chapter 02.

91 67 53
                                    

©Defilestari

Happy reading~

Kriing...kriing...kriing...

Bel sekolah berbunyi
Jam istirahat sudah tiba.
Ini tentu waktu yang disukai dan ditunggu-tunggu oleh para siswa tak lain aku sendiri.
Mungkin juga kalian.

Beberapa murid tampak berhamburan keluar kelas.
Kebanyakan dari mereka menuju ke kantin.
Ada yang sengaja ke kantin untuk mengisi perut , atau sekedar duduk-duduk sambil mengobrol lalu sesekali dari mereka iseng menjaili temannya.

Bahkan di sekolahku ini masih banyak kasus pembulyan. Aku tidak habis pikir.
Kasian mereka yang dibuly namun tidak berani melawan.

Namun beberapa siswa ada yang enggan untuk keluar kelas. Mereka lebih memilih untuk menghabiskan waktu istirahat dikelas.

Aku dan Rere tentunya tidak menyia-nyiakan waktu yang tidak lama ini. Kami berjalan menuju kantin sekolah.
Sebenarnya aku punya lumayan banyak teman tapi teman dekatku hanya Rere.

Ah sudahlah.
Kalian pasti tahu kan.
Atau kalian sendiri juga termasuk mengalami. Di siklus dewasa ini aku hanya memiliki sedikit teman. Entah itu karena mereka yang perlahan menjauh atau memang aku sendiri yang dengan sendirinya pergi dari mereka.
Kami berteman, tapi jarang komunikasi.

"Re, gue ke kamar mandi dulu ya"

"Ooh iya, mau gue temenin nggak?" Tawar Rere sambil mengunyah permen karet yang entah aku sendiri tidak tahu sejak kapan anak itu memakannya.
Mungkin sejak jam pelajaran tadi. Ini Rere, Aku tidak heran.

" Gausah deh, lo ke kantin aja dulu cari bangku sanaaa..." teriak ku sambil berlari karena sudah tidak bisa kutahan lagi.

Selesai dengan urusan panggilan alam ku. Aku membuka pintu hendak keluar.

Byurr...

Rambut dan bajuku basah dan kotor.
Aku mengedarkan pandangan mencari siapa yang melakukan ini, aku memicing ketika kulihat di bawah lantai sana terdapat secarik kertas dan setangkai bunga mawar putih.

Bunga kesukaan ku.

Kemudian ku ambil bunga dan kertas yang sedikit basah terkena air yang mengguyur ku tadi.

Kubaca dalam hati kertas tersebut.

Tulisan tersebut tertulis dengan huruf kapital semua.
Lalu kubaca perlahan.

LO BAKAL NGERASAIN APA YANG GUE RASAIN DULU FLOR.
Itu yang kubaca.

Aku kaget dan bingung apa maksud dari tulisan ini. Siapa dan mengapa?

Aku sedikit bingung dan mencoba mengingat-ngingat siapa orang yang pernah memanggilku Flor, sangat jarang bahkan sepertinya tidak ada. Aku bingung tapi juga sedikit merasa acuh.

Hhh.. atau mungkin salah orang.

Pikirku cuek mencoba untuk tidak berpikir macam-macam, padahal aku penasaran setengah mati. Sungguh.

Kemudian aku membersihkan tepung- tepung yang mengotori rambutku. Aku melihat jam yang melingkar di pergelangan tanganku.
Ternyata cukup lama aku
Di kamar mandi, sampai sudah setengah jam istirahat.

Menghela nafas kasar aku berjalan menuju kantin, dengan pikiran yang kemana-mana.

- - -

Sampai dikantin aku mengedarkan pandangan.

Kornea mataku berhenti seketika.
Kulihat Rere berada di kursi pojokan sana.
Kemudian aku bergegas menghampirinya.

Leet Me Meet Him [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang