Sembilan ;

192 27 12
                                    

⚠️ Beberapa kalimat mengandung konten dewasa.

Dengan bantuan Jaehyun, Wonwoo pindah ke studio ruang latihan yang suram, lalu mengeluh tentang perubahan keseluruhan isi naskah yang dilakukan penulis senior Jung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan bantuan Jaehyun, Wonwoo pindah ke studio ruang latihan yang suram, lalu mengeluh tentang perubahan keseluruhan isi naskah yang dilakukan penulis senior Jung.  Namun Jaehyun tak mempermasalahkan perubahan naskahnya karena Wonwoo sudah setuju jika penulis senior Jung yang memperbaiki naskahnya.

"Tapi keseluruhan ceritanya... Apa bedanya ini dengan drama "konyol" lainnya? ... Maksudku, kenapa memasukkan cerita rahasia kelahiran di drama tentang masa muda?" ucap Wonwoo mencoba untuk menahan amarah.

"Penulis Jeon... kenapa kau bertingkah seperti amatir? kita semua tahu cerita tentang masa muda yang unik dan menarik. Tapi apa ada orang yang akan menontonnya? Orang hanya akan menonton drama jika ada konfliknya." Jelas Jaehyun. Wonwoo hanya diam.

"Penulis Jeon... katanya kau lulusan Universitas Nasional Seoul. Aku diberitahu penulis senior mengenai hal itu. Teman sekelasmu pasti sudah produktif saat ini , jadi kau juga harusnya begitu... Kau sudah kepala 3. Bagaimana bisa kau tinggal di tempat seperti ini" ucap Jaehyun menyindir Wonwoo. Wonwoo pun hanya diam saja dengan wajah sedih.

<<<<

Junhui memasuki rumah bertepatan dengan ibunya yang menelepon dan meminta Junhui untuk mengikuti kencan buta.

"Jangan terlambat... cobalah lebih perhatian demi ibu." pinta ibu Junhui. Junhui hanya mengiyakan saja dan menutup telepon ibunya.

Ketika akan mengambil minuman di kulkas, Junhui melihat pesan dari Wonwoo yang di tempel di pintu kulkas, berisi pesan terima kasih dari Wonwoo yang tak bisa disampaikan langsung. Dengan sedih Junhui melihat kamar Wonwoo yang sudah kosong.

<<<<

Junhui dan Seungcheol menghadiri upacara pernikahan seorang teman, dan Seungcheol menunjukkan pada Junhui bahwa pernikahan bukanlah masalah besar.

"Menikah itu biasa-biasa saja, jadi menikah sajalah kau" ungkap Seungcheol.

"Menikah itu biasa-biasa saja. Jadi lebih baik wamil lagi daripada menikah. Memang apa bedanya ?" pikir Junhui.

"Itu beda, coba lihat ke sana... Menikah sudah selesai setelah acara selama satu jam dan menghormati tetua, hanya itu saja." ucap Seungcheol.

"Jadi apa mereka langsung pulang setelah pernikahan?" tanya Junhui.

"Bisa jadi. Banyak sekali jenis pasangan yang menikah. Ada pasangan yang sebenarnya tak akur namun serasi jika di depan orang. Ada pasangan akhir pekan dan pasangan tanpa seks. Apanya yang sulit? hei... ayahmu berjanji akan membayar semua uang sewa rumahmu jika kau menikah. Jika aku jadi kau, maka aku langsung menikah." ucap Seungcheol. Junhui hanya diam menanggapi celotehan Seungcheol.

Di seberang Junhui dan Seungcheol, Wonwoo dan kedua temannya--- Jeonghan dan Jihoon menghadiri upacara pernikahan yang sama.
Mereka berkumpul dengan teman satu kampus yang lain untuk makan, teman-temannya banyak yang memberi pujian pada Jeonghan karena bekerja di perusahaan yang besar, tapi Jeonghan mengelak dan menyebutkan bahwa Wonwoo adalah tokoh kunci sebenarnya sejak bersekolah dengan beasiswa penuh. Teman-temannya bertanya apa pekerjaan Wonwoo saat ini, dan Jeonghan dengan bangga mengatakan jika Wonwoo menulis naskah drama. Suasana hati Wonwoo berubah menjadi buruk ketika teman-temannya tak ada yang tahu drama-drama yang naskahnya ditulis olehnya, Wonwoo pun pergi meninggalkan meja. Ketika Jeonghan akan menyusulnya, Jihoon menghentikannya dan berkata jika Wonwoo membutuhkan waktu untuk sendiri.

Because This Is My First Life • WONHUITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang