26. Rai Melamarku

2.3K 219 13
                                    

Perhatian:: jangan baper ya

-----

Setelah bertemu dengan Geo yang niatnya mau ke rumah Prisa, gagal lagi. Karena Setya lebih memilh untuk pergi ke rumahnya Rai. Sampai di depan rumahnya Rai, Setya telfon cowok itu dulu. Tapi gak diangkat-angkat. Akhirnya Setya telfon Diva. Di dering kedua, tersambung.

"Hai, Div. Apa kabar kamu??"

"Haii, Kak Setya. Baik. Kaka gimana kondisinya? Udah baikan? Kata abang Kaka udah pulih yaa??" sapa Diva balik dengan serbuan pertanyaan.

"Iyaa, Alhamdulillah udah, Div." jawabnya. "Ohiya, Div, Bang Rai ada di rumah gak ya? Kok aku telfon gak diangkat-angkat ya?"

"Ada kok. Tapi kayaknya lagi kerja deh. Telfonnya mau aku kasihin ke Abang?" tawarnya.

"Hmm... sebenernya aku ada di depan rumah, Div. Aku boleh masuk gak ya??" tanya Setya ragu-ragu. Yaa, kali aja keluarganya Rai tidak menerima tamu selama pandemi.

Diva tertawa disebrang sana. Kemudian tidak lama pintu rumah terbuka dan Diva keluar dari rumah. Sambungan telfon mereka terputus.

"Sini masuk, Kak." Teriak Diva dari teras rumah.

Setya akhirnya turun dari mobil. Diva langsung memeluknya. "Kakk.. kangen bangett." Melted hati Setya diginiin sama Diva. Calon adik ipar aku. Eh...

Lalu Diva membawa Setya untuk masuk ke dalam rumah. Mama dan Papanya Rai tampak senang bisa melihat Setya hari ini. Mamanya Rai pun juga melakukan hal yang sama seperti Diva, memeluknya. Pasalnya, sudah lama sekali mereka tidak bertemu.

"Alhamdulillah, kamu udah pulih yaa, Setya. Mama seneng banget dengernya." Seru Mamanya Rai.

"Iya, Tante. Om dan Tante juga sehat 'kan?"

"Alhamdulillah, Setya."

Kemudian beliau menyuruh Setya untuk langsung saja masuk ke kamarnya Rai di lantas atas. Sedangkan, beliau ingin menyiapkan makan siang. Diva juga mau lanjut kuliah online dulu.

Pintu kamar Rai terbuka sedikit. Dari luar terdengar kalau Rai sedang berbicara dengan seseorang. Sepertinya Rai sedang meeting. Maka dia mengintip sedikit ke dalam. Benar saja, Rai sedang kerja. Setya jadi bingung mau masuk apa enggak. Namun, tak lama Rai mengucapkan terima kasih pada teman-temannya di layar laptop. Dia selesai kerjanya. Langsung aja Setya ketuk pintu kamarnya.

**

Meetingnya selesai. Karena dia ngantuk dan capek banget, meeting kali ini terasa sangat lama. Begitu meetingnya selesai, Rai sudah sangat berniat untuk langsung tidur. Ternyata dua minggu tidur di mobil di combo sama kerjaan banyak lumayan juga badan. Minum obat gak ilang-ilang pegal-pegalnya. Jam tidur malamnya pun masih berantakan juga karena kerjaan yang banyak.

Hendak lari ke kasurnya, pintu kamarnya terketuk. Hanya dua orang yang mengetuk pintu jika masuk ke kamarnya. Mama dan Papanya. Namun, ketika dia melihat ke arah pintu, tebakannya salah. Ternyata Setya yang berdiri di depan pintu kamarnya.

"Loh, kamu gak bilang mau ke sini?" Tanya Rai.

"Aku boleh masuk gak?"

"Masuk aja, Yang." kata Rai sambil merebahkan diri di atas kasurnya. "Kamu gak bilang mau ke sini??"

"Tadi aku udah telfon kamu. Tapi gak diangkat-angkat." Tukas Setya. "Udah selesai kerjanya?"

"Baru banget selesai meeting." Kata Rai. "Mentang-mentang udah negative, udah keluar kamu yaa!" ledek Rai.

"Yang.." panggil Setya.

Rai mengalihkan pandangannya. Ini pertama kalinya lagi Setya memanggilnya dengan sebutan 'Yang'. Sebelumnya dia hanya menyebut 'kamu' atau 'Rai' aja. Senangnya, 'Yang' dari Setya udah balik.

SETYA BELUM AKADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang