03. fisika.

237 107 145
                                    

Jangan lupa vomment..

Selamat membaca!

###

Jea sudah tidak bisa menyembunyikan wajahnya yang memerah, ini semua akibat ucapan manis dari seorang Jung Jaehyun. Siapa yang tidak baper jika di bilang seperti itu? apalagi yang ngomong cogan seperti Jaehyun!

“Kak, udahan gombalnya.”

“Kenapa hm?”

“Enggak kuatttt.” Rengek Jea membuat Jaehyun tertawa.

Jaehyun mendekatkan wajahnya ke wajah Jea, membuatnya bisa melihat wajah Jea dengan jarak yang sangat dekat, bahkan deru nafas Jea saja, Jaehyun bisa merasakannya.

“Nafas, Je.” Kata Jaehyun saat merasakan Jea menahan nafasnya.

Bagaimana Jea tidak menahan nafasnya? jarak mukanya dengan Jaehyun sangat dekat, mungkin saja hanya satu cm saja. Jea gugup sedekat ini dengan Jaehyun.

Jaehyun mengelus bibir pink milik Jea, “bolehkah saya merasakan ini?”

Hampir saja bibir mereka menempel, namun sosok Doyoung muncul tiba-tiba diantara mereka.

“Hayo! Kalian mau ngapain?” kata Doyoung dengan tajam, apalagi ia semakin menatap Jaehyun dengan tajam.

Jaehyun dan Jea kaget melihat Doyoung yang tiba-tiba datang layaknya setan. Dengan segera Jaehyun menjauhkan wajahnya dari Jea, keduanya terlihat sangat gugup dan salting ketika terciduk oleh Doyoung.

“Kalau mau berbuat mesum jangan di rumah gue! Di hotel sana.” Sindir Doyoung, telinga Jaehyun semakin memerah mendengar sindiran dari sahabatnya. Sedangkan Jea menatap Doyoung polos.

“Boleh bang? yaudah yuk kak Jae, kita ke hotel aja. Disini ada jomblo, jadi bisanya sirik dan ngejulid mulu.”

Mendengar itu Doyoung langsung membulatkan matanya, ia sedikit kaget dengan ucapan Jea sementara Jaehyun hanya menahan tawanya mendengar ucapan polos dari Jea.

“Berani lo sama gue? gak gue kasih uang jajan lagi.” Ancam Doyoung.

Jea memutarkan matanya malas, “tuh kan kak, selain hobbynya ngejulid, si jomblo ini sukanya ngancem dan pelit!” dengus Jea kesal.

Jaehyun sudah tidak bisa menahan tawanya, ia tertawa terbahak-bahak melihat wajah Doyoung yang masam. Hahaha rasanya sangat puas melihat Doyoung di bully dengan adeknya sendiri.

Jea berdiri dari duduknya, “bang Doy, kak Jae. Jea masuk dulu ya ke kamar, mau belajar besok ada ulangan harian.”

“Ulangan apa hm?” tanya Jaehyun sambil mengelus rambut Jea.

“Fisika kak. Susah, Jea nggak paham.” Balas Jea dengan wajah cemberut menambah kesan imut.

Jaehyun yang melihatnya langsung mencubit pipi chubby milik Jea, “gemesin banget sih. Mau saya ajarkan?” tawar Jaehyun.

Jea mengangguk, matanya berbinar mendengar tawaran Jaehyun, “mau kak!!” seru Jea dengan senangnya. Dia nggak bisa menyembunyikan rasa senangnya.

“Sesenang itu? kamu masuk duluan ya. Kakak nanti nyusul.”

Dengan cepat Jea mengangguk, ia langsung pergi ke kamarnya.

Doyoung mematung melihat adegan seperti di drama Korea, “lo suka sama adek gue?” tanya Doyoung dengan curiga.

Yang di tanya hanya senyum-senyum, kemudian Jaehyun mengangkat kedua bahunya, “jea lucu.” Kata Jaehyun sambil pergi menyusul jea.

Doyoung melongo, “gila! Gue bakal dilangkahi sama adek gue? Gak boleh! Pokoknya gue harus punya pacar,” tekad Doyoung namun sedetik kemudian bahunya melemas. “Tapi gimana mau punya pacar? gak ada yang mau sama gue.”

###

-To be continued-

Spam next?

Kasihan nih Doyoung jomblo, apa tidak ada yang mau menjadi pacar Doyoung?

Spesial pict Doyoung hahaha

男友 | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang