𝟎𝟏

7K 638 145
                                    

"Tch, melelahkan sekali latihan hari ini. (y/n)-sama, apa kau mau istirahat sebentar?" kata pelatih (y/n) di istana.

"Kau ini beneran pelatihku? Kok baru beberapa jam sudah tidak kuat, ayo bertarung denganku jika kau menang kita istirahat dan latihan untuk besok libur" jawab (y/n), adik dari sang ratu Ningguang yang haus kekuatan.

'Tok tok tok' suara pintu ruang latihan terketuk.

"Biar saya yang membuka, (y/n)-sama" ucap pelayan yang ditugaskan didalam ruang latihan.

"Apakah (y/n)-sama sedang latihan?" tanya dari pelayan lain yang mengetuk pintu tadi.

"Iya, tunggu sebentar" kemudian pelayan yang membukakan pintu menuju (y/n).

"(y/n)-sama, sepertinya ada yang ingin bertemu dengan anda"

"Siapa? Apa seluruh penghuni istana tidak tahu kalau saat ini jadwalku untuk latihan? Atau ada sesuatu yang menyerang Liyue?" jawab (y/n) menuju kearah pelayan yang mengetuk pintu.

"(y/n)-sama, maaf mengganggu waktumu. Saya kemari untuk menyampaikan pesan dari Ningguang-sama karena beliau ingin anda ke ruang pertemuan 2 jam lagi"

"Baiklah, aku akan mandi dan ganti pakaian, bilang kakak aku akan segera kesana" jawab (y/n) sambil mengelap keringat dipelipisnya dengan handuk.

'Terimakasih Ningguang-sama, kau telah menyelamatkanku dari latihan berat ini' ucap pelatih didalam hati sambil mengelus dada.

"Hei kau, kau dengar itu tadi kan? tch, sepertinya keberuntungan berpihak padamu. Tapi ingat! besok kita latihan lagi disini" bentak (y/n) sambil menunjuk pelatih.

"Baiklah (y/n)-sama, aku sangat berterimakasih"

Setelah membersihkan badan dan berganti pakaian, (y/n) pun menuju ruang pertemuan sesuai janjinya.

"Aku lama ya? oh ada Zhongli juga" kata (y/n) kepada tiga orang yang ada di dalam ruang pertemuan itu.

"(y/n), duduk lah disamping kakak" perintah Ningguang kepada (y/n) yang kemudian mendapat anggukan dari (y/n).

"Siapa dia?" tanya (y/n) sambil menunjuk ke arah laki-laki di samping Zhongli.

"Ah! aku lupa aku kemari ingin mengenalkanmu pada Xiao, aku sudah mengenalkan Xiao pada Ningguang-sama sih tapi sepertinya tadi kamu sibuk latihan" ucap Zhongli.

"Xiao? apa posisimu nanti disini?" tanya (y/n).

"Posisi saya adalah untuk menggantikan anda, (y/n)-sama, anda tidak perlu capek-capek melawan monster yang menyerang Liyue, saya akan menjadi pemimpin pasukan yang baru" jelas Xiao.

"Hah? Apa maksudmu, kak? Zhongli? kenapa kalian menggantikanku? apa aku terlalu lemah? apa aku tidak mampu memimpin pasukan seperti yang kalian inginkan?" tanya (y/n) sakit hati karena dia sangat suka bertarung.

"(y/n), jika kau masih mau bertarung, kau boleh ikut dengan Xiao. Tapi ingat, tugasmu tetap membantuku menulis berkas berkas disini" jawab Ningguang.

"Tenang saja (y/n), aku akan pastikan Xiao untuk melindungimu juga" jelas Zhongli.

"Tch, aku bisa melakukan keduanya tau? aku tidak selemah itu" ucap (y/n) sambil memukul meja.

"Jika anda membenci saya, saya akan melindungi anda dari jauh dan tidak akan mengganggu anda, (y/n)-sama" kata Xiao.

"Jika besok ada monster yang datang, aku akan ikut denganmu dan menunjukkan siapa yang paling kuat" ucap (y/n) kemudian keluar dari ruangan itu.

"Maafkan dia, Xiao. Maklum dia masih sangat muda, haha" ucap Ningguang.

"Tidak apa, Ningguang-sama" jawab Xiao.

~Meanwhile (y/n)

(y/n) berlari menuju balkon istana yang langsung menujukkan pemandangan lautan. Tempat itu adalah tempat favorit (y/n) karena aroma dan pemandangan laut yang menenangkan.

"Tega sekali dia meremehkanku dan langsung berkata akan menggantikan posisiku, hiks..." ucap (y/n) kepada dirinya sendiri sambil menangis.

"Apa aku memang selemah itu? Atau karena aku terlalu tega saat memimpin pasukan? hiks..."

"(y/n)..." ucap Ningguang yang sudah berada di belakang (y/n). (y/n) langsung mengelap air mata yang ada di pipinya.

"Ke-kenapa kau ada disini, kak?" tanya (y/n).

"Kau jangan menangis begitu dong, seakan akan sudah tidak bisa bertarung lagi" ucap Ningguang sambil memegangi pundak (y/n).

"Tch, Xiao menyebalkan, dia seperti meremehkan kekuatanku tahu?"

"Haha, maafkan saja dia. Kita kan harus percaya pada pilihan Zhongli, aku yakin Xiao anak yang baik"

"Kau yakin pada pilihan Zhongli kali ini? Tch, mana ada pemimpin berbadan seperti itu"

"Kau lupa berkaca hari ini ya (y/n)? badanmu juga kecil loh. Malah kau itu kuat, benar kan?"

"Heh, dasar kau mengejekku, mentang mentang kau lebih tinggi 8 cm dariku, kau mengejekku kecil"

"Hahaha, kau ini" ucap Ningguang sambil mengacak acak rambut (y/n).

"Sudah jam segini, kau mau makan?" tanya Ningguang kali ini.

"Ah, benar ini waktunya makan malam." kemudin mereka berdua berjalan bersama menuju ruang makan.

"Silahkan dinikmati, Ningguang-sama, (y/n)-sama" ucap pelayan sembari meletakkan makan malam.

"Terimakasih" ucap Ningguang dan (y/n) bersamaan.

Kemudian mereka berdua makan dan diselingi oleh gurauan atau diskusi tentang keamanan.

"Oh iya, kak. Apa kau sudah memberi tahu Xiao kalau setelah ini ada keliling malam? Aku harap dia sudah tahu" tanya (y/n) sambil menuangkan jus jeruk ke dalam gelas.

"Aku sudah memberitahu dia, tapi aku belum memberitahu tugas tugas sebagai pemimpin pasukan, jadi apa kau bisa orientasi bersamanya selama beberapa hari atau minggu?" tanya Ningguang.

"Ya, aku bisa. Emm, oh iya aku akan bersiap dulu ya, makananku sudah habis, kau tidak apa aku tinggal?"

"Baiklah, jaga dirimu nanti ya"

"Um!" jawab (y/n) kemudian menuju ke halaman depan istana. Dia menunggu Xiao untuk datang, (y/n) sengaja ingin datang lebih cepat.

"(y/n)-sama? Anda sudah datang ya" ucap Xiao dari belakang (y/n).

"Kau lama sekali, ini sudah 3 menit dari jam jadwal"

"Maafkan aku, (y/n)-sama. Jadi apa bisa kita mulai kelilingnya?"

"Baiklah. Oh iya Xiao, pastikan kau ingat jalannya ya! aku disini sekaligus mengenalkanmu pada tempat ini"

"Iya, saya sudah tahu" Kemudian Xiao tersenyum dan berjalan di sebelah (y/n).

'Apa-apaan senyuman tadi, i-itu imut. EH TIDAK! dia itu lemah, aku tidak bisa jatuh cinta dengannya, fokus!' ucap (y/n) dalam hati setelah melihat senyuman Xiao sekilas.

"Jadi ini adalah Liyue, tempat yang harus pasukan jaga, kedua setelah Jade Chamber pastinya. Kau sudah tahu kan?" tanya (y/n).

"Benar, (y/n)-sama. Saya sudah paham."

Disaat berkeliling, tak jarang (y/n) bercerita tentang pengalaman atau histori yang pernah terjadi disitu. Setelah selesai berkeliling, kemudian mereka kembali ke istana.

_____
to be continued

𝐃𝐢𝐟𝐟𝐞𝐫𝐞𝐧𝐜𝐞 | Xiao x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang