Suara rintik air mengalir deras dari sebuah shower kamar mandi yg di kelilingi kaca tranparan. Tubuh putih milik seorang pria bergigi kelinci ini benar benar tanpa memakai sehelai benang pun, rasa dingin yg di hasilkan dari kucuran air ini pun tidak membuat win mengakhiri mandinya malam ini, tepat pukul 11 malam win masi tetap berdiri di bawah rintikan air dari shower tsb. Sebenarnya dia sama sekali tidak layaknya seseorang yg melakukan aktifitas mandi pada umumnya, yg membersihkan rambut dengan shampoo atau membilas tubuh dengan scrub maupun sabun, namun win lebih seperti seseorang yg ingin membiarkan air mata nya mengalir jatuh layaknya rintik air dari shower tsb, pikirannya terus mengingat kejadian tadi pagi, saat tuannya menyeret nya kasar dan memakinya dengan sebutan Bodoh dan Brengsek.
Hati nya terus berkecambuk bahkan luka lebam membiru di punggung nya masi sangat terasa ngilu saat air tsb mengucur deras di sekitar tubuh nya, mengapa mengagumi seseorang bahkan memiliki perasaan lebih sangat terasa menyakitkan untuk Win? Tidak bisakah layaknya orang lain yg mencintai juga mereka dapat balasan cinta serupa? Batin Win terus bergemuruh saat ini.
Bahkan ia tidak tahu kini harus berbuat apa, rasa tidak nyaman terhadap tuannya akan semakin menjadi jadi setelah kejadian ini, tuannya telah membencinya sebelum dengan adanya kejadian ini, dan dengan kejadian ini pula kebencian tuannya ini akan semakin bertambah. Lantas haruskah Win benar benar menyerah saat ini?
Setelah 1 jam Win hanya berdiam diri di kamar mandi, ia pun segera keluar dengan mengenakan handuk, dengan sesekali mengeringkan tubuhnya dan rambutnya yg nampak basah itu, ia melangkahkan kaki nya menuju kamar tidur nya, kemudian Win mengambil hp miliknya yg berada di kasur nya tsb, ia melihat ada 3 panggilan tak terjawab dengan 1 pesan singkat dari phi edd, saat Win membaca pesan tersebut ia sedikit kaget, karena isi pesan tsb ialah, phi edd menyuruh Win untuk pergi ke apartement Bright untuk mengantarkan makanan, win benar benar tidak salah baca pesan tsb, padahal ini sudah hampir pukul 12 malam lebih, apa tuannya benar benar kelaparan saat ini, sampai harus mengganggu waktu istirahat para manager nya, khususnya Win, karna baginya ini kali pertama dia mendapat perintah mengantar makanan ke apartement tuannya tsb, dengan sedikit ragu, akhirnya Win pun menelfon phi edd
" hallo phi" ucap win dalam sambungan telfon nya
" hallo nak, kamu lagi tidur yaaa? Maaf aku menelfon terus menerus tadi" jawab phi edd
" tidak phi, aku baru selesai mandi" sambung win
" ohhh iya maaf yaa , aku mau minta tolong yaa, aku dapat telfon dari tuan tadi, dia minta di belikan makanan di salah satu restoran cepat saji, kemudian dia juga minta di belikan wine, jadi kamu nanti sekalian tolong belikan yaa win, bisa kan? Tanya phi edd
" ohhh, kau serius aku yg antar makanan nya phi? Apa dia yakin mau menerima makanan nya dari tangan ku phi? "
Andai saja phi edd tau kejadian tadi pagi mungkin phi edd akan merasa khawatir dengan win dan tidak akan menyuruh nya saat ini.
" ahh aku rasa dia mau win, karna kupikir dia sedang lapar mungkin malam ini, makanya dia mendadak menelfon ku, lagian apa dia akan tega melihat mu malam malam mengantar makanan lantas tidak menerimanya, akan sangat jahat sekali bukan? " ucap phi edd
" hemmm, baiklah phi, setelah aku ganti pakaian ku, aku akan segera pergi phi" sambung win
" ia maaf yaa sekali lagi nak, aku jadi menyuruh mu malam malam seperti ini, karna aku pikir yg paling dekat dengan apartment tuan adalah kamu win" ucap phi edd
" ia baik lah phi, "
" uang nya akan aku transfer yaa win, terimkasih maaf sekali lagi heheh, kamu hati hati yaaa" sambung phi edd
" ia phii tidak masalah"Setelah menutup percakapan nya dengan phi edd Win bergegas berganti pakaian, ia mengenakan celan jeans panjang nya dengan atasan turttle neck hitam miliknya, kaki jenjang nya ia langkahkan keluar dari apartment nya, tidak jauh dari apartment nya win segera memasuki restoran cepat saja tsb dengan memesan beberapa menu sesuai dengan pesanan yg dikirimkan phi edd padanya, setelah selesai membayar win pun bergegas mengunjungi toko 24 jam berikutnya untuk membeli sebotol wine, yg juga menjadi pesanan dari tuannya tsb, setelah selesai win pun bergegas keluar dari toko tsb lalu memberhentikan taksi yg tepat berada di depan nya kini, tubuhnya ia bawa masuk kedalam taksi tsb sambil menyebutkan alamat apartment dari tuannya tsb, sesekali win melihat jam tangan pada lengan kiri nya, kini sudah menunjukan pukul 01 malam, dalam hati win bertanya tanya, akan kah tuannya mau menerima makanan ini jika win yg ternyata mengantarkan nya ? Win sudah siap dengan segala resiko nya apapun yg terjadi, entah makanan ini akan di buang atau apapun itu, yang terpenting bagi win adalah ia sudah melakukan tugas nya sebagai asisten managernya.
Tak lama kemudia taksi yg di tumpangin win berhenti tepat di sebuah apartement besar sesuai dengan alamat yg win katakan, win pun segera turun dengan memberikan beberapa lembar uang pada sang driver taksi, tak lupa win pun mengucapkan terimaksih dengan senyum ramah miliknya, kaki nya ragu untuk melangkah kan jalan nya menuju apartment tuannya tsb, namun win berusaha untuk meyakinkan dirinya dia tidak boleh sampai mengecewakan tuannya lagi, win terus berusaha berjalan menuju apartment mewah tsb, sampai tibalah ia di depan pintu apartment milik tuannya, win yg berusaha mengingat password pintu apartment tsb berusaha tidak gugup saat membuka pintu tsb, karna sesuai pesan phi edd ia tidak usah mengtuk pintu karna sampai kapanpun Bright tidak akan membukanya, jadi win dengan perlahan membuka pintu tsb saat kode password nya sesuai.
Gelap, itulah kesan pertama yg win rasakan serta udara dingin dari ac sangat terasa begitu membuat kulit win merinding karna kedinginan, win bahkan tidak berani hanya sekedar untuk menyalakan lampu, ia pikir ia tidak mau lancang berada di apartment tuannya ini. Rasanya win ingin segera meletakkan makanan serta wine ini di meja ruang tv milik Bright, dan win ingin segegra pergi setelah itu, tanpa menganggu sang tuan yg entah berada dimana, karena dari tadi win tidak melihat batang hidung nya sama sekali.
Ketika Win mengitari setiap sudut ruangan tsb, sampailah win di ruang tv milik Bright, namun ketika win akan meletakkan barang bawaan nya tsb, mata win benar benar di kagetkan dengan dua sosok manusia yg sedang saling berciuman mesra. Ya! Itu adalah Bright, mata win tidak salah lihat, win melihat bright yg hanya mengenakan celana jeans panjang tanpa mengenakan atasan apapun yg jelas jelas membuat dada bidang nya sangat terlihat jelas, bright sedang berciuman dengan seorang wanita yang hanya mengenakan pakain serba minim, entah siapa wanita itu, bahkan win tidak pernah melihat nya selama dia bekerja dengan tuannya tsb, apakah kekasih nya? Bahkan win tidak pernah mengetahui jika bright sudah memiliki kekasih.
Win benar benar mematung selama beberapa menit entah kenapa jantung nya seperti di tusuk tusuk anak panah, win merasa sangat lemas, matanya seperti berkaca kaca, pikiran dan hatinya tidak karuan saat ini, bahkan win tidak mengerti dengan dirinya sendiri, lutut nya sangat lemas, bahkan win seperti tidak sanggup menopang tubuh nya sendiri saat ini.BRRUUUKK.....
makanan serta botol wine yg win genggam pecah seketika saat botol itu jatuh ke lantai, alhasil suara pecahan botol tsb membuat Bright yang tengah bercumbu dengan seorang gadis di pangkuannya tsb mengalihkan pandangan nya pada sumber suara,
Bright menatap mata win tepat selama beberapa detik, saat kemudian win langsung lari secepatnya keluar dari apartment tsb tanpa mempedulikan barang bawaan nya yg jatuh ke lantai tadi, sontak bright berdiri dari tempat ia terduduk, dan sang gadis pun heran dengan siapakah orang tsb, yg membuat nya bertanya tanya,
Bright hanya berjalan sambil menatap pecahan botol wine tsb, sambil mengucapkan kata umpatannya kepada win yg sudah pergi berlari tadi,
" BRENGSEK!!!!" Sarkas bright dalam umpatannya.Keesokan harinya di lokasi shooting, Bright mencari cari dimana win, namun dia tidak melihatnya sama sekali, dan hanya ada sosok phi edd disana
" edd dimana asisten mu" ? Tanya bright dengan raut wajah tidak terduga antara seperti menahan amarah nya
" oh iya maaf aku lupa memberi tahu, hari ini win tidak bisa bekerja, sepertinya dia sakit, karna aku yg menyuruhnya mengantarkan makanan larut malam kemarin ke apartment mu tuan, tadi pagi pagi sekali dia menelfon ku, tapi tenang saja semua keperluan mu sudah win siapkan dari kemarin sore" tutur edd pada Bright
Bright sama sekali diam tidak menjawab penjelasan edd barusan,
" anda ada perlu padanya tuan? " tanya edd bingung
" aku akan pergi kau tidak usah ikut, tunggu disini saja" bright melangkah kan kakinya menuju mobilnya
Edd benar benar bertanya tanya ada apa dengan tuannya yg tiba tiba menayakan win tidak seperti biasanya.Bright melajukan mobilnya dengan kecepatan yg cukup tinggi, mobilnya terhenti saat telah sampai di basement sebuah apartment sederhana, yaa ini adalah apartment milik win, bright bergegas menuju pintu apartment yg di tinggali oleh win ini, langkah nya ia bawa dengan cepat, sampai akhirnya bright berada tepat di depan pintu apartment yg win tinggali, bright jelas tau ini adalah pintu apartment win, karna lagi pula ini adalah apartement milik management Bright, jadi bright tak kesulitan saat akan masuk ke apartment ini.
Tangan nya ia ulurkan untuk membuka pintu tsb, pintu yg tak di kunci ini pun memudah kan bright untuk masuk dengan santai tanpa peduli dengan keadaan sekitar. Bright sesekali melihat kanan kiri setiap sudut ruangan apartment kecil ini yg bisa dibilang sangat bersih dan rapi walapun sangat berbeda dengan apartment mewah miliknya.
Bright merasa penasaran dimana win berada karena dia belum melihat nya sama sekali, sampai tepat kini bright berada di depan pintu kamar, yg bright yakini ini adalah kamar dari asisten manager nya tsb, tanpa basa basi bright langsung membuka pintu tsb tanpa mengtuk nya terlebih dahulu, seketika bright kaget dengan melihat isi seluruh ruangan kamar tsb, bright kaget bukan karna melihat sosok win di dalam kamar tsb, melainkan bright heran karna di kamar tsb di penuhi dengan foto foto bright hampir memenuhi dinding kamar tsb, foto bright tersusun rapi dengan pigura bermacam macam bentuk, serta banyak pula foto card yg menggambarkan sosok bright tersusun rapi di kaca lemari milik win.
Bright merasa heran kenapa banyak foto dirinya di kamar asisten manager nya ini.Disisi lain, win yg berlari cepat menuju apartment nya yg pulang dari apotek untuk membeli obat demam, win mengingat kalau dia tidak mengunci pintuk apartment nya, win yg mengingat hal itu ia lantas buru buru meninggalkan apotek tsb dengan meng genggam obat demam miliknya, langkah nya ia percepat ketika sudah mendekat di pintu apartment nya, win yg kaget melihat pintu nya yg tidak tertutup rapat membuat win berpikir jika apartement nya di masuki oleh orang lain atau bahkan maling pikir win, dengan ragu win melangkah kan kakinya masuk kedalam ruangan tsb.
Dengan langkah perlahan nyaris tak bersuara win melihat sekitar , tatapan nya membulat ketika melihat ada seseorang yg betubuh tinggi mengenakan pakaian serba hitam berdiri di depan kamar nya, win berusaha tetap tenang namun jantung nya berdetak lebih cepat dari biasanya, ia meyakini mungkin ini adalah orang jahat, saat win sudah dekat dengan pintu kamar nya yg terbuka itu, tiba tiba sosok yg win anggap penjahat itu, berbalik menghadap win, mereka berdua benar benar kaget.
Bright kaget karena melihat win ada di belakang nya, serta win kaget karna dengan adanya sosok tuannya di dalam kamar nya.
Mata mereka saling menatap lurus saling memperhatikan selama beberapa detik," Tu...tuaaan??? Ucap win terbata bata
Bright yg seperti kikuk bingung harus berbuat apa membuat nya tidak tahu harus melakukan apa saat ini, bahkan bright tidak mengatakan sepatah kata pun,
Win benar benar bingung kenapa tuannya ada di kamar nya, dan ada apa dengan tuannya kini, sampai mau datang ke apartment nya dalam hati win bertanya tanya,
Namun dengan capat bright pergi, meninggalkan win dengan menabrakan bahu nya pada bahu win, yg membuat win cukup terdorong mundur, win memperhatikan tubuh bright pergi menjauh keluar dari pintu apartment nya.
Untuk beberapa detik ini win masi terus menatap kepergian tuannya tsb, pikirannya terus bertanya tanya ada apa dan kenapa?Selamat membaca bagi kalian yg suka menikmati jalan cerita ini, semoga sedikit terhibur yaaa🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻 terimkasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARMA
RomansaSeakan untuk sekedar menatap nya sedetik pun terasa hina. Ya itulah pikiran yang selalu terbersit di benak nya, Win metawin.