[✔︎] Take Me With You | ᶜʰᵃⁿᵍˡⁱˣ

Bagian 03 END

10 TAHUN KEMUDIAN

Disinilah Felix, berdiri di dekat sebuah makam yang setia ia datangi setiap minggunya. Disimpannya seikat bunga di atas makam itu. Senyuman manis yang Felix miliki terlihat jelas di wajah polosnya.

"Tidak terasa sudah sepuluh tahun kau meninggalkan semua orang yg kau sayangi, termasuk aku."

"Mungkin jika kau masih ada di sini, aku tidak akan kesepian Hyung ... tidak ada yg menjagaku seperti kau yg dulu selalu ada di sampingku."

"Aku ingin melihat wajahmu Hyung ... kau pasti tampan, ah atau mungkin sangat tampan hehe," Ujar Felix seraya terkekeh pelan.

HENING.

Entah mengapa udara menjadi dingin, Felix merasa bulu kuduknya berdiri, dan juga angin terasa begitu kencang dari sebelumnya. Sampai membawa daun-daun yg kering beterbangan. Hingga salah satu daun itu jatuh tepat di depan kaki Felix.

Entah rasa penasaran dari mana, Felix sangat ingin mengambil daun kering itu dan membaliknya. Matanya membulat ,ia menelan ludah susah payah juga air mata yang mulai menggenang di pelupuk nya.

Dibalik daun itu tertulis...

'Berbalik lah Lixie, aku ada di belakangmu. Kau bilang ingin melihat wajahku bukan?"

Dengan susah payah Felix mencoba membalikkan tubuhnya sesuai dengan apa yg di perintahkan tulisan di daun itu.

DEG !

Isakannya sudah tidak bisa di tahan lagi. Yang Felix lihat sekarang adalah seorang pemuda tampan yang tengah senyum kepadanya. Dan jarak mereka hanya beberapa langkah.

"S-siapa kau?" tanya Felix dengan terbata

"Tega sekali kau melupakanku."

"S-siapa?"

Pemuda itu mendekat ke arah Felix dengan senyuman yang tak kunjung hilang.

Satu langkah.

Dua langkah.

Tiga langkah.

Sekarang mereka berhadapan cukup dekat. Pemuda itu mengangkat tangan kanannya. Dan anehnya tangan kiri Felix ikut terangkat. Menampilkan gelang yg sangat serupa.

"Kau lupa dengan ini?" Tanya pemuda itu

Felix menatap mata pemuda yg ada di hadapannya, beralih pada gelang yg ada di tangan kanan sang pemuda ,lalu gelang miliknya.

Gelang itu. Gelang mereka. Changbin?.

Tangan mereka kembali turun.

"Kau sudah ingat sekarang?"