya. Tanpa sadar wajahnya memerah, detak jantungnya juga meningkat ─tetapi Jaemin tidak punya waktu untuk memikirkannya sekarang.
Selesai dengan nyanyiannya, Renjun berbalik dengan penuh semangat. "itu tadi menyenangkan!" serunya.
"Y-ya." Jaemin mencoba menarik syalnya ke atas sehingga menutupi bagian bawah wajahnya yang memerah, "k-kau pandai bernyanyi."
"Terima kasih!kau ─" Renjun terkikik mengingat saat Jaemin ikut bernyanyi bersamanya. "Itu tidak akan membunuhmu jika kau bernyanyi sedikit lebih keras. Kau tahu? Suaramu juga bagus, itu berat dan sangat menenangkan." pujian tulus itu keluar dari kedua belah bibir Renjun membuat Jaemin semakin di buat kepanasan, "Hm. Terima kasih." jawab Jaemin seadanya.
Jaemin berbelok ke jalan yang lebih sepi, "kita hampir sampai." ujarnya.
"Apakah kakakmu ada dirumah?" tanya Renjun yang di angguki Jaemin. "Ya, dia bilang dia akan membuatkan Kari untuk kita. Jadi tidak apa-apa."
"Dia mungkin akan membuat kue atau semacamnya. Yah tradisi untuk liburan musim panas keluargaku." cerita Jaemin tanpa di minta.
"Kau mengatakannya seperti itu adalah hal yang buruk." Renjun mengerutkan keningnya dan mulai bercerita, "Ibuku juga biasa membuat kue lapis setiap liburan musim panas dan Chenle akan memakan habis semuanya. Lalu setelahnya kami akan menonton anime dan menyanyikan lagu-lagu musim panas. Chenle sangat suka bernyanyi karena itu kita ─" Renjun tiba-tiba berhenti dan menundukkan kepalanya. "Maaf." cicitnya
"Aku ─" Jaemin merasa gelisah ketika Renjun kembali berbicara. Tangannya mencengkram erat pegangan kursi roda Renjun seakan-akan jika ia melepaskannya, kursi itu akan menghilang bersama dengan Renjun dari pandangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[三]Everything Stays | Jaemren✔
Fanfic[Complete] •Everything stays (but it still changes) Jaemin bertemu dengan Renjun di ruangan 208, ruangan dimana ibunya menghembuskan napas terakhirnya. WARN⚠ 📎 Content Boys Love 📎 Alternative Universe 📎 Out of Character 📎 Typo(s) 📎 Etc. REMA...