34

5.7K 259 8
                                    

Bugh

Bugh

Bugh

Crass

"VAROOO" teriak Fira saat Varo kena tusuk oleh preman itu.

Tubuh Varo terjatuh dan memegang perutnya, Fira langsung menghampiri Varo. Sedangkan preman itu berlari entah kemana.

"Hiks... Sayang, kamy bertahan ya. Telfon ambulan dulu," Fira menangis dan dia segera menelpon ambulan.

"Sayang s-sakit... A-aku gak k-kuat," Varo pun tak sadarkan diri dan membuat Fira kaget.

"Varo... Sayang bangun hiks...," Fira terus terisak dan memeluk tubuh Varo yang berlumuran darah.

Setelah 30 menit, ambulan itu pun datang dsn langusng membawa Varo ke dalam ambulan dan diikuti oleh Fira.

Diperjalanan, Fira terus berdoa agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

***

Ambulan itu pun sudsh ssmpai di Rumah sakit, perawat pun langsung membawa Varo ke ruang IGD. Dan Fira dilarang masuk dan harus menunggu diluar.

Fira terus menangis, dia mengambil hp nya di tasnya dan langsung menelpon mamahorang tua Varo dan orang tua Fira.

Setelah itu, tak lama kemudian para orang tua sudah datang ke rumah sakit. Fira langsung memeluk mamahnya sambil terisak.

"Mah... Varo mah hiks..." Fira menangis dalam pelukan mamahnya.

"Tenang sayang, mamah yakin Varo gak kenapa-kenapa," Mamahnya pun menenangkan putrinya.

Sedangkan mamah mertuanya menangis dslam pelukan suaminya, Fira pun langsung menghampirnya dan memeluknya.

"Sayang, kamu yang sabar ya... Mamah yakin Varo gak akan kenspa-kenapa," ucap mamah mertua dan Fira mengangguk sambil terus menangis.

Mereka pun menunggu dokter keluar dari ruangan itu, Fira kini tangisnya sudah berhenti.

1 jam kemudian...

Dokter yang menangani Varo pun keluar dan mereja langsunv menghampiri dokter itu.

"Dokter... Bagaimana keadaan suami saya?" tany Fira dengan mata yang sembab.

"Maaf... Suami anda kritis, dan sekarang akan dipindahkan ke ruang rawat inap," ucap sang Dokter dan Fira langsung menangis lagi.

"Baik, terimakasih dok,"

Dokter itu pun melenggang pergi dan mereka menunggu Varo dipindahkan ke ruang rawat inap.

Setelah Varo dipindahkan ke ruang rawat inap, mereka berlima masuk kedalam ruangan itu.

Fira menggenggam erat tangan Varo lalu dipeluknha tubuh itu.

"Andai Varo gak lawan preman itu, mungkin sekarang dia baik-baik aja," ucap Fira dan pundak dia diusap oleh mamahnya.

"Udah sayang, kamu yang sabar ya. Ini takdir,"

"Iya mah..."

***

Satya, Galuh, dan Sinta kaget saat mendengar Varo masuk rumah sakit karena melawan preman yang menghadang Varo dan Fira.

"Woy, kapan kita mau jenguk Varo?" tanya Galuh.

"Sekarang aja yuk," Satya dan Galuh menyetujui menjenguk Varo hari ini juga.

"Yaudah yuk kita berangkat,"

Mereka bertuga pun berangkat dengan menggunakan mobil Satya, mobil itu pun langsung melesat.

***

Fira masih setia menggenggam tangan Varo, para orang tua sudsh menyuruh Fira untuk makan, tetapi dia tetap tidak mau beranjak dari tempat duduk dekat branka Varo.

"Sayang... Kamu makan dulu ya, nanti kamu sakit," Fira menggeleng lemah.

"Yaudah, mamah simpan makanannya disini ya."

"Iya mah,"

Mereka berempat berpamitan, dan nanti malam akan kembali kesini. Karena mereka takut kalau Fira sakit dan menunggu Varo sendirian.

Fira terus menggengam bahkan mencium tangan Varo.

"Sayang... Bangun, aku mohon," lirih Fira dan kembali terisak.

Tiba-tiba suara pintu teebuka, ternyaga teman-temannya datang menjenguk Varo.

"Assalamu'alaikum," ucap mereka bertiga.

"Waalaikumsalam," balas Fira.

"Ra, yang sabar ya, gue kaget pas tau Varo masuk rumah sakit," ucap Galuh dan Fira mengangguk lemah.

"Fir, lo udah makan?" tanya Sinta dan dibalas gelengan.

"Ya Allah... Lo harus makan Ra, takutnya lo sakit,"

"Gue gak nafsu makan."

"Tapi ra lo ha-"

"Udah, jangan dipaksa,"

"Varo kok bisa kayak gini?"

Fira langsung menceritakan semuanya, dan mereka bertiga kaget saat Varo kena tusuk oleh preman itu, Sinta langsung memeluk Fira dan mengelus punggung dia agar dia kuat.

"Hiks... Mungkin kalo Varo gak lawan preman itu, dia gak bakalan kayak gini hikss..." Fira dalam pelukan Sinta.

"Tapi aneh, kayaknya ada yang nyuruh tuh preman deh buat nyelakain lo atau Varo," ucapan Satya membuat mereka bertiga menoleh.

"Hah? Maksud lo itu preman suruhan orang gitu?!"

"Iya kayaknya, tapi kita gak boleh suudzon dulu deh,"

Mereka mengangguk dan Fira membatin "Apa Alisha ya yang nyuruh preman itu buat nyelakain gue ataupun Varo"

"Kalo suruhan, disuruh sama siapa ya," Galuh berpikir dan mengelus-elus dagunya.

"Apa mungkin Alisha yang nyuruh," ucap Sinta dan membuat mereka mengerutkan dahinya.

"Lah iya, gue gak kepikiran tuh orang. Mungkin kali ya,"

Satya menggangguk-anggukan kepalanya dan berniat mencari tau siapa preman itu, tetapi dia urungkan karena wajahnya saja tidak tau.










Aing kambek... Thank you 13k+ nya 🖤

Maaf kalo gaje bin gak nyambung

See you next part 🖤

My Senior Is My Husband [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang