Baik kan gue ngasih upadate'an?? (~‾▿‾)~
Clora menyesap cokelat panas yang baru saja ia buat sedikit demi sedikit seraya memandangi kota Jakarta yang penuh dengan gedung-gedung tinggi di balkon apartemennya.
Dalam balutan kimono putih yang belum ia ganti dengan piyamanya, Clora sama sekali tak merasa kedinginan walaupun hari sudah malam dan lagi tentunya udara terasa dingin di malam hari. Cewek itu enggan menggantinya karna rasa malas yang menguasai dirinya walaupun hanya untuk sekedar berganti baju. Lagi pula Clora memang sering seperti ini jika dirinya baru saja mandi di malam hari.
Saat sedang menikmati kesendiriannya dan merenung, Clora harus dikejutkan dengan suara bel yang menggema di apartemennya membuat kedua mata Clora spontan terbelak.
Clora memang tidak tahu siapa yang mengunjunginya sekarang namun, satu nama langsung terlintas di otaknya ketika mendengar suara bel tersebut yaitu, Leo.
Oh ya Tuhan, Clora pikir cowok itu tak akan mengunjunginya karna Clora pikir ponsel Leo dibajak lagi oleh temannya. Namun saat Clora membuka pintu, Leo berdiri di sana, di hadapannya. Cowok itu ternyata memang benar jika ingin ke apartemennya. Dan Clora tak menduga itu.
“Leo,” gumam Clora. “Lo beneran ke sini?”
Leo tidak menjawab.
Clora pun akhirnya mempersilakan Leo masuk. Ia lalu menutup pintu apartemennya dan menghampiri Leo yang sudah duduk di sofa depan TV yang tak menyala.
Saat berada dekat dengan cowok itu, Clora baru menyadari jika....
Leo bersama Ellan.
Sungguh Clora benar-benar terkejut. Cowok itu sedang ingin melarikan diri dari rumahnya atau bagaimana sampai-sampai membawa Ellan ke sini. Dan bisa-bisanya Clora baru menyadari jika Leo juga membawa anaknya.
“Lo bawa Ellan?!” tanya Clora kaget. Clora mengulurkan tangannya untuk meraih Ellan dan menggendongnya.
Ellan tidak tidur saat ini. Kedua mata anak itu terbuka memandangi Clora dengan sayu-sayunya seperti sedang mengantuk.
“Ellan ngantuk ya? Mau bobo? Iya?” ujar Clora. Tanpa mempedulikan Leo yang masih duduk di sofa, Clora membawa Ellan ke kamarnya begitu saja untuk menidurkan anak itu. Lalu selepasnya Clora mengganti kimononya dengan piyama satin berwarna krem, baru ia menghampiri Leo yang sedang menyandarkan tubuhnya di sofa dengan kedua mata yang terpejam.
“Leo,” panggil Clora. Kedua mata Leo perlahan terbuka dan menatap Clora yang duduk di sofa sebelahnya.
“Lo kenapa ke apartemen gue? Lo kenapa bisa tau letak apartemen gue?” tanya Clora.
Dengan suara seraknya, Leo berkata, “Gue gak bisa balik. Gue gak mau.”
Clora terdiam.
Mendengar alasan Leo, tentunya pikiran Clora langsung mengarah pada Rana. Clora memang tidak tau alasan spesifiknya namun, Clora rasa kejadian di mana Leo yang tampak marah pada Mamanya itu yang menjadi alasan mengapa Leo tak mau kembali ke rumah.
Clora menghela napas. Ia berpindah duduk di samping Leo. Dan pada saat berada di samping cowok itu, Clora spontan memukul lengan Leo yang terbalut jaket hitam.
“Ih, lo bau alkohol!”
Clora menatap Leo tak suka. “Lo abis dari Club, ya?”
Leo menggumam.
“Bau alkohol dan lo pake gendong-gendong Ellan gitu aja? Gak abis pikir.” Clora menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Hm,” Leo bergumam, malas menanggapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PROTECTOR LEO
Teen FictionClora Ellena Angellin, cewek cantik yang sudah berkali-kali diselamatkan oleh Leo, cowok pentolan anak SMA Ksatria yang menyelamatkannya ketika ia terjebak di tengah-tengah tawuran antar sekolah yang terjadi. Berkali-kali Clora bertemu dengan cowok...