7 END

903 134 3
                                    

Airine POV
5 tahun kemudian, setelah hari itu hari dimana Egi Alvaro mengajakku menikah. Aku sepertinya masih tidak percaya jika aku akan hidup di masa depan dengan orang yang selalu berbagi ceritanya bersamaku.

Egi adalah salah satu cowok yang selalu bisa menyembunyikan sesuatu dan terlihat baik-baik saja di depanku, walaupun sebenarnya dia itu sangat rapuh.

Apalagi setelah dia kehilangan mamanya. Saat itu lah Egi menjadi orang yang terkuat walaupun sebenarnya dia ingin sekali menangis.

Flashback

"Airine" Egi memanggil Airine yang sedari tadi sibuk dengan makanannya, karna saat ini mereka tengah berkenan untuk pertama kalinya.

"Mama Rin, mama hiks"

"Kenapa mama gi. Mama kamu gak apa-apa kan"

"Mama kambuh lagi Rin. Aku harus ke sana sekarang"

"Aku ikut ya. Ya udah kita ke sana sekarang ya"

Egi dan Airine langsung menuju rumah sakit tempat mama Egi di rawat. Mamanya sudah sering masuk rumah sakit.

Setelah Egi dan Airine sampai di depan ruangan mama Egi. Mereka langsung masuk dan melihat bahwa saat ini mamanya tengah terbaring dengan keadaan yang sangat lemah.

"Mama, Ogi di sini sekarang. Mama harus kuat buat Ogi"

"E-egi" ucap mamanya dengan nada lirih.

Egi yang mendengar namanya dipanggil oleh mamanya sangat terkejut, begitu juga dengan Airine yang berada tepat di samping Egi.

"Mama ingat Egi sekarang" tanya Egi dengan air matanya yang tanpa dia ketahui sudah keluar.

Mamanya hanya mengangguk pelan sebagai jawaban sambil mengusap air mata Egi. Dia kemudian melihat ke arah Airine.

"Jagain Egi yang buat mama" ucap mama Egi kepada Airine sebelum dia menutup matanya.

Egi yang melihat mamanya sudah menutup mata hanya bisa menangis, tapi kemudian dia menghapus air matanya dan menarik nafas hanya untuk memperlihatkan bahwa dirinya harus kuat. Sedangkan Airine sudah menangis dan mengusap lembut bahu Egi yang saat ini hanya melihat ke atas supaya air matanya tidak keluar.

"Egi janji ma, akan jaga diri baik-baik buat mama. Sekarang mama gak ngerasa sakit lagi. Sekarang mama udah tenang di sana. Mama gak usah khawatir lagi sama Egi, karna ada Airine yang bakal jagain Egi disini" ucap Egi dengan nadanya sangat lirih.

Flashback Off

Airine POV End

"Brian udah makan. Kok gak nungguin papa pulang kerja dulu"

"Papa kelamaan tadi"

"Iya tumben banget pulangnya lama"

"Tadi aku singgah bentar di makam mama sama Ogi, jadi ya agak lama"

"Kok papa gak ngajak. Ian kan mau jenguk oma sama om Ogi"

"Iya, kapan-kapan papa bakal ajak Ian sama mama kesana. Sekarang ke kamar ya belajar"

Brian langsung meninggalkan meja makan, meninggalkan sepasang suami istri yang saat ini tengah melihat kelakuan anaknya yang sepertinya marah dengan papanya.

"Anak kamu tuh lucu ya"

"Ya itu kan produksi kamu juga sayang" ucap Airine sambil mencubit pipi Egi.

"Kamu belum makan. Aku siapin ya" lanjut Airine yang berdiri untuk mengambilkan suaminya makanan.

"Masakan kamu ini gak ada tandingannya. Makasih ya"

"Iya sayang. Kok tiba-tiba banget ke makam mama sama Ogi?"

"Aku lagi kangen aja mau ngobrol sama mereka. Udah lama juga kan gak datang selama kamu lahiran dan sibuk ngurusin Brian. Kapan-kapan nanti aku ajak kalian ke sana"

Egi akhirnya selesai dengan acara makannya dan saat ini dia tengah mencuci piring karna melarang Airine untuk melakukannya. Dia tau kalau Airine pasti lelah setelah seharian ini mengurus rumah dan Brian.

"Makasih ya udah nemenin aku. Makasih juga udah istri dan ibu yang baik buat aku" ucap Egi dengan memeluk Airine dari belakang.

"aku bakal selalu ada buat kamu dan jagain kamu sama Brian. Itu kan janji aku sama mama"

"Aku mencintaimu Airine" ucap Egi sambil mencium pipi istrinya.

"Aku mencintaimu Egi" ucap Airine yang melepaskan pelukan Egi dan berbalik, kemudian memberikan kecupan di bibir suaminya.

THE END

Pelangi EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang