SEPULUH : JAGA HATI YA

155K 3.4K 286
                                    

Walapun rasanya sakit tapi Samudra sudah menjanjikan dirinya untuk tidak menghamilkan Metta, bisa-bisa masa depan Samudra dan Metta hancur hanya karena kesalahan kecil

Samudra bukannya tidak mau bertanggung jawab, tanpa disuruh menikahpun Samudra tetap akan menikahin Metta secepat mungkin walapun Edgar tidak merestuinnya

"huaaa kamu udah bangun"Metta mendengkup wajahnya didada bidang Samudra

"kamu masih lelah gak?"Samudra mengecup rambut gadisnya dengan lembut

Metta mendongak lalu menatap wajah Samudra dengan kebingungan. Jelas lelahnya sudah hilang

"udah enggak ko, kenapa?"tanya Metta

"lanjutiin yuk—"

"ENGGAK! aku harus pulang pasti kak Anjar sama papi nyariin aku"Metta menolak dengan secara halus walapun Samudra sedikit sedih

Metta melihat waktu yang memasukin pukul-9 malam, ternyata dia bermain dengan Samudra sudah lebih dari 10jam toh. Padahal terakhir kalinya dia masih disekolahan waktu istirahat jam11

"mau pulang sekarang? Nginep aja ya sayang."Samudra mendengkap pinggang Metta agar tidak pergi

Senyuman manis Metta mengembang melihat kemanjan Samudra

"Metta taukan Sam harus kejerman lusa."bisik Samudra

Metta diam tidak bisa menjawab, rasanya sakit harus ditinggalkan oleh Samudra dan entah sampai kapan Samudra tinggal disana

"Sam pindah sekolah, karena papa sakit dijerman dan Sam harus menggantikan papa dikantor—"Metta memutar tubuhnya dan memeluk leher Samudra

"hiksss Sam... Kenapa harus pergi dari Metta kenapaaa.."isakaan Metta makin membuat Samudra tidak tega meninggalkannya tapi ini demi kebaikan

Samudra juga sudah bersumpah akan kembali dari jerman dan langsung menikahin Metta karena itu janjinya

"hiksss siapa yang jagaiin Metta, siapa yang sayang sama Metta lagi? Siapa yang manja-manjaan ke-Metta lagi? Siapa yang marahiin Metta lagi? Siapa yang khawatirin Metta lagi? Siapa yang cubit-cubit pipi Metta lagi.. SIAPA HIKSS"tangisan Metta makin histeris karena Samudra akan ninggalkannya

"ssssttt sayang-sayang jangan nangis ya. Sam janji pulang nanti orang pertama yang Sam temuin Metta."kata Samudra

"hiksss iyalah harus!"teriak Metta

Samudra mengelus pipi Metta agar berhenti menangis tapi gadisnya ini masih menangis dipelukannya

"ssstt jangan nangis ya Sam disini."Metta mengangguk dan langsung menutup matanya

"tidur? Yes akhirnya tidur disini."Samudra tersenyum lalu meniduri Metta

Lelaki itu perlahan membuka kancing baju Metta lagi lalu ia mendekati bibirnya kedada Metta

Samudra mengigit gemas puting dada Metta hingga gadis itu meringis pelan

"Ihss--"Metta merangau karena rasanya sakit sekali

"sssttt jangan bangun sayang, tidur aja"Samudra mengelus dada Metta agar gadisnya tertidur nyenyak tanpa mengganggunya

Samudra melirik Metta yang sudah tertidur, ia tersenyum manis dan langsung nenen Metta. Samudra memang akan pergi dari Metta tapi cintanya tetap akan bersama dengannya

Samudra menggigit gemas puting dada Metta lagi hingga gadis itu terbangun dan melirik Samudra yang begitu damai menyusu padanya

"sakit"suara serek Metta membuat Samudra menatapnya

"kok bangun sih. Tidur sana."ucap Samudra dengan suara beratnya

Metta menggelengkan kepalanya dan melirik wajah samudra begitu serius, sakit. apa lagi puting dadanya jadi luka karena Samudra

"sakit."bisik Metta dengan suara manjanya

Samudra tersenyum kecil. Sakit? Bukannya biasanya Samudra melakukan ini dan Metta akan mengatakan biasa saja

"bentar kak Anjar Vc— eh Sam..."Metta kaget karena Samudra yang mengakat video callnya

"lo tenang aja ya, adek lo aman ama gue. Paham—"

"ngapain dikamar?"

Samudra memutar mata males, kalo di izinin sama Metta udah Samudra katakan kalo dirinya habis bercinta..

"menurut lo kalo cewek ama cowok dikamar ngapain?"

"mau rusak adek gue? Mana adek gue—"

"santuy kakak ipar, gue enggak akan nyentuh adek lo, kenapa sih emangnya? Mau tiduran lo ama Metta—"

"SAM!"emosi Metta. Samudra kalo ngomong gak pernah yang namanya DI REMMMM..

Metta merebut ponselnya ditangan Samudra tetapi Samudra malah menahannya.

"maksud lo? Gue gak segila itu bego. Mana adek gua!"

Katakanlah bahwa Anjar sudah sangat emosi dengan Samudra tetapi demi menahan sabarnya, Anjar akan tetap tenang

"Metta tidur, besok aja ya bang Anjar hari ini adik iparmu mau bermanja-manjaan dengan adikmu—"

"sinting mana adek gue. Gak lagi bercanda ya!"

"kak Metta baik-baik aja soalnya Metta dirumah Sam, nemaniin tante Andin nonton drakor"jawab Metta dengan senyuman manisnya

Anjar menaikan alisnya dan langsung mengangguk. Anjar mematikan video callnya begitu saja

"dih, marah kali ya karena gak dapat jatah nenen dari kamu—AWWWW SAKITTT SAYANG..."teriak Samudra ketika kepalanya dilempar dengan ponselnya Metta

"sekali lagi kamu ngomong gitu lihat, tuh kulkas bisa aku lempar kekepala kamu."kesal Metta

"kalo kepala aku sengklek aku enggak ganteng lagi terus nanti kita punya anak, Pasti anak kita malu punya bapak kaya aku. NO WAY! aku bayangiin aja udah takut"histeris Samudra

Metta tertawa kekeh melihat wajah konyol Samudra, pacar siapa sih ko begonya enggak hilang-hilang

"terima apa adanya ya.. Yaudah ah aku mau tidur besok pagi anterin aku PULANG.. P. U. L. A. N. G...BUKAN RUMAH KAMU APA LAGI KAMAR KAMU"teriak Metta diwajah Samudra

"sayang Sam boleh--?"

"hmmm iya boleh—"

"Oke"Samudra membuka baju Metta lagi dan menyusu pada Metta hingga lelaki tidur memeramkan matanya

Metta tidak akan marah saat Samudra meminta haknya walaupun ia terlalu bodoh merusak masa depannya tapi ia sudah terlanjur memberikan miliknya untuk Samudra

Metta mengelus lembut rambut Samudra matanya tak lepas melihat Samudra yang sangat damai menyusu padanya

"Sam, kamu dijerman pasti punya cewek nantikan?"ujar Metta

Samudra langsung menghentikannya lalu menaikkan kedua alisnya

"Kamu mau aku punya cewek lagi?"tanya Samudra

"Ya enggak—"

"Ya makanya gak usah ngomong begitu, Sam akan selalu cinta sama Metta paham kan!"tegas lelaki itu

Metta hanya bisa mengangguk lalu memajukan kepala Samudra untuk lanjut nenen kepadanya

Metta mengelus kembali punggung Samudra, makin memperdalam kepala Samudra untuk menyusu padannya

"Jaga hati ya Sam..."bisik Metta

"Aku cinta sama kamu"lanjutnya

Seketika Samudra membuka matanya lalu ia menatap wajah Metta yang  meliriknya, lelaki itu mencium bibir Metta sekilas lalu tersenyum

"Love you tooo...."balas Samudra

---

BABY BOY (21+) TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang