Ya kurang lebih 1 tahun Win telah bekerja sebagai asisten manager dari phi edd, yg mana tepat 1 tahun ini pula, selama bekerja sebagai asisten manager dari tuan nya yg bernama Bright, Win sama sekali tidak pernah di ajak bicara atau bahkan di tatap pun hampir tidak pernah oleh Brigt. Entah apa alasan Bright sampai sampai ia tidak pernah mau bicara atau basa basi apapun kepada Win. Mengingat kenapa Win bisa diterima kerja pun itu adalah karna keputusan management Bright, yang tanpa sepengetahuan Bright, jadi Bright hanya tau kalo manager utamanya phi edd sudah punya asisten untuk membantu mengurus semua keperluan dirinya (Bright). Karna tidak mungkin hanya phi edd yg mengurus sendiri, mengingat Bright adalah artis dengan kesibukan yg super padat.
Sore itu udara di kota Bangkok, cukup teduh angin dengan sangat lembut menerpa helaian rambut sesorang, Yaa Win. Dia dengan segala beban pikirannya yg terus menerus menghantam batin nya, ia teringat akan hidup nya yg benar benar sendirian di kota ini, alih alih ingin meneruskan pendidikan nya karna sempat terhenti karna keadaan financial yg tidak memadai, yg akhirnya Win harus mengambil cuti dari kuliah nya, belum lagi ia selalu teringat akan ibu nya di kampung halamannya yg selalu berusaha kuat walaupun sedang menderita sakit kanker yg telah lama dideritanya. Dan hal yg paling menyakitkan bagi Win ialah dimana pekerjaan yg kini sedang ia jalanin benar benar menyiksa batin nya, kenapa tidak? Yaaa itu semua karna Bright. Sang tuan nya ini bahkan benar benar seperti tidak menganggap ada nya sosok Win, bahkan ketika Win memberikan keperluan Bright melalu uluran tangan nya, Bright tidak pernah mau mengambil atau bahkan menyentuh nya, semua itu harus lewat tangan phi edd, barulah Bright mau mengambil nya. Entah apa yg membuat Bright terkesan begitu membenci sosok Win. Namun Win berusaha untuk tetap kuat bekerja dengan nya, demi mendapatkan uang untuk ia kirim kan kepada ibunya untuk biaya pengobatan nya.
" Win" panggil phi edd sambil menepuk bahu Win.
Win yg terkaget dari lamunan nya, seketika menoleh kepada phi edd.
"Ohh iyaa phi, kenapa? Ada yg bisa Win bantu?"
" tidak Win, kamu kenapa duduk disini sendirian, kenapa tidak duduk disana ditempat crew dan staff yg lainnya?" Ucap phi edd
" tidak apa apa phi" ucap Win sambil tersenyum ramah
" hei kamu kalau ada sesuatu yg dipirkan, kamu bisa beritahu aku win, jangan kau pendam sendiri, aku khawatir kamu sakit, terlebih pekerjaan ini sudah sangat membuat kamu lelah, kamu jangan menganggap aku orang lain win, kita sudah bekerja sama selama kurang lebih 1 thn, kamu bisa anggap aku kakak atau bahkan ibu mu sendiri win" ucap phi edd yg merasa khawatir dengan Win.
" terimakasih phi edd, win baik baik saja kok, win hanya ingin menikmati udara sore disini saja," ucap win dengan ramah.
"Oh yaa phi , apa tuan sudah selesai shooting nya?" Tanya win pada phi edd
" mungkin sebentar lagi win, setelah itu kita bisa pulang untuk istirhat" ucap phi edd senang
" ohhh baiklah, aku juga ingin segera pulang rasanya hari ini sangat lelah hehehe, padahal yg shooting kan tuan yaa phi tapi aku yg lelah" gumam win pada phi edd
" hahahhaa kau ini, wajarlah kita juga lelah karna kita yg dari pagi buta sudah lebih awal menyiapkan segala keperluan tuan dan kita juga yg kesana kesini untuk menyiapkan segala sesuatu nya " jawab phi edd sambil menepuk nepuk bahu win lembut.
" aku harap kamu betah yaaa win bekerja dengan ku, jangan kamu hiraukan sikap tuan pada mu, aku yakin sebenarnya tuan itu orang yg baik, hanya saja dia belum terbiasa mungkin dengan mu win" ucap phi edd menjelaskan
" hemmmm iyaa phi 1 tahun mungkin dia belum terbiasa dengan ku, mungkin dia butuh 1000 tahun agar terbiasa dengan ku" ucap win sambil tertawa untuk mencairkan suasana agar lebih riang
" haahhahaa kau ini win ada ada saja, tak butuh 1000 tahun win, aku yakin tuan akan baik padamu, kita lihat saja nanti win, dia benar benar akan menganggap mu win, time will tell" ucap phi edd sambil tertawa
" apakah dulu tuan Bright juga seperti itu pada mu phi? Maksud ku bersikap seperti dia pada ku sekarang? " tanya win antusias
" hemmmm tidak juga sih win, mungkin karna aku org yg benar benar bersama saat dia belum jadi siapa siapa dan mungkin karna aku lebih tua darinya jadi dia memang bersikap manja dan selalu harus aku yg menyiapkan segala kebutuhannya" jawab phi edd tenang.
"Ohhh mungkin begitu yaa phi, aku tidak tahu sampai kapan aku benar benar akan bertahan dengan pekerjaan ini phi, terkadang aku hanya ingin bekerja dimana orang orang atau atasan ku benar benar menghargai ku phi, tidak perlu berlebihan, setidak nya basa basi atau apapun yg bisa membuat aku merasa di anggap bekerja dengan nya" ucap win sambil menunduk lesu
" hei hei, kamu bicara apa win, aku akan sangat sedih kalau sampai kamu berhenti bekerja dengan ku win, aku tidak akan sanggup jika tidak memiliki asisten sebaik dan sepintar kamu win, terlebih harus mengurus keperluan tuan Bright seorang diri sudah sangat membuat ku kelelahan win, tolong jangan berkata sepeti itu ya win, ingat kamu ini adalah seseorang yg kuat, dan ingat kan sebelum kamu bekerja dengan ku, kamu pernah bilang kamu ingin melanjutkan kuliah serta ingin membahagiakan ibu mu win, kau adalah anak satu satunya win, pastikan kau benar benar bisa membuat ibu bangga win, " ucap phi edd dengan berlinang air mata
" iaa phi, aku akan berusaha sekuat nya" ucap win sambil memeluk phi edd sayang." Edd ambilkan aku minum" teriak Bright dari jauh, yg membuat pelukan win dan phi edd terlepas.
" baik tuan" jawab phi edd lembut
Aku ambilkan dulu minum untuk tuan yaa win, ucap phi edd pada win
" iaa phi, hehehe cepat sebelum tuan murka," ledek win sambil tersenyum
" hahahaha kau ini " jawab phi edd sambil melangkan kan kaki menuju Bright." ini tuan, minuman mu," edd yg mengulurkan tangan dengan sebotol air mineral
" sedang apa kau disana?" Tanya Bright sambil mengambill botol minum dari edd
" ohhh aku sedang ngobrol saja dengan win tuan, sambil menunggu mu selesai shooting" jawab edd santai sambil mengemas keperluan Bright kedalam tas
" ayo pulang" ajak Bright pada edd sambil melangkan kaki nya menuju mobil nya, tanpa mempedulikan win yg masih tenang duduk di ujung sana.
" wiiiiinnn, ayooo pulang", teriak edd pada win, yg membuat win menoleh dan segera berlari kecil menuju phi edd.Didalam mobil, Bright yg duduk di belakang kursi driver, dan di sebelah nya ada phi edd, kemudian win yg duduk di depan di sebelah pak dhim sang driver, suana hening seketika sampai sampai Bright yg memecah keheningan tsb
" pak dhim antar saya ke restoran tempat saya biasa makan" ucap Bright pada pak dhim sang driver
"Baik tuan" jawab sang driver
" kita tidak langsung pulang tuan" tanya edd
" aku lapar aku mau makan dulu, agar di apartmen aku bisa lansung istirahat" jawab Bright singkat.
Win yang tidak tau harus berkata apa, karna dia sangat canggung jika sudah ada tuannya terlebih dia tau apapun yg dia katakan tidak akan di jawab apapun oleh tuan nya itu, win yg merasa sangat tidak enak dengan suasana seperti ini membuat dirinya bingung karna dia tidak akan mau harus ikut makan bersama dengan tuannya, ini akan membuat dirinya merasa tidak nyaman, terlebih dia tau kalo Bright sendiri tidak benar benar mengajak nya makan bukan?
" emhhh pak dhim saya turun di sini saja pak, " ucap win terbata bata
" loh kenapa disini win" kita kan mau makan dulu ucap phi edd heran kepada win
" ia kenapa disini nong " tanya pak dhim tak kalah heran
" tidak apa apa, aku ada keperluan mendesak jadi aku turun disini saja"
Bright yg mendengar hanya diam seakan tidak perduli
" biarkan saja dia , apa susah nya tinggal turunkan dia disini" ucap Bright tiba tiba yg membuat semuanya kaget
" tapi kasian win tuan, biar kita antar saja dia mau kemana"
" tidak usah phi. Aku disni saja" ucap win
" kau yakin nak?" Tanya edd
" iaa phi , aku turun yaa terimaksih" ucapk win sambil turun dari mobil saat mobil itu terhenti di sebuah halte
" hati hati yaa nong" ucap pak dhim
Sebenarnya win sendiri tidak tahu urusan apa kenapa dia mendadak turun disini pula, hanya satu keinginan win yaitu dia ingin pergi dari tuannya ia benar benar tidak nyaman jika harus ikut makan bersama dengan tuannya, terlebih mengingat tidak ada sepatah kata pun basa basi bright mengajak win untuk ikut makan, ini membuat win lebih baik menahan rasa lapar nya yg juga sebetulnya win memang merasa lapar, namun win lebih memilih makan sendiri di cafe cafe jalan sekitar sini.Maaf baru update lagi, next akan lebih ceper update nya, semoga jalan ceritanya lebih baik lagi, karna aku udah bener bener nyiapin jalan ceritanya dari jauh jauh hari sebelum ini di tulis, mohon vote sama koment nyaa yaaa, terimaksih🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
KARMA
RomanceSeakan untuk sekedar menatap nya sedetik pun terasa hina. Ya itulah pikiran yang selalu terbersit di benak nya, Win metawin.