3.3 II They're Cute Together

5.5K 162 6
                                    

Apa itu bahagia? Sesederhana berkenan menghabiskan waktu bersama sama. 

Ivan berinisiatif untuk menyambangi kediaman rumah Azmi ketika malam tiba. Mereka sampai detik ini, belum jua bertukar kontak. Karena dipikir, jarak mereka sebenarnya juga dekat. Atau mungkin mereka memang tidak sempat untuk memikirkan hal hal seperti itu. Ivan hanya berpikir sesederhana dia bisa menemui Azmi kapan saja, karena memang jarak dari lokasi proyek ke rumah Azmi hanya sepenggalah saja. Tak akan merasa kerepotan untuk mencari Azmi. Dan juga ... Azmi tinggal sendirian. Jadi dia tidak perlu menemui pihak lain lebih dulu, sebelum bertemu dengan Azmi di rumahnya. Sebenarnya ... hal ini juga menguntungkan sih bagi dirinya. Dia akan merasa malu kalau harus mengunjungi Azmi, dan disambut oleh orang tuanya dulu. Berbasa basi dengan orang tuanya, dan segala tektek bengeknya. Akan terasa sangat ribet dengan prosesi menemui Azmi jika tidak bertukar kontak. Dan Ivan juga berpikir, setiap orang tua, pasti akan berbasa basi membahas tentang kerjaan yang dilakukan, kenal dan teman dari mana, dan segala jenis pertanyaan lain yang akan terasa sangat mengganggu. Ivan tidak akan pernah siap untuk memberikan jawaban dari berbagai jenis pertanyaan yang demikian. 

Pintu diketuk. Terdengar seseorang berjalan di dalam, dan kini orang yang ingin ditemuinya itu telah membukakan pintu untuknya. Menyambutnya dengan senyuman lebar yang entah kenapa ... mampu menghangatkan hatinya yang terasa dingin beberapa saat sebelumnya. Saat Ivan melihat Azmi, dia merasa ada kedekatan seerat keluarga. Benar benar tak terasa asing meski benar benar baru terhitung dua hari ini saja mereka bertemu. 

"Udah selesai kerjanya?"

"Udah dong. Udah dari tadi. Udah jam segini juga."

"Hahaha. Ya udah yok, masuk Bang!"

Ivan mengekor Azmi. Azmi langsung duduk di sofa depan, tempat ia bisa menonton TV.

"Kamu lagi ngapain tadi?"

"Ini Bang ... lagi nonton series aja sih!"

"Wah ... seru tuh kayaknya!"

"Iya, emang seru banget! Eh ... tapi Abang mau nonton juga ga?"

"Mm ... udah episode berapa?"

"Oh iya. Udah jauh juga sih ... Ng ... gimana kalau misalnya kita nonton film yang sekali tamat aja? Ada beberapa list yang pengen aku tonton juga sih. Abang sukanya nonton genre apa?"

"Wah ... kalau bagi Abang sih, kayaknya nonton itu suatu kemewahan sendiri deh! Terakhir Abang nonton dulu waktu kecil film-nya Jackie Chan. Jadul banget ya! Hahaha."

"Hahaha. Iya, itu mah udah jadul banget Bang! Tapi gapapa. Berarti Abang suka sejenis film action gitu ya. Apa ya? Eng ... beberapa rekomendasi paling ini Bang. Ada The Old Guard, Ready Player One, atau Jumanji nih. Ini tuh versi terbaru. Dulu waktu kecil udah pernah nonton Jumanji belum?"

"Oh iya, Abang kayaknya pernah tuh nonton Jumanji. Yang dia game gitu, terus nanti kesedot dalam permainan buat ngejalanin permainan itu langsung 'kan?"

"Nah iya, yang itu. Mau nonton Jumanji aja atau yang lain? Masih ada banyak pilihan lain sih. Kayak tentang Zombie juga ada gitu. Yang lain lain juga banyak pokoknya mah."

"Gapapa deh. Kita nonton Jumanji aja. Abang juga kangen sama ceritanya. Mungkin kalau sekarang, efek dan lain lainnya pasti udah jauh lebih keren kan?"

KULITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang