𝟎𝟒

2.9K 386 297
                                    

Hampir satu bulan (y/n) tidak lagi memasuki ruang latihan. Berdiam diri dikamar dengan kertas berserakan dimana mana. Keluar hanya untuk udara segar atau mengambil makanan. Pribadi (y/n) yang tadinya ceria menjadi pendiam. Tak jarang (y/n) mengabaikan sapaan dari beberapa pelayan, atau hanya menjawab dengan dehaman. (y/n) selalu keluar disaat tidak ada Xiao. Hari ini, (y/n) sedang menyelesaikan beberapa berkas di mejanya, kemudian terdengar suara ketukan dari pintu kamarnya.

'Tok tok tok'

"Masuklah" ucap (y/n).

"(y/n)-sama, maaf aku baru datang kemari sekarang. Aku tidak tahu kalau anda datang untuk menjenguk saya waktu itu. Xiao-san baru saja menceritakan kemarin, saya merasa sangat bersalah." ucap Ganyu sambil menundukkan badan 90 derajat. Oh ya jangan lupakan Xiao, dia berada dibelakang Ganyu sekarang.

"Aku tidak peduli, lupakanlah dan keluar dari ruanganku" ucap (y/n) masih terfokus pada berkasnya.

"(y/n)-sama, maafkan aku karena memanggilmu monster. Aku sangat tidak bermaksud. Kau bisa memenggalku jika kau mau" sekarang Xiao yang berkata.

"Lalu siapa yang akan jadi pemimpin pasukan? aku? tch"

"Maafkan aku" ucap Xiao lagi.

"(y/n) apa kau mau memaafkan mereka?" Ningguang yang tadi tidak terlihat sekarang sudah disamping Ganyu.

"Aku bilang aku tidak peduli, tinggalkan aku" pinta (y/n). Kemudian mereka semua keluar dari ruangan (y/n) seperti yang ia minta.

"Apa dia baik baik saja, Ningguang-sama?" tanya Xiao.

"Tidak semenjak kau jarang bicara padanya, hahh mau bagaimana lagi. Biarkan saja dia" jawab Ningguang.

Malam pun tiba, disaat salah satu pelayan yang ditugaskan memanggil (y/n) untuk makan terkejut disaat melihat isi kamar (y/n), sangat gelap dan tidak ada orang disana. (y/n) sangat benci ruangan gelap, dan itu membuat pelayan tadi terkejut. Pelayan tersebut pun berlari menuju tempat Ningguang.

"NINGGUANG-SAMA, (Y/N)-SAMA MENGHILANG" teriak pelayan tadi.

"Yang benar? apa kau tidak bercanda?" tanya Ningguang.

"Kamarnya gelap dan saat saya menyalakan lampu, tidak ada orang disana. Hanya jendela yang dibiarkan terbuka." jawabnya.

"PERINTAHKAN SELURUH PASUKAN UNTUK MENCARI (Y/N) TANPA TERKECUALI" perintah Ningguang yang sudah sangat khawatir. Pelayan tadi pun menuju Xiao dan memberitahu apa yang Ningguang katakan.

Xiao sangat terkejut dan langsung memanggil seluruh pasukan. Dia berlari dengan sangat cepat menyusuri desa.

"(y/n)-sama, yang benar saja kau menghilang. Baru tadi pagi kita bertemu, dan aku belum mengungkapkan seberapa rinduku padamu. Aku akan segera menemukanmu, apapun yang terjadi." ucap Xiao dalam hati.

Xiao tadi untuk membagi pasukan menjadi beberapa kelompok. Kemudian setiap kelompok akan bertemu di salah satu tempat, namun ada beberapa pasukan yang belum berkumpul. Pasukan yang tersisa pun mencari pasukan yang menghilang.

Disaat mereka sampai di ujung Liyue, mereka menemukan pasukan yang menghilang diikat di pohon. Xiao langsung memerintahkan yang lain untuk menurunkan mereka.

"Apa yang terjadi? kenapa kalian diatas sana?" tanya Xiao.

"Ka-kami diikat oleh pasukan kerajaan lain, mereka bilang mereka menculik (y/n)-sama disaat (y/n)-sama kabur. Mereka ingin tahta sebagai gantinya, sangat tidak masuk akal" jelas salah satu pasukan yang terikat.

"Tch, kita akan kejar mereka apapun yang terjadi! ambil (y/n)-sama kembali!" perintah Xiao pada seluruh pasukan.

Meanwhile (y/n).

"Humpp! Humppp!" (y/n) disergap disaat akan keluar dari Liyue, mulutnya disumpal oleh kain.

"Ssstt, diam calon ratu kita. Pangeran akan sedih jika anda terluka" ucap salah satu pesuruh dari pangeran kerajaan lain. Mereka pun memasuki kereta kuda dan pergi membawa (y/n), dan juga tak jarang (y/n) meronta ingin pergi.

Sampai dikerajaan yang dituju, (y/n) langsung dibawa ke suatu ruangan. Diikat pada kursi, dan sumpalan kain pada mulutnya dilepas.

"Siapa kalian? kenapa kalian melakukan ini?" tanya (y/n).

"Harusnya aku yang bertanya, kenapa seorang putri kabur dari kerajaan. Yahh pangeran kami yang cerdik sudah menduga sih, tunggu saja dia datang" ucap pesuruh yang tadi.

Tak lama kemudian pangeran tersebut pun datang dengan wajah bahagia terlukis diwajahnya.

"Ahh!! putriku sudah datang, aku sangat menantikan ini" ucap pangeran itu mendekati (y/n).

"GoXi-sama? le-lepaskan aku" ucap (y/n).

"Senangnya kau masih mengingatku" ucap pangeran GoXi sambil menyentuh wajah halus (y/n).

"Tolong aku, GoXi-sama" ucap (y/n) mulai meneteskan air mata.

"Aku memang datang untuk menyelamatkanmu dan hidupmu, (y/n). Kau akan menikah denganku"

"Apa? Kenapa? hiks, jangan sakiti aku. Biarkan aku pergi" ucap (y/n) sambil menangis.

"Jangan menangis putriku sayang, aku tidak mau hidupmu tambah sengsara karena pekerjaan beratmu di sana" ucap GoXi sambil mendekatkan wajahnya pada wajah (y/n).

Kemudian tali yang diikat ditangan (y/n) dilepas. Beberapa pelayan perempuan datang dan mengantar (y/n) ke kamar yang sudah disediakan untuknya.

"Saya akan kembali lagi, (y/n)-sama. Mandilah, semua pakaian ada dilemari" ucap salah satu pelayan itu. (y/n) hanya bisa diam dan menuruti perkataannya.

Setelah (y/n) keluar dari kamar mandi, pelayan yang sama mengajak (y/n) ke ruang makan untuk makan malam.

"Ah, sudah sampai" ucap ayah GoXi, yang berarti sang raja.

"Bagaimana kau bisa mendapatkan putri secantik ini, GoXi? Kau menculiknya ya?" tanya Raja.

"Yahh, begitulah. (y/n) duduklah" jawab GoXi.

Kemudian (y/n) duduk didepan kursi milik GoXi. Mereka pun makan dan tidak jarang (y/n) ditanyai atas pernikahan mereka.

Tunggu, pernikahan mereka?

Ya, pernikahan. GoXi bahkan sudah menyebar surat undangan pernikahan mereka saat (y/n) mandi. Dan pesta tersebut dilaksanakan tujuh hari lagi. (y/n) terkejut setelah mengetahuinya.

Setelah makan malam, (y/n) memutuskan untuk kabur, dengan cara yang sama dengan yang dia lakukan di Jade Chamber. Beruntungnya dia menemukan tali berada di bawah kasurnya. (y/n) langsung melempar tali tersebut keluar jendelanya. Mengikatnya kencang di sela-sela supaya tidak lepas. Disaat (y/n) akan turun, pintu kamarnya terbuka. (y/n) langsung mempercepat kakinya agar bisa cepat turun. Namun, disaat itu kakinya langsung terkilir dan (y/n) pun jatuh.

Dibawah sana sudah ada GoXi yang siap menangkap (y/n). Jatuhlah (y/n) di kedua tangan GoXi.

"Aku sudah mengira kau akan kabur. Sudahkah aku bilang, aku sangat mencintaimu? jangan pergi (y/n)." ucap GoXi.

(y/n) pun terdiam dan kembali menuruti apa yang GoXi katakan. GoXi pun menurunkan (y/n) dari tangannya, lalu memeluknya erat. (y/n) yang baru pertama kali mendapat pelukan hangat dari orang yang bukan keluarganya pun tersentuh. Dia membalas pelukan GoXi.

oh ya, GoXi itu tambahan karakter dari saya sendiri ya. Karakteristiknya bisa kalian pilih sendiri.

_____
to be continued

𝐃𝐢𝐟𝐟𝐞𝐫𝐞𝐧𝐜𝐞 | Xiao x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang