13 Maret, 16.05
Ting! Tong! Go food~!
Go food? Perasaan gue ngga pesen apa², batin Beomgyu.
Beomgyu yg awalnya sedang rebahan langsung melangkahkan kakinya keluar kamar dan menghampiri orng yg katanya mengantarkan go food.
"Benar ini rmhnya mas Beomgyu?" tanya lelaki tersebut dgn ramah setelah Beomgyu membukakan pintu rumahnya.
"Iya benar, tp maaf mas kayanya saya ngga mesen apa² deh," ujar Beomgyu sambil terus²an mengingat apakah sebelumnya dia memesan sesuatu di go food.
"Di sini memang tertulis pesanan atas nama Choi Yeonjun, tetapi alamat pengirimannya ke rumah Choi Beomgyu. Mungkin masnya kenal dgn mas Yeonjun?"
"Ahhh ka Yeonjun ternyata. Iya saya kenal, dia teman saya."
"Ok ini pesanannya sudah dibayar lunas, tinggal mas terima saja," laki-laki itu memberikan pesanan yg ada di tangannya kepada Beomgyu dan tentu saja diterima dgn senang hati oleh Beomgyu, "kalau begitu saya permisi," pamit laki-laki tersebut setelah menyelesaikan tugasnya.
"Makasih, mas!" ucap Beomgyu ketika sudah menerima pesanannya dan segera masuk kembali ke rmh sambil mengira-ngira apa yg ada di dalam kotak ini.
Sesampainya di meja makan, Beomgyu menaruh pesanannya yg berbentuk kotak menyerupai kado itu dan mulai membukanya.
"Tumben ka Yeonjun ngasih kek ginian, mana ngga bilang² lg. Jgn² isinya bom?"
Bkn Choi Beomgyu namanya kalau tidak mengira hal² yg aneh. Di saat diberi rezeki seperti ini saja tetap berpikiran yg tidak² kepada temannya itu, atau lbh tepatnya kaka kls yg bisa dibilang dekat dengannya. Tp pikiran negatif itu seketika hilang dan digantikan dengan senyum yg lebar. Bagaimana tidak? Lihatlah, isinya adalah roti ulang tahun dan beberapa camilan lainnya, serta ada sticky notes kecil di dalamnya yg bertuliskan,
"happy sweet seventeen, bro! moga tambah tua tambah bener, pokonya wyatb dah. btw, maap gue ngga bisa ngasih ini langsung karena gue lg di luar kota, biasalah orng sibuk kaya gue banyak acara, hehe. dimakan yeuuu, and enjoy your special day!♡♡"Beomgyu hampir saja lupa bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya yg ke-17 kalau saja Yeonjun tidak mengirimkan kue ini. Sebenarnya tadi pagi Mamanya sudah merayakan kecil-kecilan ulang tahun Beomgyu dengan memasak makanan kesukaannya. Jarang-jarang Mamanya itu bisa menyiapkan sarapan, karena pagi-pagi saja beliau sudah sibuk untuk bersiap-siap berangkat kerja.
Tp itu sudah tadi pagi dan skrng sudah menunjukkan jam 4 sore. Yeonjun adalah orang pertama, yg bkn bagian dari keluarganya, yg memberikan hadiah sekaligus ucapan selamat ulang tahun kepadanya. Lalu temannya? Entahlah, jgn tanyakan Hueningkai dan Soobin yg tiba² menghilang sejak pagi. Biasanya jika weekend seperti ini, mereka akan berkunjung ke rmhnya hanya sekedar untuk mengobrol santai, tp tidak untuk hari ini. Bahkan hari ini tidak ada satupun percakapan di group chat mereka bertiga. Beomgyu kesal? Pastinya. Rasa²nya dia ingin keluar dari group chat itu dan memblokir nomer kedua temannya. Tp percuma saja, mereka pasti akan mengira bahwa Beomgyu hanya bercanda ketika dia melakukan hal tersebut.
Beomgyu pun memutuskan untuk mulai menghias kue yg ada di depannya. Baru saja dia ingin menaruh lilin berbentuk angka 17, ada suara notif masuk terdengar dari hpnya. Dia pun segera mengecek hpnya dan terlihatlah ada pesan dari Yeonjun.
Setelah chattingan singkat dgn Yeonjun, Beomgyu meletakkan hpnya dan melanjutkan menghias kue kembali. Kini lilin berbentuk angka 17 itu sudah terpasang di atas kue. Sempurna. Waktunya menyalakan lilin dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk dirinya sendiri. Beomgyu sempat memejamkan matanya sebentar sambil merapalkan doa dan keinginannya. Ketika ia membuka matanya, sekelilingnya terlihat gelap. Hanya terdapat cahaya dari api yg menyala di atas lilin dan semburat cahaya matahari yg terbenam dari jendela yang blm dia tutup."Mati listrik? Apa pulsa listriknya habis? Tp ngga deh, gue tuh inget bgt kmrn lusa mama baru aja nyuruh gue buat beli pulsa listrik."
Beomgyu menengokkan wajahnya ke arah jendela, mengamati keadaan rmh tetangganya itu, rmh Soobin. Dilihatnya lampu di rmh Soobin menyala, yang menandakan bahwa hanya rmhnya yg mati listrik. Mau tak mau, Beomgyu kembali melangkahkan kakinya menuju ruang tamu untuk mengecek meteran listrik.
"Kok ini tombolnya ke off sendiri? Apa tadi anjlog listriknya? Perasaan gue ngga nyalain apa² kok bisa anjlog??" racau Beomgyu dgn tangannya yg sibuk mengutak-atik meteran listrik.
Klik!
Semua lampu di rmhnya menyala kembali. Beomgyu mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru arah dan menangkap sesuatu yg ganjil. Pintu rmhnya terbuka. Seingat Beomgyu, dia sudah menutupnya rapat tadi, walaupun tidak dia kunci. Beomgyu masih bisa berpikiran positif saat dia menutup pintu rmhnya. Tetapi langkah kakinya terhenti karena mendengar suara gusrak-gusruk dari dalam rmh.
Beomgyu pun memberanikan diri untuk melanjutkan langkahnya secara mengendap-ngendap dan melihat apa yg sedang terjadi di dalam rmhnya. Sesampainya di sana, Beomgyu merasa sedikit lega karena tidak melihat hal yg aneh. Tp tidak lama setelah itu, jantung Beomgyu berdetak lebih kencang. Pasalnya dia melihat ada 3 sosok laki² yg mengarahkan tangannya ke arah Beomgyu dan...
DOR!
»»——TBC——««
Halo semuanyaaa~ 😆 Apa kabar?
Oh iya, sebelumnya aku mau kenalan dulu. Perkenalkan namaku Qei! Dan ini pertama kalinya aku buat book, jadi mohon dukungannya 🙇🏻♀️
Seperti yg udh aku tulis di bagian deskripsi, book ini versi remake dari novel "HOME", tp ngga 100% isinya sm kaya yg di novel. Di book ini, aku remake dgn kisah percintaan bxb (jgn salah lapak ya, hehe) dan alur waktu saat tokohnya masih SMA.
Untuk jadwal updatenya ngga menentu, tp mungkin aku tetapin setiap hari Minggu(?) Pokoknya menyesuaikan sm sitkon, kalo ada waktu luang, aku usahain update.
Kayanya segitu dulu perkenalannya. Sampai jumpa Minggu depan, CU~ 👋🏻
Jgn lupa vote+komen 😉Salam dari Beomgyu, yg katanya kmrn ultah tp kelakuannya malah tambah kaya anak kecil 😣💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Way Home [TAEGYU]
Fanfiction"...𝘛𝘩𝘦 𝘱𝘢𝘵𝘩𝘴 𝘸𝘦 𝘤𝘢𝘮𝘦 𝘧𝘳𝘰𝘮 𝘢𝘳𝘦 𝘢𝘭𝘭 𝘭𝘰𝘯𝘦𝘭𝘺 𝘢𝘯𝘥 𝘳𝘦𝘨𝘳𝘦𝘵𝘧𝘶𝘭... " *𝘣𝘰𝘰𝘬 𝘪𝘯𝘪 𝘮𝘦𝘳𝘶𝘱𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘳𝘦𝘮𝘢𝘬𝘦 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘯𝘰𝘷𝘦𝘭 "𝘏𝘖𝘔𝘌" 𝘬𝘢𝘳𝘺𝘢 𝘔𝘰𝘯𝘪𝘤𝘢 𝘗𝘦𝘵𝘳𝘢 ⚠NOTE⚠ • BxB • Harsh word • Nar...