6. Mabuk

2.2K 260 29
                                    

Merhaba guys 🤗
Gunaydın 🌄
Yuk ramaikan dengan spam komen kalian dan jangan lupa vote 😁
.
.
.
Happy Reading
Warning typo!
______________________________________

Arsyila dan Anggi diantar ke hotel Barcelό Istanbul, tempat mereka menginap. Dua gadis itu tidak menyangka jika ternyata Ansel menyewa mobil. Arsyila bahkan tidak tau hal itu, tapi terlihat dari pandangannya bahwa Ansel bukan orang biasa seperti dirinya maupun Anggi. Arsyila memang agak sedikit risih pertama kali bertemu dengan Ansel, namun dia tidak menyangka Ansel benar-benar mengantar dia dan Anggi dengan selamat sampai di Hotel.

Ada yang Arsyila tidak paham. Ansel tidak masuk ke hotel itu bersama dengan dirinya dan Anggi melainkan melesat bersama dengan mobil yang ia sewa tersebut. Padahal yang ia ingat, Ansel bilang bahwa ia menginap di hotel yang sama.

"Nggi, tadi Ansel lanjut kemana malam-malam gini?" tanya Arsyila ke Anggi yang padahal sudah jelas Anggi juga tidak mengetahuinya.

"Mana aku tau Syil, baru juga kenal siang tadi 'kan kita? Udah yuk tidur, ngantuk banget seharian kita keliling. Belum lagi nih ya, perut kenyang banget," ujar Anggi seraya merebahkan dirinya di atas tempat tidur.

Kamar mereka memiliki 2 tempat tidur, tapi sudah cukup mewah dengan view perkotaan yang sangat menawan. Bisa ke Turki pulang pergi tanpa harus mengeluarkan uang sepeserpun saja sudah sangat beruntung. Belum lagi disediakan tempat menginap sebagus Hotel Barcelo Istanbul dan dapat uang saku juga.

Baru ingin merebahkan diri, tiba-tiba ponselnya berdering. Ia segera menggeser opsi hijau di layar ponselnya.

"Assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikumsalam, gimana Syil kabarnya disana? Gimana Turki, Indah?" tanya seseorang di sebrang telfon.

"Alhamdulillah kabar saya baik disini, Turki ternyata Negara yang Masyaallah, besok saya akan berkeliling bersama Anggi, kamu lagi dimana?"

"Di rumah Ibu kamu, saya tadi mampir setelah shalat subuh di masjid. Mana mungkin saya berani telepon kamh tanpa ada pendampingan. Ini Ibu sama adik kamu disebelah saya. Di sana jam berapa sekarang?"

"Di sini jam 12 malam, disana sudah jam 6 pagi ya?" tanya Arsyila kembali.

Arsyila melanjutkan obrolannya dengan seseorang disebrang telfon. Tidak banyak yang ia bicarakan karena setelahnya ia berbicara paling lama bersama dengan ibunya. Ibu yang akan selalu ia rindukan ketika berada jauh darinya. Ia berbicara dengan ibunya, hingga tidak sadar ia tertidur.

***

"Saatnya untuk bersenang-senang!" seru Ansel seraya menegak habis satu gelas wine.

Ansel telah menemukan beberapa rekomendasi club terbaik di Istanbul. Hidup Ansel tidak pernah jauh dari dunia malam. Ansel melancong ke beberapa Negara hanya untuk menikmati hidup dan kabur dari sang papa. Hanya Omanya yang mengerti mengapa Ansel jadi seperti sekarang ini.

Hidup Ansel memang tidak pernah jauh dari Alkohol. Minum-minuman keras dan roko adalah hal favoritnya, meskipun ia tidak bermain wanita. Ansel tidak pernah berurusan dengan wanita seperti kebanyakan laki-laki yang akrab dengan dunia malam. Ansel selalu teringat nasihat mamahnya untuk tidak bermain-main pada wanita.

Ansel mengeluarkan ponselnya, ia memandangi sebuah foto yang tertera pada layar ponselnya. Foto yang baru beberapa jam lalu menjadi penghuni baru di ponselnya itu. Foto yang menampilkan wajah ceria seorang gadis dengan senyum yang selalu mengalihkan perhatiannya dari saat pertama kali ia melihatnya di pesawat.

Turkish Airlines-67 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang