16. kepastian

214 20 1
                                    

Serira mencoba mengatur nafasnya

melihat serira melamun Devan sedikit khawatir dan maju menepuk pundak serira dan memanggilnya "serira"

Serira tersentak mundur kebelakang lalu menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya.

Devan cemas, apakah dia terlalu berlebihan menggoda serira?
"Apakah kamu baik baik saja?"

Serira mengangguk.
"tidak apa apa"

Wajah serira masih sedikit memerah, dia tidak tahu harus berbuat apa. Dia sangat malu, jika disini ada lubang dia akan berlari melompat dan bersembunyi di sana.

Devan tidak berani lagi menggoda serira, tangan Devan menunjuk jam tangan hitam didepan serira. "Bagaimana menurutmu jam tangan ini?"

Serira mengangguk, ini akan baik baik saja dan perlu sedikit modifikasi untuk menambahkan setiap nama member EXO.

"Bagus, saya akan mengambil yang ini. Tolong 9 jam tangan dan tambahkan nama ini disetiap jam-nya." Serira memberikan kertas berisi nama member EXO kepada staf didepannya.

Devan tertegun "apakah kamu membeli 9 sekaligus? Bukankah itu terlalu banyak?"

Serira menggelengkan kepala
" Tidak banyak ini pas untuk 9 orang"

Devan menganggukkan kepala tanda di mengerti.

15 menit berlalu.

jam pesanan serira telah selesai, serira membayar jam tangannya dan tanpa serira sadari Devan telah menunggunya diluar toko.

Serira berjalan keluar dari toko jam tangan dan berencana untuk pulang, akan tetapi Devan menghampirinya dan berkata.

"Aku akan mengantarmu pulang, ini sudah malam berbahaya bagimu untuk pulang sendirinya."

Ini jelas Kata yang sangat familiar bagi perempuan. Akan tetapi serira menerimanya karena dia ingin memastikan perasaannya kepada Devan.

Mereka berdua berjalan keluar dari mall dan mobil Devan telah terparkir didepan pintu masuk mall.

Devan membukakan pintu mobil untuk serira, serira berterima kasih dan masuk kedalam mobil Devan.

Ini bukanlah pertama kalinya serira berdua bersama Devan didalam mobil akan tetapi jelas berbeda bagi serira dan Devan karena disaat itu mereka tidak memiliki perasaan yang sama satu sama lain.

Pikiran serira berantakan dia termerenung di dalam mobil.
Devan gemas tertawa kecil memandang serira, mengapa begitu banyak pikiran yang difikirkan serira hari ini.

Tawa Devan terdengar ditelinga serira dan membubarkan pikirannya.

Serira dengan polosnya bertanya pada Devan "apakah ada hal yang lucu?"

Devan tersenyum manis lalu mengusap Surai rambut serira " kamu yang lucu "

Wajah serira memerah jantungnya berdegup kencang,
Ia tahu sekarang bahwa dia menyukai Devan.

Devan menatap wajah merah serira. ia ingin mengungkapkan perasaan kepada serira, dia tidak ingin menunda-nunda perasaannya dan dia juga tahu bahwa perilakunya dapat diterima oleh Serira.

"Serira"

"Hmm?" Serira menatap devan. Jantung serira berdegup kencang, jangan bilang ini sudah waktunya?, Ini masih terlalu awal bukan!?.

Devan menggenggam lembut tangan serira "Bagaimana jika kita melanjutkan hubungan kita sedikit lebih serius, aku tahu ini terlalu cepat akan tetapi aku menyukai mu. Maukah kamu menerima ku?"

Serira menegang lalu menghelaikan nafasnya " baiklah, walaupun ini terlalu  cepat aku akan menjalaninya terlebih dahulu, aku juga menyukai mu"

Jangan lupa klik tanda⭐🌟

The Day RetaliationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang