"Lo gila, yaa!!" teriak seorang gadis ketika mendapati seorang anak laki-laki seumurannya berada di atas pohon mangga milik dirinya. Pencuri!
Laki-laki dengan kaos putih bertuliskan 'Dunia jahat yang baik cuma mama' di belakangnya itu menatap ke bawah mendapati temannya tengah mengomel. Lantas ia tersenyum dengan sangat manis, "Kenapa sih Fara sayang, mau?" tawarnya berpura-pura memilih mangga untuk gadis itu.
Gadis yang di panggil Fara itu bergidik ngeri, "Najis" umpatnya. Gadis dengan rambut panjang sepunggung itu berjongkok untuk mengambil kerikil lalu melemparnya ke arah cowo itu.
"Turun bego! Itu mangga punya gue. Kalau nanti nyokap gue pulang yang di marahin gue!" katanya dari bawah. Gadis itu terlihat sangat kesal dengan tingkah cowo itu. Bukannya turun cowo itu justru tersenyum puas melihat dirinya kesel. Tidak ada sedikit pun niat untuk turun kebawah sana.
Namanya Arega. Tetangga samping rumahnya. Sejak kecil mereka memang sering sekali bermain bersama ralat bertengkar bersama tepatnya. Kalian pernah melihat tikus makan bareng sama kucing? Mustahil kan? Tapi mereka sering bareng kaya di cerita Tom and Jerry, ya lebih kurang begitu gambaran Arega dan Fara.
"Arega, lo budek?!" tak tega berlama-lama menjahili Fara cowo bernama Arega itu memilih mengalah, "Iya, gue turun" Arega turun dengan sangat mulus tanpa lecet sedikitpun. Bener-bener seperti monyet di kebun binatang!
"Dasar cowok gila!" umpatnya
Arega berjalan mendekat ke arah Fara, "Ngomong apa barusan?" Fara menatap ke arah lain menghindari kontak mata dengan cowo itu. Cowo itu menatap inci setiap rambut Fara, lalu tersenyum remeh. Gadis di depannya ini sudah mengumpatinya tadi lihat apa yang akan ia lalukan.
Tangan Arega terulur untuk mengelus rambut Fara dengan lembut. Hanya perlu waktu beberapa detik saja suara cempreng cewe itu kembali menggelegar di telinga Arega.
"Iiihh jorok, Arega! Lo belum cuci tangan, bego!" pekiknya ketika sadar rambutnya yang wangi jadi bau mangga karena ulah si gila Arega.
Fara mencium tanganya sendiri, "Hueek, bau banget, setan!" Ini lebih gila, pasalnya Arega meletakan mangga yang sudah hampir busuk ke rambutnya.
"Haha gitu doang juga" Tanpa rasa bersalah sedikitpun, Arega kembali melakukan hal tadi, tapi kali ini ke baju Fara.
"Aregaaaa!!" teriaknya marah. Kali ini ia bener-bener marah dengan cowo itu "OMG, ini baju mahal, tolol" keluhnya. Cowo itu terlihat sama sekali tidak peduli, "Bodo amat. Lo pikir gue mikir?"
Fara menggeram kesal, Gadis itu hendak memukul kepala Arega dengan tanganya, tapi laki laki itu berhasil menghindar dan berlari kerumahnya. Fara sempet mengejarnya, namun cowo itu malah langsung menutup gerbang saat sampai di halaman rumahnya.
"Wleeek" Arega menjulurkan lidah sebagai tanda dirinya menang, lalu cowo itu masuk kerumah tanpa dosa dan beban sedikitpun.
"Dasar gila!" Fara menendang gerbang rumah Arega sakit sih, tapi masih sakitan perlakukan cowo itu padanya. Emang drama banget si Fara ini.
Karena tidak mendapatkan hasil apapun, cewe itu memilih pergi dari rumah Arega dan kembali kerumah sebelum kena marah mamanya.
"Astagfirullah, Fara, ini kenapa banyak mangga berserakan di halaman rumah, sih?" tanya Aura heran, wanita berusia tiga puluh tahunan itu memijit pelipisnya. Pulang kerja ia justru dikejutkan dengan kulit mangga yang berserah di halaman rumahnya.
Dasar Arega setan maki Fara dalam hati
"Maaf, Mah. Tadi, Arega yang manjat pohon mangganya," cicit Fara menundukan kepala. Rambutnya lepek, ia ingin segera membersihkan diri, namun Aura menyutuhnya membersihkan kekacauan yang bukan di sebabkan olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AREGA || SUDAH ENDING [Proses Revisi]
Teen FictionArega menatap Fara yang duduk disebelanya. Gadis itu terlihat asik menikmati keindahan danau dengan sesekali melempar batu kecil ke dalam danau hingga menimbulkan bunyi 'plung' "Ra" panggil cowo itu. Gadis bernama Fara itu hanya menoleh tanpa berni...