Assalamu'alaikum semua!
Sebelum baca, alangkah baiknya kalian follow dulu akun ini yaa.
Saya mengharapkan kalian meninggalkan jejak dengan komentar sebanyak-banyaknya, kalimat penyemangat, kritik dan saran, juga selain next. Terimakasih ").
[Dihimbau untuk tidak meniru kebodohan Levi]
•
•
PART 1
[Lyodra Side]•
•Happy Reading!
Dasi sudah di simpul rapi. Levi, untuk kedua kalinya ia patah hati. Entah namanya yang membawa sial atau memang sudah garis takdir ia harus mengalami yang namanya patah hati.
Selama beberapa minggu ia coba untuk melupakan semua hal tentang gadis unik yang membuatnya jatuh hati—tapi tidak bertanggung jawab. Mengerjakan hal-hal yang ia sukai seperti memotret apa saja dengan kamera barunya.
Pun, Kakaknya sudah mengenalkan ia dengan beberapa gadis, bahkan laki-laki. Ia mengumpat dan pundung selama satu minggu, tidak makan, bahkan pindah kamar ke kamar tamu. Dikira dirinya ini homo apa.
FYI, mereka tidur satu kamar. Kata Mami biar irit bangunan.
Tangan besar Levi terulur guna menyisir rambutnya. Menatap cermin setinggi dirinya dengan narsis dan berkata, "sudah kuduga kau memang tampan." Ia memuji diri sendiri.
Jika tidak, maka siapa yang akan memuji dirinya? Jelas, tidak ada. Kalau pun ada, pasti hanya human gabut saja.
"Bunga cantik untuk Ale yang jelek," gumamnya dan membawa bunga untuk ia masukan ke dalam tas. Tak peduli akan rusak, toh, Lea saja sudah membuat hatinya retak.
"Selamat morning dunia!"
Selamat morning, Ale.
Sapaan menggema dari si bungsu Leonard terdengar. Begitu bersemangat berjalan menuju ruang makan untuk sarapan.
"Selamat pagi Maminya Levi yang paling cantik."
Seperti biasa, Levi mencium pipi Maminya sebelum duduk di sebelah Lava yang memandangnya geli. Selalu seperti ini.
"Nggak usah muji, kemarin, Adek yang ambil duit di bawah kasur Mami, kan?"
Levi cengengesan disela olesan selai kacangnya. "Kok, tua?" Ucapannya bernada.
Franda––Mami si kembar L pun tersulut emosi. Anak bungsunya ini memang meresahkan, tidak seperti si sulung yang kalem dan berwibawa, sopan dan bertatakrama.
Franda kira, uang satu juta yang ia selipkan di bawah kasur hilang di gondol tuyul, ternyata tuyul itu malah anaknya sendiri.
"Mami serius ya, sekali lagi kamu maling duit, Mami coret kamu dari KK!" geram Franda menutup toples keju dengan kesal.
Levi mendengus, lagipula, hanya mengambil satu juta saja tidak akan membuat Maminya bangkrut!
"Lava, ini kejunya. Mau Mami suapin?"
Astaga! Lihatlah wanita cantik dengan keriput dimana-mana itu. Levi iri! Sebenarnya mereka berasal dari ibu yang sama bukan, sih? Jika begini terus, ia jadi tidak betah di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
HETEROCHROMIA
Random"Om juga berhak bahagia. Mau nggak, di buat bahagia sama Lyora?" Levi tak ingin munafik, ia merasa terbang dengan gombalan anak kecil ini. "Bisa nggak, jangan manggil gue Om terus?" "Bisa. Lyora udah telat nih, ayo Uncle!" 𝘍𝘶𝘤𝘬 𝘺𝘰𝘶 𝘨𝘪𝘳𝘭...