Hujan di kota Seoul membuat langit tampak begitu gelap dan juga menyeramkan. Petir saling bersahutan, membuat siapapun yang mendengarnya bergidik ngeri.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Hari ini, harusnya adalah hari baik, dimana galeri seni milik Ten dibuka. Ia bahkan sudah menantikan hari ini sejak lama, namun cuaca mengacaukan segalanya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Ia menghembuskan napasnya kasar, mengambil satu cup kopi yang memang masih tersisa setengah.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Hujan, kenapa kamu harus turun?" ungkapnya pada rintik hujan yang berlomba-lomba untuk jatuh di luar.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Sepi, galerinya begitu sepi. Hanya ada suara hujan deras.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Ten melangkahkan kakinya keluar. Mengambil tas dan beberapa barang lainnya sebelum mengunci gedung dan berjalan pulang hanya berbekal payung.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Huh? Hujannya mereda." monolognya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ-
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤTiin tiin!!
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Klakson mobil terdengar begitu kencang. Membuat seorang perempuan terlonjak kaget, segera menggenggam tangan lelaki disampingnya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Hey, tak bisakah kau cepat menyebrang?!" omel sang pengemudi."Maaf maaf, kami akan berjalan lebih cepat," ucap Kun, lelaki yang menggenggam perempuan itu.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Perempuan dengan tongkat panjang yang menuntunnya berjalan.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Sera, kau tidak apa?"
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Sera, nama gadis itu. Gadis cantik yang sayangnya telah kehilangan indra penglihatan. Senyumnya cerah, melebihi matahari. Membuat siapapun terpesona, tentunya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Iya, aku tidak apa-apa. Terima kasih, Gē." jawabnya dengan senyum.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Tanpa sadar, Kun ikut tersenyum. Mengusak surai perempuan cantik itu, kemudian berkata, "Ada toko roti di depan sana. Kamu tunggu disini dulu, tidak apa, kan?"
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Sera menggeleng pelan, masih dengan senyumnya. "Tentu. Hujannya juga sudah reda, aku akan menunggu disini."
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Aku janji, aku tidak akan kemana-mana."ㅤ
-Sera menggumamkan lagu yang belakangan ia dengarkan. Judulnya Beautiful Scars, milik Alessia Cara.
Lagu yang indah, menurutnya.
Tanpa sengaja, ia menyanyikan beberapa bait yang begitu ia sukai. Hingga tanpa sadar ikut sedikit menggerakkan tubuhnya - menari dengan riang di tengah hujan gerimis.
"Aduh, maaf!" ucapnya, tidak sengaja menabrak seseorang.
"Baju mu pasti basah, ya? Maaf maaf, aku benar-benar tidak sengaja."
Pria yang tak sengaja ia tabrak, Ten. Pria yang sebelumnya mengeluh akan hujan, kini beralih mensyukuri hujan yang datang hari ini.
Semesta mempertemukannya dengan perempuan cantik yang bahkan mendapatkan atensi nya sejak pertama kali ia terlihat.
Dan begitulah, kali pertama Ten melihat Sera. Nirmala yang keindahannya bahkan dipertanyakan.
-
哥哥 ( gēgē ) : kakak laki-laki
YOU ARE READING
NIRMALA | TEN LEE
Romance[ON GOING] [FLUFF - ANGST] "Nirmala, indah tanpa cacat." Kata Ten, kala ia diminta untuk mendeskripsikan Sera. Meskipun hampir seluruh dunia menganggap perempuan itu cacat - hanya karena keterbatasannya dalam melihat, Ten justru melihat itu sebagai...