Tsukishima POV
Hari ini, Ayah dan Ibu ku berada di rumah. Meski tetap ada keributan kecil di antara mereka, namun itu sudah biasa bagiku. "Kei.. Besok Ibu akan pergi ke rumah nenek, apa kau ingin ikut bersama ku?" Tanya Ibu. "Kau ini masih punya malu ternyata, bukan kah kau terlalu mencintai pekerjaan mu itu hingga kau lupa menjenguk Ibu ku sendiri?" Timpal Ayah. Aku menghela nafas ku dan kemudian memasang sebelah earphone ku.
"Aku tidak akan ikut. Aku memilih untuk mengantar jemput Ibu saja," Jawab ku. "Lihat bukan? Anak mu saja tidak ingin ikut bersama mu. Jika kau ingin dekat dengannya, maka perhatikan dia dan berhenti lah bekerja. Kau ini benar-benar menyedihkan, Mizuki." Aku pun pergi mendekati Ayah dan kemudian mendekatkan mulut ku ke telinganya.
"Berkaca lah, lihat dirimu. Kau tidak akan bisa tetap memiliki jabatan mu di perusahaan tanpa bantuan Ibu. Kau menyuruh Ibu untuk berhenti bekerja karena kau ingin menduduki posisi direktur utama dan menggantikan Ibu bukan? Kau benar-benar menyedihkan, Ayah." Bisik ku. Aku menatap Ayah ku sekilas dan kemudian menyunggingkan senyum ku ke arahnya. Sebelum ia akan memukul ku, aku segera pergi ke kamar ku dan kemudian mengunci diriku sendiri.
"Anak sialan! Kau sama busuknya seperti Ibu mu, Tsukishima Kei!"
Aku merebahkan diriku di atas kasur dan kemudian memasang salah satu earphone ku yang belum terpasang, aku mendengarkan lagu-lagu tersebut dengan volume yang cukup kencang karena aku tidak ingin mendengar keributan selanjutnya.
Aku menutup cahaya lampu kamar ku dengan salah satu tangan ku. Seraya menatap tangan ku, terkadang mata ku ikut memperhatikan bekas luka-luka goresan atau memar di tangan ku. Tidak semua luka yang berada di tubuh ku adalah buatan ku sendiri, tentu saja Ayah juga yang menyebabkan beberapa luka memar di tubuh ku.
Aku benar-benar muak kepadanya. Mengapa aku harus mempunyai Ayah seperti nya? Bahkan sejujurnya aku benci memakai marga Ayah ku. Jika saja diizinkan, mungkin aku lebih memilih memakai marga milik Ibu. Nakamura Kei, bukan kah itu terdengar bagus untuk ku?
"Ah aku benar-benar lelah hari ini.. Tidak.. Aku harus tetap bertahan. Kehadiran Ibu dan Melody sudah cukup menjadi alasan ku untuk bertahan hidup sejauh ini, terlebih lagi aku sudah mengatakan hal ini ke Melody. Aku tidak mungkin mengingkari janji ku kepadanya," Aku mengusap wajah ku dengan kasar dan menghela nafas ku meski terasa lebih berat.
Benar.. Tak lama lagi aku akan segera melaksanakan Turnamen Nasional dan juga kenaikan kelas. Liburan musim dingin sudah selesai, aku sudah kembali bersekolah dan juga akan melaksanakan ujian kenaikan kelas. Dan tentu saja.. Anak-anak kelas dua belas akan segera lulus dari sekolah ini. Turnamen Nasional ini menjadi Turnamen terakhir bagi mereka, maka dari itu aku dan yang lain akan mengusahakan yang terbaik untuk mereka.
"Kei! Apa kamu tidak lapar? Ayo makan!" Teriak Ibu ku dari luar. "Taruh saja makanan itu di depan pintu, aku akan memakannya." Jawab ku dengan nada yang tinggi.
Setelah mendengar langkah kaki yang mendekati pintu kamar ku, aku pun beranjak dan menengok keluar untuk mengambil makanan yang telah Ibu taruh di depan pintu kamar ku.°°°
"Kei.. Apa kamu masih bermain volley..?" Tanya Ibu ku. Aku sempat terdiam sesaat dan kemudian menghela nafas ku. "Meski pun role model yang telah mendorong ku untuk bermain volley membohongi ku, aku tetap tidak bisa membohongi diriku sendiri bahwa aku tidak ingin berhenti bermain volley." Jawab ku.
Aku teringat kembali ke masa dimana aku masih duduk di bangku Sekolah Dasar, dimana saat itu aku sedang terkagum-kagum melihat Kakak ku yang terus memamerkan bakat volley nya di depan ku. Bahkan ia juga berkata bahwa ia sering bertanding dan menduduki posisi ACE. Dia menjadi role model ku untuk bermain Volley.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 𝐌𝐞𝐥𝐨𝐝𝐲 𝐎𝐟 𝐒𝐩𝐫𝐢𝐧𝐠 ¦¦ Tsukishima Kei.
FanfictionPada malam itu, Tsukishima Kei tidak mengikuti latihan volley dan memilih pergi menuju rooftop rumah sakit untuk mengakhiri hidupnya. Namun rencananya tersebut gagal ketika seorang pasien wanita berhasil memergokinya. ───────────────────────────────...