Day 5 ; Pain

15 3 0
                                    

Gadis bermarga Kaede ikut duduk di samping sang pemuda bersurai arang, melirik sekilas Mika yang tengah menatap ke atas langit.engingit bibir lantaran gugur mendatangi diri, mencoba bermimik netral kala ingin berucap.

"Kagehira-san." Ia berseru, mendapat respon sebuah deheman ringan dari sang pemuda.

"Jika aku bilang, kalau aku suka padamu. Apa kau akan percaya?"

Kepalanya berputar sembilan puluh derajat, kaget dengan apa yang diucapkan sang gadis. Sang adam tak menyangka bahwa pernyataan seperti itu akan terlontar dari bibir ranum Chiaki.

Pemuda itu membalas dengan logat Kansai yang begitu kental, "Hah?! Apa maksudmu?"

Gadis itu tertawa begitu renyah, jemari bergerak untuk menyampaikan rambut yang hampir menutupi mata. Menghiraukan perasaan berkecamuk dalam hati. Ia tahu bahwa Mika tengah bersedih sekarang, Valkyrie tadi baru saja kalah melawan fine. Sengaja menanyakan hal seperti itu untuk menghilangkan canggung sekaligus lara hari yang tengah melanda sang adam, walaupun bukan hanya itu alasan ia bertanya.

"Bercanda."

Mika sedikit merasa tenang kala mendengar ucapan Chiaki. Ia tak mungkin menyukai sepupunya sendiri, setidaknya jangan sampai.

"Aku tidak akan jatuh cinta pada sepupuku sendiri."

"Aku tahu. Lagipula, aku bukanlah sepupumu." Gadis itu membatin, tak sanggup untuk berkata suatu hal yang bisa saja mengundang tanda tanya. Walaupun begitu Chiaki tetap berniat mengucap hal yang tak kalah membuat bingung.

"Jika aku pergi, apa kau akan bersedih?" Pertanyannya seperti gumaman yang hampir tak terdengar. Mika hanya terdiam, ia seakan benar-benar tak mendengar pertanyaan sang hawa. Netranya terlihat begitu sayu, tanpa sadar menyandarkan diri pada bahu gadis tersebut. Menciptakan getaran ringan pada tubuh perempuan tersebut, ia mengulas sebuah senyum sebagai belasan atas perilaku pemuda bersurai arang. Sang lelaki benar-benar tak mendengar perkataan gadis itu.

Kau telah bekerja keras, lihat saja tadi. Eichi yang menjatuhkan kalian menatap kagum, miris, pada pemuda pirang sialan itu dulu menjatuhkan Valkyrie dengan cara licik.

Dadanya terasa sesak kala mengingat bahwa diri baru saja tertolak, mencoba memaklumi dan tetap tenang walaupun begitu sulit. Ia sekarang benar-benar merasakan apa itu patah hati.

 Ia sekarang benar-benar merasakan apa itu patah hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Incontrare Project ›› Mika. KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang