Sepanjang perjalanan, rara terus saja berbicara. Menanyakan banyak hal pada bara. Tangannya bahkan sudah melingkar diperut bara, dagunya bertumpu pada bahu bara. Selayaknya pasangan kekasih remaja
Awalnya bara sedikit terkejut terhadap skinship yang dilakukan rara, tetapi setelah melihat raut wajah rara yang biasa saja, bara pun mulai terbiasa. Toh mereka saudara kandung, seharusnya tidak masalah
"Bang sekarang tahun berapa? " sejak awal rara ingin menanyakan hal ini pada bara, tapi takut terlihat aneh, ia mengurungkan niatnya. Sekarang saat yang tepat untuk rara menanyakannya . Meskipun ia menikmati kehidupan barunya, tetapi ia harus tau tentang kehidupan lamanya. Mungkinkah ia masih didunia yang sama, bagaimanakah keadaan tubuh aslinya, rara harus segera mengetahuinya
Bara sedikit terkejut mendengar pertanyaan rara, tetapi karena ia tau bahwa adiknya mengalami amnesia, bara pun menjawab dengan tenang "Sekarang 2021 ra"
Berarti ini tahun yang sama dengan tahun gue kecelakaan
"Sekarang kita ada dikota mana? "
"Kita dijakarta ra"
Hmmm berarti gue masih dibumi, bukan didunia novel yang biasa gue baca dikomik. Sepanjang perjalanan juga gue perhatiin jalanan jakarta masih sama, dengan kemacetan dan polusi udara yang sama. Setidak nya gue gaakan canggung buat beradaptasi. Mungkin nanti gue akan cari tau tentang keadaan tubuh gue yang asli
Tidak ada pertanyaan lanjutan dari rara. Mereka kini sama sama terdiam. Rara yang terhanyut dengan pikirannya dan bara yang fokus dengan menyetirnya
Tak lama mereka sampai disebuah sekolah elit dan mewah. Kedua orang itu tak luput dari pandangan semua siswa siswi. Terlebih gadis yang memeluk lelaki itu dengan erat, membuat para siswi iri. Para siswa pun dibuat terpana dengan tampilan gadis imut yang berada diboncengan motor
Gila itu cewek siapa, melukin bara
Iri banget , itu ceweknya ya
Ehh itu anak baru, cantik banget
Itu cewek imut dan manis banget
Lesung pipinya ga nahan
Ko ka bara bawa cewek, mana serasi banget lagi
Cantik sama ganteng ya
Berbagai ocehan terus terlontar mengiringi motor bara yang menuju parkiran. Bara sih cuek saja, ia terbiasa dengan itu. Rara yang memang sejak awal sedang mengagumi sekolah barunya itu, tidak terlalu mendengar tentang omongan mereka. Sejak awal juga rara sudah tebak, abang nya ini pasti populer. Itu sebabnya ia tidak terkejut lagi ketika banyak siswi yang menatap bara dengan takjub dan menatapnya dengan sinis
Kejadian langka itu pun tidak luput dari pandangan anggota geng luciano. Pasalnya wakil ketuanya itu tidak pernah terlibat skandal dengan wanita. Meskipun banyak fansnya, ia tidak akan pernah mengijinkan wanita manapun duduk diboncengan motornya. Dan sekarang, justru ia membonceng seorang wanita, terlebih wanita itu memeluknya dengan erat. Tentunya itu akan menjadi topik hangat dimarkas mereka
"Udah sampe ra" bara pun membuka helm yang dikenakan rara
"Eh iyah. Aku baru tau sekolah kita sebagus ini" rara masih menatap sekeliling dengan takjub
"Hmmm" tak ada tanggapan lebih dari bara
"Ayok abang anter kekelas" bara segera menarik pergelangan tangan rara, tetapi langsung ditepis rara
"Enggak mau ahh"
"Kenapa? " bara mengernyit bingung
"Fans abang banyak. Tadi aja waktu kita masuk gerbang , semua ciwi ciwi gaada yang kedip natep abang. Ntar kalo abang anterin aku kekelas, yang ada aku malah dipanggang lagi sama mereka saking cemburunya"
Bara terkekeh geli, sekarang rara terlihat imut sekali. "Enggak akan ada yang berani macam-macam sama adek abang, kamu tenang aja" raut serius nampak dimata bara
"Enggak bang. Aku tau ko kelasnya. Sedikit sedikit aku udah inget ko" rara tidak bohong, ingatannya memang mulai sedikit terlihat jelas
"Yaudah atuh. Nanti istirahat kita kekantin bareng ya" bara mengelus rambut rara dengan lembut
"Enggak usah. Nanti aku langsung kekantin aja samperin abang. Aku kan juga harus terbiasa disini, ga bisa ngandelin abang terus. Udah ah kebanyakan ngomong nanti aku telat" rara pun segera mengambil tangan bara dan menciumnya. Bara sedikit terkejut, tetapi ia mulai menormalkan ekspresinya lagi
Selepas kepergian rara, teman-teman bara bergegas menghampirinya
Cieee cieee
Siapa tuh bar
Cewek baru ya
Kenalin dong
Gila cantik banget bar
Banyak celotehan Yang dilontarkan oleh anggota geng Luciano, tetapi sangat berbeda dengan raka Yang hanya diam, namun matanya fokus menatap punggung gadis itu Yang segera menghilang. Merasa mengenalnya, tetapi ia masih ragu
"Itu rara" bara menjawab dengan tersenyum
"Anjir... Boong luh" riko Yang sejak tadi diem, tiba2 bersuara. Bara hanya tersenyum tanpa menjawab
"Kalau itu rara ko tumben dia ngga nyamperin raka? " riko bertanya dengan bingung
"Dia amnesia" bara menjawab dengan lesu
"Bukannya kalian juga kan hadir waktu rara baru siuman di rumah sakit"
"Gue ga tau. Waktu itu kan gue ada rapat di eskul musik. Jadinya rara ngga inget raka? " riko bertanya lagi. Bara hanya mengangkat kedua bahunya pertanda ia tidak tau. Raka yang sejak tadi sudah menjadi objek pembicaraan mereka, hanya diam membisu, matanya bahkan masih menatap gadis itu, meskipun bayangannya pun kini sudah menghilang
_______________________________________
Rara pun kini sampai didepan ruangan kelasnya bertanda XI IPA 2. Ia yakin ini memang kelasnya, ingatannya mengatakan demikian. Tanpa ragu ia segera membuka pintu tersebut
Krietttttt
Pintu itu berdecit, kelas itupun terbuka. Rara masuk dengan senyum merekah
Gila. Kelas kita ada anak baru
Cantik banget
Eh bukannya itu yang tadi pagi sama kak bara
Cantik banget. Cocok sama kak bara
Baru mau gue gebet, malah udah punya kak bara, takut ahh, gue mundur
Sama seperti saat rara pertama kali masuk kearea sekolahnya, saat kini masuk kekelasnya pun banyak celotehan yang terlontar dari para siswa
"Selamat pagi semuanya. Kalian mungkin udah kenal gue, atau ada juga yang belum kenal gue. Nama gue rara, semenjak kecelakaan kemarin yang gue sendiri ga inget, banyak memori yang mungkin gue lupain, jadi mohon bantuannya yah buat temen temen semuanya" rara tersenyum manis, manis sekali, lesung pipinya semakin menambah kesan manis tersebut
Semua orang terdiam. Lebih tepatnya terpesona. Tidak ada yang menjwab pertanyaan rara. Semua mematung. Tanpa menunggu jawaban dari teman sekelasnya, rara segera menghampiri tempat duduk nya.
"Permisi. Ini bener tempat duduk gue kan" rara menggoyangkan tangannya diwajah siswi yang masih diam mematung dan menatapnya dengan lekat
Siswi itupun tersadar dari lamunannya "Eh iyah" . Hal itu menjadi pemandangan langka bagi Yang melihatnya. Sebelumnya rara tidak pernah berbicara dengan orang lain, rara hanya akan berbicara Dan menempel pada raka. Ia pun terkenal cuek Dan judes, hanya ramah pada raka. Segalanya tentang raka. Wajahnya pun biasanya penuh dengan make up Yang on point, bibirnya selalu merah darah, tetapi sekarang berbeda. Tentu saja semua orang terkejut
Tak Lama waktu berlalu, bel istirahat pun berbunyi. Sebelumnya ia sudah bertanya pada teman sebangkunya dimana arah kantin berada. Ia pun bergegas keluar. Sesaat sampai dikoridor, seseorang menjegal kakinya, membuatnya terjatuh tersungkal
BRUGGHHHHH
KAMU SEDANG MEMBACA
THE STORY OF RARA (End Season 1)
Fantasy(Transmigrasi series 2) Ratna seorang wanita karir yang kehilangan keluarganya pada saat wisuda, yang memiliki hubungan dekat dengan abang kandungnya Dan rara seorang gadis berseragam SMA yang sangat dibutakan cinta, membenci keluarganya, terutama s...