When I Can Die?

1K 100 8
                                    

Sore hari berwarna Orange keemasan
Matahari yang akan menjatuhi diri nya
Terlihat seorang pemuda yang sedang menatap itu di atas gedung

Dengan ekspresi yang tak bisa dikatakan,dia tersenyum kecut bahkan sunset tidak bisa membuat nya senang barang sejenak

Orang itu mendekati ujung gedung
Menunggu waktu yang pas untuk nya
Beberapa menit berlalu...
Matahari akan turun dari tempat nya

Saat matahari mulai turun secara bersamaan dia juga menjatuhkan badan nya di sana

Tapi...
"Oi apa yang kau lakukan? Ini sudah sore lebih baik kamu pulang!"

Seorang security menarik badan nya dan memarahi nya karena terlalu lama di gedung itu
Dengan wajah merajuk,orang itu segera berjalan dari sang security dan turun dari tangga

Dia akhirnya keluar dari gedung itu yang diduga adalah gedung tua yang sudah tidak terpakai

"Tch"

Dengan wajah kesalnya dia berjalan di gang yang sepi itu
Saat dia melihat mesin minuman dia lalu memasukkan koin dan kaleng minuman itu langsung turun setelah dia memasukkan koin itu

Dia mengambil minumannya lalu membuka kaleng nya

Klik

Orang itu meminum minuman nya tapi secara tiba tiba kaleng nya dia lemparkan kepada mesin itu
Membuat mesin sedikit mengalami kerusakan di bagian kaca

"Huh..."

Orang itu menghela nafas lalu berlari menuju rumah nya yang harus melewati banyak hal mulai dari gang,
Jalan ramai,bahkan dia harus menyebrang

Tanpa henti dia terus berlari,dan dia tidak peduli masalah yang dia buat karena kali ini dia hanya ingin pulang

Klik

"Tadaima"
[Translate : Aku pulang]

"Kei! akhirnya kamu pulang"

Ibu nya menatap khawatir Kei yang selalu pulang kemalaman
Kei yang tidak peduli pun tidak menghiraukan Ibu nya lalu langsung menuju kamar nya

Dia menutup pintu kamar nya sangat keras sambil mengunci nya lalu merebahkan diri nya di kasur

Kei menutup mata nya dengan lengan nya lalu mulai terisak frustasi
Dia juga tak sadar mengeluarkan air mata nya

"Kapan...kapan aku bisa mati??"

Dia tidak memedulikan teriakan ibu nya di luar dan memilih untuk tetap diam hingga tertidur

Pagi nya

Kei terbangun,dia terlihat begitu berantakan sekali
Kei yang merasa sangat lengket pun segera menuju kamar mandi,beruntung sekali dia punya kamar mandi di kamar nya sendiri

Hanya dalam 5 menit dia langsung selesai mandi,lalu dia memakai seragam nya asal dengan kancing yang tidak beraturan,jas dan celana yang kusut,dan dasi yang dibentuk asal dia pun langsung keluar menuju ruang makan

Di ruang makan,dia melihat ayah nya yang sedang membaca koran sedang kan ibu nya yang sedang menyiapkan roti selai
Kei yang bermuka datar itu langsung duduk dan mengambil roti nya secara paksa

Ayah nya menatap Kei dan mulai memasang wajah serius

"Kei"

"Hm?"

"Ayah lihat nilai kamu makin lama semakin turun"

"Terus kenapa?"

"Kali ini kau harus bisa mendapatkan 100"

"Ck...apakah tidak cukup nilai 90?"

"Jangan membantah Kei,atau aku tidak akan membiarkan mu untuk mengikuti ekskul dance lagi"

Kei yang mulai melihatkan raut kekesalannya pun langsung berdiri dan membawa tas nya dan juga sepatu nya keluar dari rumah itu

Kei memakai sepatu nya di pinggir jalan,setelah selesai dia pun berjalan menuju ke sekolah

Rumah nya dan sekolah nya tidak jauh sehingga Kei lebih sering berjalan kaki daripada diantar ke sekolah

Kei menatap sekolah besar bertingkat itu dengan muka malas
Dia pun mulai memasuki gerbang bersama dengan murid murid lain nya

Saat dia akan menyimpan sepatu nya diloker tiba tiba seseorang mengejutkan nya

"Kei-hyung!!"

Kei terkejut dan saat dia menatap belakang,ternyata ada Jungwon di belakang nya

"Jungwon...kau membuatku kaget..."

"Maafkan aku hyung,ngomong ngomong kau cukup awal juga hyung datang nya..."

"Entahlah,mungkin kebetulan saja aku datang agak awal dari biasa nya"

"Oohh...apa ada yang terjadi?"

"Ugh...Ti-tidak kok tentu saja"

"Mencurigakan tapi baiklah hyung aku tidak mau mengganggu privasi mu jadi aku tidak akan bertanya lagi"

Kei tersenyum tipis lalu mereka berdua berjalan bersama menuju ke kelas masing masing
Kei menuju kelas nya di Kelas 12 sedangkan Jungwon di Kelas 10

Kei pun duduk di bangku yang berada di depan,jika di setiap wp si main character selalu dibelakang atau di dekat jendela
Maka main character yang ini berada di depan

Kei menatap malas semua ruangan ini,ruangan yang dia sendiri sudah eneg untuk melihat nya
Apalagi meja guru dan papan tulis didepan nya yang begitu dekat dengan nya

Kei membuka buku dan mengerjakan tugas yang dia belum selesaikan dari lama,bagaimana pun semalas apapun dia tetap selalu mengerjakan tugas

Meskipun suka telat tapi dia memang dididik begitu dari kecil
Kei menjawab semua itu tanpa melihat buku atau bahkan mencontek karena memang otak dia yang termasuk otak pintar

Kelas yang asalnya tidak penuh itu lama lama semakin penuh dan akhir nya jam pelajaran pertama di mulai

Kei mengikuti pelajaran itu dengan baik sekali,dia hanya terfokus pada guru itu dan selalu mengajukan pertanyaan dan juga menjawab pertanyaan
Itu lah yang kita sebut sebagai anak kesayangan guru

Jam istirahat pun tiba,semua orang langsung berhamburan keluar untuk ke kantin atau sekedar makan di rooftoop
Kei memegang kepala nya pusing
Ternyata dia belum memakan sarapan nya sama sekali membuat nya merasakan pusing yang cukup parah

Bahkan dia belum mendapatkan uang jajan dari orangtua nya
Sial Kei mulai kehilangan akal pikiran nya
.
.
.
TBC

Cerita baru lagi guys~
Btw ini pake bahasa baku yah
Cerita ini bakal susah ditebak karena gue tidak akan menggunakan stereotype cerita yang jenis ini
Biar cerita nya makin asik sih gitu aja
Jan lupa vote dan komen,yang paling penting komen sih hehe
Bye~

Your Suicide Maniac [KJay]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang