Pagi2 Seulgi terbangun dan menggerakan tangannya niat untuk memeluk mommynya, irene. Tapi nyatanya irene udah gada di tempat tidur. Seulgi pun kecewa tapi dia tetap merasa bahagia karena akhirnya mommy juga menginginkan semua.
Seulgi buru-buru bangun, cuci muka, dan siap2 buat ketemu ibunya yang pasti sedang ada di dapur kalau pagi2 seperti ini. Saat tiba di dapur irene sedang memunggunginya..terlihat irene sedang konsentrasi memasak..mommy itu memakai bathrobe hitam, ohhh sungguh sexy sekali. bikin burung egi langsung bangun tanpa di komando, dari belakang Seulgi mengendap-mengendap dan berniat memeluk mommy.
Saat Seugi berhasil memeluk mommy, seperti biasa irene yang kagetan dia memekik kaget. Seulgi tertawa dan tetap melingkarkan tangan di pinggang mommy dengan erat. Seulgi mencium pipi mommy dan mengucapkan selamat pagi kepada mommy. Irene membalasnya dengan mengusap2 tangannya ke pipi Seulgi.
Sambil mommynya menyiapkan sarapan, Seulgi tidak melepaskan pelukannya itu malah dia nakal menggesek2 penisnya yang menegang ke belahan pantat mommynya. "Bang, jangan macem-macem, duduk ya" Irene memohon. Awalnya Seulgi tidak menurutinya dan tetap memeluk mommy tapi tiba2 mommy mengeraskan suaranya "Seulgi, duduk jangan ganggu mommy". Klo Irene udah memanggil namanya itu pertanda mommy serius. Seulgi akhirnya menurut dan dia duduk di kursi sambil tetap melihat ibunya yang sedang memasak dengan mata yang penuh cinta.
Akhirnya mommy selesai menyiapkan untuk sarapan dan mereka pun sarapan bersama. Saat sarapan Seulgi terus memandang ibunya tetapi Ibunya tidak membalas tatapannya, mommy selalu menundukkan kepala dan tidak banyak bicara. Saat seulgi mau menyimpan piring ke tempat cucian, tiba-tiba mommy berucap, "bang tunggu mommy mau bicara". Seulgipun kembali duduk. "Mau bicara apa, mom?" Seulgi bertanya. Mommy Irene menatap mata seulgi dan menghela napas. "Bang, maafkan mommy. Apa yang kemarin kita lakukan harus tidak pernah terjadi. Mommy bukan ibu yang baik bagi Abang, Mommy ibu yang gagal." Mata mommya berkaca mengungkapkan penyesalannya. Saat melihat itu semua Seulgi pun mendekati irene dan berniat untuk memeluk ibunya. Tapi Irene menolak. Dan seulgi pun berbicara "tidak, mommy ibu terbaik bagi Abang", Abang, Sayang sama mommy", "Abang, Cinta sama mommy".
Irene terisak-isak, "Kita tidak boleh seperti itu. Abang, Anak mommy". "Kita harus mengubur perasaan ini, Bang" Mommy mohon lupakan semuanya, Kita mulai dari awal lagi." Irene menatap Seulgi dengan tatapan memohon. Hati Seulgi begitu terluka, dia sungguh mencintai ibunya, dan Seulgi merasa mommy pun merasakan perasaan yang sama. Seulgi tidak menyangka semalam mereka sangat bahagai, tetapi pagi malah jadi seperti ini. Seulgi hanya terdiam. Irene mencoba menggapai tangan seulgi dan memegang tangannya dan berbicara "Mommy mohon, Bang". "Hapus semua perasaan yang kita miliki ini, kita tidak boleh seperti ini". "Abang mau kan?", "klo abang sayang sama mommy pasti abang mau melakukan ini sama2", dengan berat hati seulgi pun mengangguk. Irene pun berdiri dan mendekati Seulgi, lalu Irene mengecup kening Seulgi dengan lembut dan mengucapkan "Mommy, Sayang Abang."
Setelah kejadian itu, ibu dan anak itu pun sepertinya saling menghindar. Mereka jarang berkomunikasi meskipun mereka masih tetap melakukan kebiasaan makan bersama tapi mereka tetap saling diam hanya bicara seperlunya. Irene memaklumi semua ini, mereka butuh waktu untuk menghilangkan perasaan yang tabu ini.
Setelah lebih dari 1 bulan lamanya mereka seperti, Irene merasa dia harus bertindak untuk memperbaiki hubungan ibu dan anak ini. Irene tidak mau hubungan dengan anaknya malahan jadi renggang, karena itulah akhirnya Irene memutuskan, siang itu akan menjemput seulgi di sekolahnya dan berniat mengajaknya makan dan jalan2 untuk memperbaiki hubungan mereka.
Irene pun bergegas untuk pulang dari kantornya lebih awal, dia siap2 untuk menjemput seulgi. Saat mobilnya sudah dekat dengan gerbang sekolah Seulgi. Dia pun merapikan riasan dan pakaianya agar saat ketemu seulgi dia tetap cantik dan tidak memalukan. Irene menunggu anaknya di mobil dan akhirnya dia melihat teman sekolah seulgi berhamburan keluar. Dia terus menatap gerbang sekolah tersebut, sampai akhirnya dia melihat Seulgi. Irene menautkan alisnya karena dia melihat Seulgi bersama seorang gadis yang keliatannya gadis itu sangat manja sama seulgi, dia menggelayutkan tangannya ke tangan seulgi. Irene begitu kesal melihat kejadian itu. Irene pun langsung pergi dari sana.