💍18

7.9K 576 10
                                    

Seminggu setelah kejadian hari itu Edric selalu meminta kepadanya hampir setiap malam, akibatnya Alice harus berjalan tertatih ketika bekerja pada pagi harinya.

Untungnya sahabatnya mempercayai alasan Alice bahwa ia terpeleset saat sedang membersihkan lantai apartmentnya. Jadi hidup Alice masih aman untuk sekarang.

Karena sahabatnya merasa kasihan, akhirnya untuk sementara Alice ditempatkan di meja cashier agar dirinya tidak banyak berjalan.

"1 Ice Americano, ada tambahan lagi?" tanya Alice dengan ramah kepada pengunjung cafe.

"1 Chocolate cake, 1 macaroon vanilla. Thats it." Jawab pengunjung cafe.

"Semuanya 35 dollar." Alice tersenyum ramah, lalu menerima uang dari pelanggan tersebut dan memberikan receipt kepadanya. "Thank you, have a good day."

"Bi, tolong jaga cashier sebentar ya? Aku ingin ke toilet." Cicitnya dan langsung berlari.

Bianca dan Reese menggeleng.

"Bagaimana bisa Alice berlari kencang?!" Cetus Reese menyadarkan sesuatu setelah Alice berlari jauh.

Bianca mengendikkan bahunya, "Mungkin sudah di ujung."

"Halo guyss! kami lapar." Sapa Jackson dengan kencang dan memegang perutnya.

"Honey, apa kau merindukanku?" Celetuk Daneil tiba-tiba.

Jeff memutar matanya malas, "Tidak ada yang merindukanmu bantet."

"Hi babe." Sapa Austin yang baru datang.

"Jeff peluk aku?" Pinta Sean dengan mimik pura-pura sedih.

"Kau sudah makan siang?" Alice sedang mengangkat panggilan dari suaminya, Edric menghubunginya terlebih dahulu itu sebabnya ia lari ke dalam toilet.

"Belum, ingin makan bersama?" tawarnya.

"Aku sangat ingin, tetapi aku tidak bisa pergi. Cafe sedang ramai sekarang, kasihan Bianca dan Reese mereka akan kerepotan." Tolaknya dengan menyesal.

"Kalau begitu aku yang akan kesana, menginginkan sesuatu?"

"Hmm, tidak ada. Cepatlah kesini, jangan mengebut!" Titahnya dengan tegas.

"Iya aku tidak akan mengebut. Sampai bertemu nanti, wifey."

"Hmm, byee." Ucap Alice lalu menutup panggilannya dan memasukkan ponselnya kembali.

Alice menggiring kakinya untuk keluar dari toilet dan kembali bekerja.

💍

"Sir, apa kau mau makan siang?" Tanya Sarah saat Edric melewati meja kerjanya.

"Hmm, kau jangan lupa untuk makan." Peringatnya.

"Boleh aku ikut, Sir? Teman-temanku sudah duluan pergi untuk makan siang. Aku ditinggal oleh mereka." Kata Sarah dengan nada yang dibuat sedih.

Edric memejamkan matanya erat. Ia sebenarnya tidak mau Sarah untuk ikut dengannya, tetapi ia juga merasa kasihan dengannya.

"Cepat." Pria ini melenggang pergi meninggalkan Sarah di belakang.

Setibanya mereka di depan lobby, Alex sudah menunggu di sebelah mobilnya. Edric sekarang sedang menggunakan mobil Mercedes-Maybach S 560 miliknya, karena ia sedang malas menyetir.

 Edric sekarang sedang menggunakan mobil Mercedes-Maybach S 560 miliknya, karena ia sedang malas menyetir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Marriage Contract To A Billionaire | LIZKOOK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang