"Harus ku akui kamu pemain yang hebat, Ben" Ucap Alpa.
"Thanks, mendapat kesempatan untuk bertanding melawan juara seperti mu saja sudah membuatku senang," Balas Ben sambil tersenyum.
"Sorry udah buat kamu masuk UGD," Lanjut Alpa.
"It's ok bro, udah biasalah untuk orang-orang seperti kita, lagi pula hari ini aku sudah boleh pulang," Sahut Ben.
"Syukurlah kamu cepat membaik, kalo gitu aku pamit dulu, aku sudah bilang ke Shopia cuma mampir sebentar."
"Oke bro, thanks sudah berkunjung" Balas Ben.
Alpa pun berjalan menuju lift dan meninggalkan Ben dilorong sendirian. Ketika bayangan Alpa menghilang, Ben masuk ke kamar dimana dia dirawat.
"Dia temanmu?" Tanya Ben.
Shopia hanya mengangguk dan terus membereskan barang-barang kakaknya.
"Kalian terlihat tidak akrab, kenapa?" Lanjut Ben.
"Entahlah Ka, aku malas membahasnya, lagi pula untuk apa aku berteman dengan orang seperti dia" Jawab Shopia.
"Oke" Ben memilih tidak menanyakan masalah adiknya.
Jam menunjukkan 3.00 p.m , Alpa duduk di rooftop cafe menunggu Boy karena ada yang ingin mereka bicarakan.
"Mana si Boy, kok lama banget" Batin Alpa.
5 menit kemudian.
"Udah lama nunggu ya," Canda Boy.
"Udah bosan hidup ya," Balas Alpa.
"Aku lupa dekat rumah ku ada perbaikan jalan, jadi kejebak macet," Boy berusaha menenangkan Alpa.
"Ada apa sih? Tiba-tiba ngajak ketemu, kaya ada yang penting banget gitu," Lanjut si Boy.
"Aku ketemu Shopia dan dia pegangan tangan dengan laki-laki yang tidak aku kenal" Jawab Alpa.
"Terus? Kamu cemburu?" Lanjut Boy.
"Ngapain cemburu? Tapi anehnya itu malah mengganggu pikiran ku" Jelas Alpa.
"Bro, kamu tu lagi jatuh cinta ya jadi wajar lah, aku bisa ngerti, toh kebanyakan laki-laki juga gitu, meskipun tidak semuanya" Jawab si Boy.
"Dan juga kamu ngerasa cuma diawalan saja, lama kelamaan kamu jadi biasa saja" Lanjut si Boy.
"Memang kamu ngerti masalah percintaan? Padahalkan kamu jomblo, atau single kayanya sama aja deh" Ejek Alpa.
Kemudian mereka saling ejek satu sama lain dan membicarakan hal lain.
"Sebenarnya aku ingin menyerah dalam hal percintaan karena cara ku bertemu dengan Shopia tidak indah seperti jatuh cinta pada umumnya tapi Boy tidak menyinggung perihal itu, dia selalu menghargai keputusan ku. Jadi aku akan mencoba lebih keras lagi untuk mendekati Shopia, karena tidak ada salahnya kan mencoba". Batin Alpa sambil menghirup aroma kopi yang dipesan.
"Bro, liat kearah parkiran" kata Boy menyadarkan Alpa dari lamunannya.
"Shopia?" Sahut Alpa.
"Kamu benar, dia bersama laki-laki dan terlihat seperti pacarnya." Lanjut Boy.
Alpa hanya diam dan mengambil ponsel yang sudah dia abaikan ketika berbicara dengan Boy. Ada notif pesan masuk dari pelatihnya.
"Jangan lupa acara malam ini"
Alpa lupa jika malam ini teman ayah nya akan berkunjung ke tempatnya untuk melihat kemajuan yang sudah dia lakukan.
Mereka berdua memutuskan untuk berpisah dan melanjutkan obrolan mereka dilain waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The FIGHTERS
Actionsemua ingin menjadi yang terdepan,bertarung tidak hanya dalam kekerasan tapi dalam segala aspek kehidupan, mengorbankan banyak hal, mempergaruhi pikiran, menjadikan ego sejadi-jadinya, demi sebuah tujuan sebenarnya.