"Menjijikkan, aku mual melihatnya sayang .. buanglah benda kecil itu." Ketus si wanita berambut ikal berkulit eksotis yang berdiri disamping Leon dengan tatapan jijik ke arah biji mata itu yang masih bersimbah darah.
Mata elang Leon menatap tajam ke arah gadis yang menjadi tawanannya ini, berjalan mendekatinya, tangannya yang kekar mencekram pipi si gadis dengan kuat.
"Apa yang kau katakan padanya, hegh .. jawab!!" Ucapnya penuh intimidasi dan ketegasan.
Tapi si gadis yang bermata satu ini tak menjawab dan semakin menantangnya dengan menyorot tajam menatapnya balik.
"Kau ingin 1 bola matamu lepas lagi dalam cangkangnya?"
"Ambil sebisa yang kau mau tuan dari tubuhku ini, hidupku hanya untuk melindungi putri mahkota kami dan keluarganya juga negara kami .. aku tidak takut padamu!"
Cekraman itu semakin kuat dan dilepasnya kasar. Tatapannya beralih pada orang yang sedang duduk dibelakang si gadis.
"Kau dengar apa yang dikatakannya, terjemahkan untukku."
Pria itu pun mengulang kata yang diucap gadis ini dengan bahasa yang dimengerti Leon. Dengan seringai mautnya Leon mencondongkan wajahnya di depan gadis cantik ini.
"Kau memberikan ciri ciriku padanya sebagai dengan perumpamaan dan sekarang aku minta kau ungkap bagaimana paras dari putri mahkota kebanggaanmu itu, jelaskan padaku." Tuntut Leon dengan picingan matanya yang tajam.
"Sampai aku mati pun, aku tidak akan mengatakannya padamu, putri mahkota kerajaan Jepang adalah junjunganku."
Plak
Tamparan keras pun melesat dengan cepat di pipi mulus dan lembut itu, hingga tercipta memar merah dan sudut bibirnya yang pecah berdarah.
"Tutup wajahnya, aku benci melihat seringai ejeknya padaku dan jangan beri makan, biar dia mati secara perlahan."
Leon berjalan keluar ruangan yang di dominasi warna hitam disetiap isi dalamnya ini, hanya diterangi dengan 1 bohlam lampu kuning yang cahayanya tak begitu cerah.
"Aku lapar, kau mau makan apa?"
"Bercinta denganmu."
🦁🦁
Malam semakin larut, Zekka beserta orang orangnya telah siap untuk berkelana, mencari jejak sang binatang buas yang mengundangnya untuk datang.
"Aku datang padamu brengsek, tapi dengan caraku bukan dengan maumu!" Gumamnya dengan cepat dia berjalan memasuki mobil dan mobil melesat dengan cepat ke arah yang dituju.
Arahan demi arahan telah diberikannya pada para pengikutnya. Dan satu per satu turun dari jarak yang tak jauh dari tempat tujuan agar tidak memancing kecurigaan.
Kamera kecil serta alat kecil sebagai komunikasi mereka telah terpasang dengan baik ditubuh masing masing.
1 mobil canggih yang telah dimodifikasi sebagai tempat mengatur dan mengarahkan mereka yang akan masuk ke dalam mansion itu.
Satu per satu dari 10 orang telah masuk dan membunuh penjaga yang berada di depan, dikira aman dan yang lain masuk secara bertahap, terakhir adalah Zekka.
Lengkap dengan penutup wajahnya dia masuk-- waspada, tenang menghadapi para musuh yang terampil menggunakan senjata api.
Mansion besar, luas dan tinggi mempunyai balkon balkon yang banyak dan luas. Dengan pengait yang terpasang ditubuhnya dia mulai memanjat dan menyusup ke dalam kamar lalu keluar dengan mudah karena kamar itu kosong dan mudah membuka kunci pintu tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY (The 3logy of Z)
Misterio / Suspenso18++ Zekka sang Putri Mahkota yang baik dan cinta dengan rakyatnya, harus menindak sebuah insiden yang menewaskan ribuan wanita Jepang di Roma, Italia. Sang pembunuh adalah seorang mafia terbengis yang sangat membenci wanita Jepang. Namun kedatanga...